"aku rasa Yukhei tidak niat mengundang kita ke acara putranya." celoteh Jaehyun sedikit dengki. Bagaimana tidak? ia diundang bukan lewat kertas undangan melainkan lewat email kantor yang untungnya semalam ia buka.
Taeyong merespon jengah, "berhentilah memusuhi Yukhei lagian kau ini!"
"bukan aku, dia yang mulai duluan menganggap aku musuhnya." Jaehyun sewot, "bahkan dia tidak ada didepan pintu menyambut kita."
"astagaa, dia pasti sibuk mengurus acara ini Jaehyunn.." Taeyong geram bukan main melihat tingkah julid suaminya saat mereka memasuki pintu aula pernikahan.
"dia kaya, seharusnya menyuruh anak buahnya untuk menangani acara dan dia cukup duduk diam saja." celetuk Jaehyun lagi.
Junyi yng ada digendongan Jaehyun hanya menyimak perdebatan antara dua orang dewasa itu, "dimana hyungnim?"
"sebentar lagi pasti datang."
tiba-tiba mereka didatangi seorang pemuda, "tuan Jung? mari saya antarkan ke meja anda."
"huh?! dimana Yukhei, kenapa harus kau?" sentak Jaehyun membuat pemuda itu kebingungan.
"maaf? saya diperintah tuan Jungwoo untuk menuntun anda, tuan Yukhei sedang mengurus kolega lainnya."
Taeyong melempar senyum sambil menautkan tangannya pada lengan Jaehyun yang kesal.
alih alih menggandeng lengan, Taeyong justru diam diam mencubit pelan sampai sang suami meringis kesakitan.
"sudah nanti saja kamu protes pada Yukhei, untuk sekarang jangan kacaukan acara pernikahan ini." peringatnya pada sang suami.
ㅡhow to share?ㅡ
aula ruangan tak begitu ramai, Renjun terduduk disalah satu kursi tamu ditemani Leeknow yang setia berdiri disebelahnya, "tuan.. "
"hn?"
"kita pindah tempat saja ya?"
"kenapa?"
Leeknow mengusap pungung sempit sang tuan muda, "kita pindah ke outdoor saja ya? acaranya masih dimulai lima belas menit nanti."
"leenow-ya.."
"tuan.. wae?" Leeknow ikut sedih menyaksikan arah pandang Renjun yang terpaku pada sang mantan kekasih, Yeh Shuhua yang tengah bercanda ria dengan sang kekasih, Seo Soojin.
"dia sangat bahagia."
memang beberapa hari lalu Renjun bisa melupakan Shuhua tapi untuk hari ini ia kembali diingatkan rasa sakit hatinya lagi.
jauh dari sisi Renjun, Shuhua menyadari itu, menyadari jika sedang ditatap dan juga menyadari kesalahannya bahkan setiap bertemu atau melihat Liu Yangyang saja ia merasa dihantui rasa bersalah.
"Suaa-ya?"
"emㅡyea unnie?"
"ingin bertemu adikku? Haechan?" Soojin melirik kesana kemari untuk mencari apa yang membuat pandangan sang kekasih kosong, melamun.
"apa boleh?"
"tentu, kamu kan dipihak keluarga Seo lantas mengapa tidak boleh?"
Seo ya..
"mau darimana pun kamu berasal dari keluarga lain, kamu tetaplah menjadi dan bakal menjadi bagian dari Huang jadi jangan sungkan berkunjung ya nak shua? Renjun pasti senang." perkataan Jungwoo mendadak terdengar lagi ditelinga Shuhua.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...