THANK YOU SO MUCH.
ㅡhow to share?ㅡ
tepat pukul tujuh lima belas pagi Renjun mulai membuka kedua matanya secara perlahan, dan sesaat kemudian kepalanya sakit. Ia tidak mengingat tentang apa yang terjadi pada dirinya terakhir kali.
klarifikasi, bertemu Hendery gege lalu keluar rumah untuk mencari anginㅡ tapi lantas kenapa ia bisa berakhir bangun diatas bangkar rumah sakit!?
netra pemuda China itu memandangi pintu ruangan dengan raut bertanya sampai pandangannya jatuh pada pemuda yang tengah tertidur tak jauh dari ranjangnya.
sial. batin si Huang.
pemuda yang berucap seakan bersumpah ingin menabraknya lagi, "Sungchan?!" sontak si Huang langsung terduduk dari posisi baringnya, "sial! anak itu benar mewujudkan keinginannya?!"
Renjun meraba kepalanya dan merasakan ada perban tebal melilit diarea kepalanya, lalu suntik infus yang tertancap dipunggung tangannya.
pemuda China itu turun dari bangkar seraya melepas tancapan infus dirasa tubuhnya sudah bugar. Ia melangkah mendekati Sungchan, ingin meminta penjelasan akan apa yang terjadi pada dirinya.
dugkhh
"sial!" umpat Sungchan ketika kursi yang ia gunakan untuk menumpu kedua kakinya bergeser sehingga mengakibatkan kedua kakinya terbentur lantai rumah sakit.
Sungchan mengusap matanya malas sembari menguap untuk melihat siapa orang yang tlah menganggu tidurnya setelah berdebat dengan hyungnim dan Hendery tadi.
"ya! kenapa aku bisa disini? kau menabrakku lagi, kali ini dengan sengaja, huh?!" tuding Renjun membuat Sungchan tersadar penuh dan langsung bangkit dari posisi duduknya.
Sungchan tertegun, baru saja bangun sudah dituduh? ya benar saja tuduhan itu, tapi hei! bayangkan semalaman ia diberi petuah dari seluruh anggota keluarganya bahkan cekcok dengan sulung Huang karna tidak mau tanggung jawab dengan kondisi Renjun.
flashback malam.
"aku ingin pulang." ujar Sungchan mengambil denimnya, omong-omong sejak sore ia belum pulang, ya jadi baju yang ia gunakan itu terdapat bercak darah Renjun.
"heh! apa-apaan, melarikan diri kau? dasar Jung sialan!" cegah Hendery.
Sungchan berbalik, "oh ayolah apa kalian tidak bisa mlihat dengan jelas bajuku penuh darah sejak tadi? aku ingin pulang dan berㅡ"
"kau pulang, gedung Jung cabang China dan Kanada kupastikan meledak." ancam Yuqi dari tempatnya menatap lurus netra Sungchan.
gila, dua keluarga ini kalau mengancam menggunakan bom tanpa segan menghancurkan bangunan.
"hei!" seru Mark tak terima, "apa-apaan ini? kenapa main ledakan?"
"adekmu yang mulai asal meledakkan." saut Hendery sengit menatap kearah Mark, sohibnya.
Jaemin menyela, "jadi hyung dendam gitu?"
"ya kau pikir jika bangunan jutaan won yang kau bangun roboh dalam hitungan detik." sinis Hendery m.
"Hendery, kita berteman loh."
Hendery mengedikan bahu acuh meletakan sumpit bekas makannya diatas plastik. "teman ya teman, bisnis ya bisnis dan itu beda, Jung Mark."
"dan jangan harap Renjun ingin bersama dengan kalian berempat." timpal Yuqi kesal, ia tau ke empat anak Jung itu kaya tapi ia masih tak habis pikir dengan kelakuan keluarga Jung. berbagi Renjun, mereka kira Renjun makanan apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...