Renjun sudah dipulangkan setelah Yukhei melihat putranya memukuli bungsu Jung, sedikit ada rasa kepuasan melihat Renjun menghajar asal si Jung.
"mama sudah pulang, ba?" tanya Renjun dituntun Yukhei untuk duduk disofa ruang utama, "ba? gege kemana?"
"diam dulu, Njun.. minum teh ini agar rilek, jangan tegang." Yuqi meletakan teh hijau dihadapan Renjun, "bagaimana keadaanmu?"
"memang aku kenapa?" Renjun bertanya balik, "dokter Jaemin tidak memberitahukan pasal apa yang terjadi padaku tadi begitu juga Sungchan sialan itu! sumpah, lain kali aku ingin bertaruh balapan dengannya dan jika aku menang, kujadikan dia babu."
"kenapa babu?"
"dia sombong, aku kesal!" sungut Renjun mengingat tadi dimana saat ia menghajar asal Sungchan karena pemuda itu mengatai dirinya cantik padahal jelas sekali kalau Renjun itu pria, p r i a ! camkan, Renjun straight.
Yuqi terkikik geli, "jadikan budak pribadi saja."
"ya itu niatku kalau lain kali bertemu ah tapi aku tidak ada niat ingin bertemu dengannya lagi." balas Renjun kesal meminum tehnya, "baㅡ"
"hello everyone, Liu datang!" sapa Yangyang tiba-tiba memasuki mansion Huang memalui pintu belakang rumah Huang.
"kau!" reflek Renjun berdiri, "bagaimana bisa ada disini?"
"aku pinjam helikopter pribadi kakek Huang!" balas Liu dengan lagak sombong, modal meminjam masih sempat sombang.
"ya! aku kesal padamu, Liu! pergi dari dari sini sekarang!" Renjun mengambil ancang-ancang ingin menimpuk Liu Yangyang dengan gelas tehnya, namun lebih dulu ditahan oleh Yuqi.
"astaga! kepala kau sedang ditambal, masih sempat berteriak? apa tidak pusing?" tanya Yangyang yang menatap heran sebelum duduk disebelah Yukhei yang memijit pangkal hidungnya, mungkin sudah depresi memiliki anak jenis Renjun.
"paman!"
"ah bagus, ada kau! temani Renjun, aku dan Yuqi akan keluar menyusul Hendery." Yukhei berdiri menepuk bahu Yangyang sebelum kelantai atas, kamarnya.
sial iner Yangyang takut melihat ekspresi murka Renjun, kalau begini bagaimana ia menceritakan pasal Shuhua?
ㅡhow to share?ㅡ
"tuan Huang, bisakah saya meminta bantuan?"
Hendery menoleh lalu mengangguki.
"emm, saya izin pergi sebentar untuk menjemput putraku.. bolehkahㅡ"
"tidak, kau tidak bisa meninggalkan pekerjaan."
"tapi putraku menungguku dikantor untuk dijemput." kata arsitek Lee.
"suruh supirmu." Hendery acuh melihat rancangan arsitek Lee.
"supir rumahku sedang libur, kakak putraku ada di China dan suamiku ada perjalanan bisnis diluar kota."
"aishh, baikalah.." Hendery menatap kepintu, "berikan alamat kantornya biar aku, baba sudah datang pasti ada yang harus kau bicarakan dengannya mengenai bangunan." lanjutnya.
Arsitek Lee sempat menggeleng sebelum Hendery menatapnya tajam, "baiklah dan maaf merepotkan.. kantor Jung, Seo Donghyuck nama putraku."
mendengar nama kantor itu, Hendery mendengus geli dulu baru keluar dari ruangan untuk menemui Yukhei yang tengah bicara didepan pintu dengan Moon Taeil.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...