41 › because of jung jaemin, jung sungchan meets huang renjun

1.4K 225 10
                                    

"karena tuan putra angkat?"

"?!"

"saya tau, tuan bercerita pada saya saat mabuk.. termasukㅡ" Haechan mengigit bibir bawahnya lama sampai membuat Hendery penasaran sendiri tentang apa yang ia katakan waktu itu.

"termasuk apa?"

Haechan menunduk, "termasuk ungkapan perasaan tuan pada Renjun."

deg

tamat sudah riwayatmu, Hendery.

"lalu?"

"sudah, hanya dua itu saja."

"Haechan-a, bisakah kamu merahasiakan perihal perasaan saya pada Renjun?"

"gege, whats wrong with you!?"

"hah?" Hendery linglung membuat Renjun berdecak kecil.

"jangan melamun, mama masak untuk dimakan bukan hanya diaduk." Renjun menunjuk sup yang ada dihadapan Hendery, "makan ge! hari ini gege akan sibuk mempersiapkan acara pernikahan bersama Haechan, kan?"

"hng, ya.. aku akan sangat sibuk."

"kalau begitu semangat, gege!" Renjun memeluk Hendery dari samping karena posisi mereka pagi ini sedang sarapan pagi.

"kau juga."

"owㅡ"

"tuan, ada tamu." sela Taeil.

Yukhei langsung menuntaskan sarapannya dan pergi ke ruang tamu untuk melihat siapa tamu yang datang dipagi hari ini.

"tuan Siwon?"

"haha, ya.. aku dengar Hendery sudah menemukan yang pas?" tanya Siwon.

Yukhei mengangguk kikuk, "maaf tuan.. putraku menolak putrimu."

"tidak apa-apa, tapi apa kerja sama kita masih bisa berjalan?"

"tentu." jawab Yukhei sambil mempersilakan Siwon duduk.

"aku tidak enak, bagaimana kalau putra bungsumu kita jodohkan dengan putraku?"

"?!" Yukhei melotot, "apa?"

"ah tidak usah, putraku sedang di Amerika dan koma." alih Siwon semakin membuat Yukhei melotot.

"koma? apa yang terjadi?"

"putraku, ditembak orang tidak bertanggung jawab."

"siapa?"

ㅡhow to share?ㅡ

"Sungchan hyung, sampai kapan kita tetap disini??"

Sungchan memukul stir kemudi mobilnya pelan, mengingat perkataan Jaemin tadi.

"aku tidak bisa, ada jadwal operasi pagi ini jadi kau saja yang menemani Junyi."

sangat kesal.. padahal ia sudah melupakan rasa kesal terhadap Jaemin tapi orang itu justru dengan seenaknya membuat dirinya kembali kesal.

"hyung?" lirih Junyi menyadarkan Sungchan.

"ya?" jawab Sungchan sembari menoleh dan melepaskan seatbelt Junyi, "turun sekarang ya? takut kesiangan ke pantinya."

"nee!"

dua anak laki laki itu berjalan iringan memasuki rumah Huang, tangan si kecil membawa paperbag berisi oleh oleh dari Jepang untuk sang pemilik rumah.

2. How to share? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang