"Haechan, bisa bantu saya?"
obsidan Haechan bergulir bingung dengan Hendery yang sepagi ini sudah berdiri didepan pintu rumahnya, untung papa dan mum nya masih di rumah neneknya karena acara semalam belum beneran selesai dan pastinya nanti Haechan kembali kesana lagi.
"bantu apa ya, tuan?"
"jadi kekasih saya."
syok adalah satu hal yang dialami Haechan saat ini, "apa? tidak.. tuㅡ"
"saya mohon, saya hanya diberi waktu dua puluh empat jam untuk membawa kekasih saya ke hadapan mama dan baba saya.. saya tidak mau dijodohin, Chan."
"em.. gimana ya, tuan, aduh.."
"hanya kamu yang bisa saya mintai tolong."
"nanti kalau sampai jauh diperkiraan gimana? saya belum siap menikah jika disuruh sama paman Jungwoo." tutur Haechan, sebenarnya dia ingin saja membantu Hendery hanya saja ia takut jika menimbulkan permasalahan serius.
"tidak akan, mau ya?"
"sepagi ini?"
"kamu bersiap saja setelah itu kita pergi cari sarapan."
"sungguhan, tuan?" tanya Haechan lagi, memastikan.
"saya akan menceritakan mengenai perjodohan itu, Haechan-a bersiaplah."
ㅡhow to share?ㅡ
Mark masih tidak habis pikir, "mau apa hyung.. oh hyung kan lebih kaya dari aku, jadi gak usah pakai kado ya? kan hyung bisa beli sendiri."
Sungchan gila.
"tuan.."
"ada apa, Bangchan?"
"ada paket kiriman dari tuan Sungchan."
Bangchan menyerahkan kotak paket pada Mark yang bingung, "Sungchan?"
"iya tuan.. kalau saya tebak sih itu h-"
"saya tidak menyuruh kamu menebak." tangan Mark dengan telaten membuka bungkus kotak itu dan benar, isinya hp.
untuk Jung Minhyung
dari Jung Sungchanaku lupa.. hyung memang punya segalanya kecuali barang elektronik sejenis handphone Iphone dan airpordnya, udah hyung gitu aja.
"anak sialan." kekeh Mark membaca sticky notes tertempel pada kotak ponsel barunya, "padahal ponselku masih bagus."
"tuan.."
"hn?"
"informasi mengenai kepala sekolah JHS sudah ditemukan."
Mark langsung beralih menatap Bangchan, serta dibelakangnya ada Felix berdiri membawa map, "itu urusan Sungchan."
ㅡhow to share?ㅡ
"Haechan? dimana Haechan?"
Sungchan bertanya pada karyawannya yang lewat dan semuanya hanya menggeleng tanda tak tau.
"permisi.. tuan Sungchan?"
panggilan itu lantas membuat Sungchan berbalik, "Yujin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfic"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...