Tegas, satu kalimat yang menurut Renjun pantas untuk mendeskripsikan teman gegenya itu, Mark Jung.
"maaf, aku terlambat."
Punggung yang tadinya menyandar dibangku taman kini menengak begitu juga kedua netra yang tadinya memejam merasakan semilir angin terpaksa harus terbuka karena mendengar suara kelewat lirih menyapa indra pendengarannya.
"tidak apa, duduklah." balasnya pada Renjun yang berdiri disamping bangku taman.
setelah Renjun duduk barulah ia bertanya dengan sopan.
"apa yang mau tuan bicarakan?"
"first I want to say thank you to you."
dahi Renjun langsung mengkerut bingung mendengar ungkapan pemuda itu, "thanks for what?"
"karena kamu sudah membantuku membuat Jaemin dan Sungchan kembali akur."
"ah, benarkah?" mata Renjun melirik kesana kemari saat tak sengaja berkontak mata dengan lawan bicaranya, "baguslah kalau begitu."
"dan kedua, aku minta tolong kamu jauhi adik-adikku."
seketika itu juga tubuh Renjun kaku, jatungnya berdegup tak karuan, secuil memo terputar kembali, mengenai ia dan Sungchan tanpa sengaja menghabiskan waktu bersama.
memangnya sebesar itukah pengaruhku sampai aku harus menjauhi tapi siapa yang mencoba mendekati mereka? bukankah mereka sendiri yang mencoba mendekatiku? iner Renjun
"bisa, kan? kumohon, aku hanya tidak ingin mereka bertengkar lagi karena kau."
menjauh ya? setelah banyak waktu dihabiskan bersama?
Renjun sedikit menoleh dan menatap manik tegas lawan bicaranya yang juga tengah menatapnya. "Apa anda tau apa yang terjadi selama aku bertemu adik-adikmu itu, tuan Mark?" tanyanya.
Mark terpaku menyadari perubahan ekspresi bahkan nada suara Renjun yang mendatar.
"I seriously never wanted to get close to your little brothers, " Renjun menjeda dengan helaan nafas, "but this is all because of Jeno, jika dia menghandle aktrisnya dengan baik, maybe I wouldn't have bothered to go to his office dan mungkin aku tidak akan bertemu Sungchan jika bukan karena tabrakan." Renjun menjelaskan lagi, mengelak disalahkan jika ia lah penyebab renggangnya hubungan keempat putra Jung itu.
"Renjun-a, aku hanya minta kau menjauhi adikku tapi kenapa kau bertingkah seolah tidak mau?"
Renjun termangu sesaat kemudian ia menoleh kearah Mark, "after everything happened? after Sungchan took my first kiss? after Jaemin confessed his feelings?" kemudian Renjun membuang wajah asal, tak ada niat sedikitpun melirik rupa sulung Jung.
oh, kenapa mataku perih?
"bukankah mereka akan lebih marah saat tau kau yang menyuruhku menjauhi mereka?"
"Renjun, mau atau tidak, kumohon kau jauhi adik-adikku.. terutama Sungchan."
ㅡhow to share?ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...