"let's divorce, Jeno."
nafas Jeno tercekat mendengar penuturan Karina, "what you said was well thought out?"
"sudah lama aku ingin mengatakan ini, tapi baru tersampaikan pagi ini." kata Karina membelakangi Jeno yang terduduk dikursi makan.
"give me a clear reason?"
Jeno menyerong kursi dan menumpu satu kaki diatas kakinya, memperhatikan Karina yang tengah memasak sarapan.
"aku hanya inginㅡ"
"apa karena kamu belum resmi ku perkenalkan pada keluarga ku?"
"Jenㅡaku sadar diri." Karina masih membelakangi Jeno.
"I don't want us to divorce."
"why?!" tanya Karina, wanita berusia 21 tahun itu berbalik menghadap Jeno yang dengan santai menaikkan satu alis sebagai respon, "karena Logan? I will still take care of him after we divorce."
"kamu tau itu,"
"Jeno, please." pinta Karina.
"Do not force me." Jeno berkata datar.
Karina menghela nafas gusar, nyatanya sesulit itu meminta cerai pada Jeno.
"status kita tidak jelas, Jen."
"kamu istriku, Jung Karina."
"apa kamu tau? Logan is teased by his friends for not having a father!" Karina bersikeras.
"kenyataannya Logan punya kan?"
Karina mengatupkan bibir, "tapi kamu tidak berperan selayaknya ayah.. kamu terlalu sibuk dengan duniamu."
Jeno mengrenyit tak suka atas penuturan Karina yang terkesan menyudutkan, "can you be self aware?"
"aku sadar, lebih baik menjadi single parents.."
"don't talk more."
"apa kamu sadar kesalahanmu, Jeno?"
Karina memperhatikan secara seksama ekspresi tak bersahabat milik Jeno.
"Karina, apa kamu sengaja memancing keributan?"
"I'm tired every time Logan asks about you! aku.. aku bingung harus menjawab apa, Jeno." tubuh Karina merosot jatuh ke lantai diiringi isak tangis pelan, wajah gadis itu memerah karena tangisan.
Jeno mendesis kasar seraya berjalan mendekati dan mendekap tubuh Karina, menyalurkan ketenangan. "Then by getting a divorce, you think Logan won't ask about me again, hm?"
"aku capek sama kondisi, Jeno."
"lucu, aku juga capek Karina.. niatku hari ini ingin menghabiskan waktu dengan kalian.."
"and I make you more tired with the word divorce?" tanya Karina menyesal.
"sst, jangan disebut lagi atau moodku semakin hancur?"
"maafkan aku."
"of course honey, please don't cry anymore." tangan Jeno terulur mengusak surai hitam milik Karina, "dan jangan katakan ingin bercerai lagi."
Karina memeluk tubuh Jeno. "jangan seperti ini.. jangan seolah kamu ada terus bersamaku, Jeno."
Jeno terkekeh geli, bisa-bisanya pacar galaknya dulu bertingkah dramatis seolah esok tidak bisa bertemu dengannya lagi.
"Why not? I will try to spend some time visiting you in Jeju."
"aku tidak meminta kamu mengunjungi ku," Karina mendongak dan menatap wajah Jeno, "cukup beri perhatian pada Logan.. dia masih kecil."
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...