"bagaimana jika kita mengundang Jung untuk datang ke pernikahan Hendery?"
Jungwoo duduk dikursi yang ada didalam kamar mereka, "bukankah seharusnya memang diundang?"
"seharusnya?" beo Yukhei.
"mereka kolega perusahaan kita kan?"
Yukhei menoleh sesaat, "aku.. mengundang mereka bukan karena mereka kolega kita, tapi.. ada hal yang harus diluruskan menurutku."
"apa yang harus diluruskan? hubungan kita dengan mereka kan sudah membaik!" protes Jungwoo.
"bukan dengan kita, tapi merekaㅡah, sudahlah kau akan mengerti nanti." kata Yukhei membaringkan tubuhnya diatas ranjang, meninggalkan Jungwoo yang pikirannya berkecamuk karena memikirkan masalah apalagi yang kira kira datang.
ㅡhow to share?ㅡ
"dad, whats wrong?!" teriak Sungchan sepanjang lorong mansion, ia panik setelah mendapat panggilan mendesak dari ayah sampai melupakan sesuatu lagi.
"dad?" panggilanya memasuki ruang bawah tanah sesuai intruksi Bangchan yang tadi berpapasan dilorong rumah.
panggilan Sungchan membuat seluruh orang yang ada di dalam ruangan menoleh, bukan hanya Jaehyun disana tapi juga ada Taeyong dan ketiga hyungnim.
"Junyi mana?" tanya Jaehyun.
"bersamaㅡastaga! tertinggal didalam mobil!" panik, ya itu keadaan Sungchan sekarang.
tapi rasa panik itu reda saat Doyoung masuk menggendong Junyi, "maaf.. tuan Sungchan meninggalkan tuan Junyi didalam mobil."
"hyung macam apa kau ini?" desis Jaemin langsung mendapat tatapan tajam dari Taeyong karena Taeyong tau jika hubungan antara Sungchan dan Jaemin sedang tidak baik karena pemuda Huang.
"maaf, hyung panik tadi."
"yeah, don't worry I'm fine." Junyi mengangguk di gendongan Doyoung tapi tak lama kemudian netra bocah usia tujuh tahun itu menyipit saat melihat pria asing duduk dikursi dengan tangan terikat disisi kursi dan kedua mata tertutup kain, "nuguya?"
Jaehyun menarik kursi untuk duduk, "dia pamanmu.. Jeno-a, buka kainnya."
"paman?" beo Junyi minta diturunkan dari gendongan Doyoung dan setelah diturunkan ia melangkah dekat ke pria yang tak sadarkan diri itu, "dia pamanku?"
ㅡhow to share?ㅡ
"beberapa bulan lalu Sungchan hyung datang kesini bersama gadis cantik tapi sayangnya galak! aku tidak suka."
"ya benar! pacar Sungchan hyung yang itu galak sekali."
gadis?
"Yujin, apa gadis itu Yujin?"
"tidak mungkin, kan?"
Renjun memejamkan mata bermaksud agar pikirannya mengenai ucapan anak panti hilang, lenyap, lagipula untuk apa ia memikirkan Sungchan?
tapi, sayangnya..
"pacar Sungchan hyung yang itu galak.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...