40 › jung sungchan gave up on jung jaemin

1.4K 239 29
                                    

"Haechan, saya minta maaf karena saya kamu jadi terjebak ikatan ini, kalau nanti kamu ingin bercerai tidak apa-apaㅡ"

"apa yang tuan Hendery katakan? tuan pikir pernikahan itu mainan? seenaknya cerai!" Haechan sebal bukan apa hanya saja kenapa Hendery sangat kaku?

omong-omong mereka ada didekat kolam ikan kediaman Seo, sedangkan para orang tua ada didalam rumah untuk membicarakan keharusan yang harus disiapkan sebelum acara pernikahan berlangsung, singkat saja mereka baru menyelesaikan acara lamaran.

"maaf, saya pikir kamu tidak siap."

"memang, saya tidak siap.. tapi apa boleh buat?" ujar Haechan memainkan air kolam sesekali menaburi pakan ikan milik mumnya.

"Haechan, saya ingin bertanya."

Haechan sedikit menoleh, "tentang apa?"

"nanti setelah menikah, kita tinggal di Macau saja ya?" tanya Hendery tanpa memberi tawaran sedikit membuat Haechan kaget.

Macau... cukup jauh.

"Macau? kenapa tidak menetap di Korea saja?" tanya Haechan.

karena untuk menghindari Renjun, tentunyaㅡ  "pekerjaanku ada disana semua."

Haechan mendegus geli, "tuan ini kan putra Direktur utama jadi bisakan meminta baba memindahkan dinas tuan?"

giliran Hendery membuang nafas, "saya tidak enak meminta itu pada baba karena.."

"karena apa?"

"emn."

"karena tuan putra angkat?"

"?!"

ㅡhow to share?ㅡ

Mereka sudah pulang lima belas menit tadi tapi Sungchan dan Jaemin baru sampai karena mengalami perdebatan kecil-kecilan mengenai hal tadi.

"awasi mulutmu."

"aku bukan kau, hyung."

keduanya masuk kedalam rumah dengan wajah sebisa mungkin biasa saja padahal aslinya Jaemin sangat ingin memukul adiknya itu karena terus menerus bersikap ketus terhadapnya.

"Sungchan hyung!"

Junyi berlari menubruk tubuh Sungchan tanpa tau kalau bagian perut yang bertubrukan langsung dengan kepalanya menyebabkan sebuah nyeri, dan sebisa mungkin Sungchan tidak meringis kesakitan, "hyung! i miss you."

"good boy, kamu bisa fasih berbicara." puji Sungchan yang langsung menggendong tubuh adiknya itu.

"opa Donghae mengajariku berbicara disana, aku sudah bisa membaca huruf R dan S dengan jelas!" antusias si bungsu terhenti kala menamatkan secara teliti dasaran halus kulit Sungchan yang terdapat semburat keunguan, "hyungie! kenapa wajah hyung ada ungu-ungunya? ujung bibir hyung juga? apa hyung baru saja jatuh? apa itu sakit?"

mematung, Taeyong dan Jaehyun yang awalnya ingin ke dapur jadi menoleh bingung lebih dari itu Jaemin yang duduk disofa sudah was-was begitu juga Jeno dan Mark yang merasakan perubahan atsmofer ruangan itu.

"hyung?" panggil Junyi menyadarkan pikiran Sungchan, "apa hyungnim tidak menjaga Sungchan hyung dengan benar?" telak, pertanyaan Junyi membuat ketiga hyungnya yang tengah duduk disofa menjadi patung tak bisa menjawab.

tidak menjaga, mereka justru yang membuat Sungchan seperti itu, tidak mereka, maksudnya hanya Jaemin dan Jeno saja.

"Junyi, jangan melontarkan kalimat mengintimindasi pada hyungnim.. nanti mereka jadi sedikit tegang karena merasa bersalah." Sungchan menarik ujung bibirnya dan menepuk pelan surai Junyi, "sudah makan?"

2. How to share? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang