what if jung jaemin insists?

1K 93 10
                                    

drrtt.. drtt.. drtt..

dering itu sedikit membuat Renjun kesal, sejak beberapa jam lalu, nomor si bungsu Jung terus menerus muncul dalam layar ponsel Renjun.

klek

"Ren? udah tidur?" suara iparnya; Haechan terpaksa membuat Renjun membangkitkan posisinya.

"kenapa?" tanya Renjun pada Haechan yang melirik ponsel Renjun yang sudah tidak menampilkan layar panggilan.

"akㅡ" perkatan Haechan terhenti karena dering panggilan dari ponsel Renjun. "Sungchan?" tanya Haechan.

Renjun menarik nafas sebelum pada akhirnya mengambil ponselnya dan langsung mengangkat panggilan dari si bungsu, "sekali gak aku jawab ya gausah telpon lagiㅡ"

"maaf menganggu, apa benar dengan tuan Renjun?" suara.. bukan suara Sungchan, Renjun mengernyit.

"iya benar, saya Renjun, kenapa ya? anda siapa? Sungchan dimana?" tanya Renjun seketika membuat Haechan menatapnya, "bukannya katamu Sungchan masih ada di Italia?"

Renjun menggeleng, "um.."

"tuan Renjun, maaf sebelumnya saya lancang menghubungi anda malam-malam.. tapi, ini karena nomor anda satu satunya didaftar panggilan darurat ponsel tuan Sungchanㅡ"

panggilan darurat?

"apa maksud anda?"

"mobil tuan Sungchan mengalami kecelakaan, saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, saya mohon anda segeㅡ"

nafas Renjun tercekat, hei? apa apaan ini? baru beberapa jam lalu ia menelpon Sungchan yang mana telponnya diangkat oleh mantan kekasih Sungchan sendiri, tapi.. apaan kabar sekarang?

"ah, anda berbohong? Sungchan ku masih ada di Italia, jangan berusaha menipuku." tuduh Renjun.

"tuan, percayalah, pemuda yang mengalami kecelakaan ini Sungchan, Jung Sungchan kelahiran 13 September 2000." jelas si penelepon membuat Renjun mengigit bibir, dia tidak tau.. tidak tau identitas Sungchan lebih dalam.. Renjun tidak tau, dia bingung, haruskah percaya? tapi, bagaimana kalau ini hanya penipuan?

Haechan mendekat lalu menepuk bahu Renjun. "Renjun, ada apa dengan Sungchan?" dibalas dengan gelengan singkat.

"maaf tuan, tapi saya tidak percaya, maaf. saya tutup." tanpa menunggu balasan, Renjun mengakhiri panggilan dan langsung menggeleng pelan sehingga membuat Haechan kebingungan.

"hei, Renjun-a? ada apa?"

Renjun menoleh, "Sungchan masih ada di Italia kan ya? bagaimana bisa dalam sekejap.. dia ada di Korea dan mengalami.."

"mengalami?" alis Haechan terangkat.

"kecelakan, itu tidak mungkin."

ㅡhow to share?ㅡ

00.15 kst.

secangkir kopi hitam menemani pemuda berstatus dokter sampai sebuah panggilan masuk; panggilan yang sejak tadi ia tunggu tunggu.

"beres?" tanyanya langsung pada inti topik, membuat lawan bicaranya tertawa disebrang sana.

"tentu beres, kalau tidak salah tadi aku melihat adik bungsu anda sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.. rumah sakit terdekat, rumah sakit milik anda mungkin? haha, apa anda akan menolognya?"

"menolognya?"

"iya, sebagai dokter terbaik bukan hyung terlicik oh ya.. by the way bagaimana anda bisa berbuat licik, dokter Jaemin? setidaknya, tolong dia sekali ini saja tapi tidak usah menggunakan effort untuk menolongnya."

2. How to share? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang