49 › because of jung mark, huang renjun hesitate

1.3K 213 25
                                    

"tuan Sungchan!"

Bangchan pucat setengah mati memasuki ruangan eksekusi anggota. Sumpah demi apapun, sekarang Bangchan mengutuk dirinya sendiri karena bisa-bisanya ia menganggu waktu Sungchan yang tengah membidik anggota.

Sungchan mendengus kesal seraya meletakan pistol diatas meja, menatap anggota yang seharusnya sudah mati detik ini juga, "silakan bernafas ria."

Bangchan menarik Sungchan ke depan pintu ruangan, "maaf, tuan.."

"bagaimana Renjun, sudah makan?"

to the point sekali?

"itu permasalahannya."

"katakan dengan jelas." Sungchan datar, kali ini benar-benar datar, Bangchan pikir mungkin efek acara eksekusinya terganggu.

Bangchan meneguk ludah kasar, keraguan perlahan muncul, takut kalau tiba-tiba Sungchan membunuhnya saat ini juga setelah memberitahu tentang Renjun.

"Bangchan, you know? I ignored Renjun for the execution of the members today." tegas Sungchan bersedekap dada, menatap Bangchan yang tak kunjung membuka mulut. Waktunya akan benar-benar habis malam ini, masih ada 5 anggota yang belum dieksekusi dan lagi Renjun?

eksekusi besar-besaran, sebab kesalahan fatal karena mereka lengah saat menjaga ruang slave dan kelengahan itu membuat satu slave berhasil kabur dari markas, itu alasan mengapa Sungchan mengeksekusi anggotanya.

"aku tidak punya waktu lagi." ketus Sungchan tidak sabar.

sementara Bangchan baru mengumpulkan niat dan mental untuk merangkai kalimat yang cocok, "tuan Renjun tidak ada diruangan pribadi, tuan."

tidak ada respon.

"jangan bercanda menggunakan Renjun, Bangchan-a."

"saya serius, tuan.. "

bughhh

Bangchan tersungkur.

rahang Sungchan mengeras, "lacak cctv." titahnya.

tidak mungkin hilang. Markas undermask terlalu besar, mungkin Renjun tersesat. pikir Sungchan, ia berlalu menuju ruangan pribadinya untuk memastikan keberadaan Renjun.

tidak tau saja, malam ini jika Sungchan tidak menemukan Renjun mungkin ia akan benar benar membantai anak anggotanya sendiri.

"sweetie, I hope you're not in the wrong room." dan ketika ia tidak menemukan Renjun, Sungchan berlari menuju ruang cctv, disana sudah ada Felix dan Bangchan yang juga memastikan cctv.

ㅡhow to share?ㅡ

"dimana keponakanku, Jeno?"

Jeno terpatung didepan pintu saat tak sengaja berpapasan dengan Mark, kakak sulungnya, ah.

"jangan sebarangan hyung."

Mark tertawa. "aku tidak menyangka sudah menjadi paman sejak tiga tahun lalu."

brengsek.

Jeno menarik baju Mark, "omong kosong macam apa ini!?"

"is this a fact, Jung Logan your son with Karina Kim?"

"shut the fuck up."

"sampai kapan aku harus tutup mulut, Jen?" Mark menepis tangan Jeno.

2. How to share? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang