32 › seo haechan meets huang hendery

1.6K 277 56
                                    

dentum musik keras memenuhi rongga telinga pemuda yang baru saja sadar kondisi, gemerlap lampu warna warni itu terus menerus mengusik netranya yang kosong, menyelam masa lalu.

"tuan Huang?"

"aku bukan Huang tapi Wong, Chan-a."

Haechan menutup mulut tak percaya, bagaimana bisa Hendery mengetahui dirinya hanya lewat suara bahkan tidak menoleh, "tuan.. anda mabuㅡ"

"jangan panggil aku tuan, bahkan aku lebih bawah darimu."

"em, hyung.. apa ada masalah?"

Hendery menunjuk bangku depannya yang kosong dengan dagu, "duduklah dan angkat kepalamu." dan sebenarnya Hendery jengah melihat Haechan terus terusan menunduk setiap bersamanya, memangnya aku ini raja?

"kau, kenapa datang ke bar jam segini?" tanya Hendery.

"aku.. mencari noonaku." jawab Haechan sejujurnya, lagian Ia bukan pecandu minuman beralkohol.

"oh," Hendery mengangguk dan lanjut minum.

"tu-hyung, ada masalah?"

"ada, beban, seharusnya aku tidak masuk ke keluarga itu.."

Haechan mematung, mencoba mengerti maksud pembicara Hendery.

"klan Huang.. membebankan, aku tidak sangup." keluh Hendery.

"hyung..?"

"benar.. Haechan-a, aku bukan anak kandung keturunan Huang." jawab Hendery seakan tau pikiran Seo Haechan.

pemuda tan Seo itu mengerjap tak percaya, sungguh.

"aku.. anak panti yang seharusnya tidak masuk keluarga Huang bahkan seharusnya tidak jatuh cinta pada adik tiriku."

"aku terlalu lancang, Chan-a.. aku tidak tau diri.. " lagi-lagi Haechan hanya bisa tidak percaya dengan ungkapan Hendery.

mungkin pengaruh alkohol? tapi, biasanya orang yang ada dibawah pengaruh alkohol selalu berkata jujur.

"hyung.. jangan seperti ini." tutur Haechan pelan dan lembut, "perasaan itu datang tanpa permisi."

ㅡhow to share?ㅡ

"lihat apa, hyung?"

Jeno mengintip layar ponsel Mark, batinnya ngeri melihat si sulung tersenyum hanya karena menatap layar ponsel.

ah, dejavu..

"Renjun?"

"iya, kemarin malam Hendery salah kirim video Renjun ke grup alumni UBC."

jari Jeno menscroll segala pujian terhadap kelucuan Renjun yang terketik di grup itu.

assha : hell, for what?! That silly Hendery has a brother this cute?

sammuel : good grief! Hendery, I book your brother for my future.

barron : Poor thing, he has an older brother like Hendery.

Catheline : I agree with Baron only with this we can see a mysterious figure like Hendery.

theraana : Theline is right! Hendery is silly but holds a lot of things.

2. How to share? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang