"itu, Shuhua sudah pernah coba?"
Renjun melirik Sungchan yang duduk serong ke arahnya dengan posisi tangan kanan pemuda itu sedang diobati Renjun karena setelah diperban belum lama lukanya mengeluarkan darah lagi, jadi mau tidak mau Renjun membuka perban dan mengganti dengan perban baru yang lebih tebal dan mampu menahan rembesan darah lebih lama.
"coba apa?"
"itu, sudah?"
Renjun mengerjap bingung dengan ucapan Sungchan sekali lagi, "jangan ambigu! to the point.. bisa tidak?"
tangan kiri Sungchan yang bebas terangkat menyentuh permukaan halus bibir merah ranum milik Renjun, "ini."
hal itu cukup membuat Renjun membeku sesaat sebelum menepis tangan Sungchan dan memaki pemuda itu, "kau penasaran sekali!"
"pernah ya?"
"tidak."
"tidak mungkin."
Renjun mencoba acuh, memfokuskan atensinya pada perban yang baru ia pasang pada luka Sungchan.
"kenapa diam, pernah ya?"
Renjun mendelik sinis, "bukan urusanmu lagipula kenapa kau penasaran sekali tentang itu."
"terserah aku. Jadi, pernah?"
"tidak pernah." saut Renjun terpaksa dengan diakhiri helaan nafas kasar.
"loh, bukannya pacaran? masa tidak pernah ciuman?" bawel sekali si Sungchan ini.
"ya, tidak begitu! ciuman tidak melambangkan kedua orang berpacaran atau tidak.. "
"kasian." guman Sungchan didengar Renjun, "kasian kenapa?" tanya Renjun bingung.
"kasian, Shuhua pacaran sama submissive kaku."
"ya!" seru Renjun dengan kedua mata membulat tanda tidak terima.
"apa?"
"mulutnya minta diperban juga?"
"kamu tau lagu yours pcy?"
"just kiss me.. don't burn me, kanㅡ?"
chup.
"I'll be yours." sambung Sungchan, sedangkan Renjun mematung dengan tatapan lurus kosong menatap Sungchan yang baru saja menciumnya tepat dibibir dalam waktu singkat saat ia belum menyelesaikan lirik lagu milik pcy.
"Sungchan.. "
"yes, my opium?"
"kau tidak sopan!"
"kasian Shuhua.." alih Sungchan, "tidak bisa merasakan bibirmu." sontak ungkapan Sungchan barusan membuat Renjun memukul pelan kepala Sungchan, "Jung brengsek Sungchan!"
"manis, mau lagi boleh?"
Renjun membuang muka, rasanya aneh, seperti malu, ingin menghilang dari hadapan Sungchan saja rasanya.
"merah, malu ya?" tanya Sungchan memperhatikan wajah Renjun, "lucu."
dan untuk kesekian kalinya Sungchan mencuri start. Bagaimana Sungchan bisa untuk tidak boleh egois?
"ekhem.."
Renjun reflek berdiri saat seorang dokter menyadarkan keduanya, "bagaimana keadaan Guanlin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...