Happy Reading!
" Wonyoung " Panggil sang ibu yang baru saja selesai memasak dipagi hari, menyiapkan sarapan untuk setiap anggota keluarga termasuk bekal untuk kepala rumah yang siap pergi bekerja.
" Wonyoung, bangun nak " Teriaknya kesekian kalinya karena putrinya yang tak kunjung bangun, karena tak mau terus berteriak wanita itu memilih pergi menuju pintu kamar dan mengetuknya.
Tak ada mendapat jawaban,ia memutar knop dan membuka pintu kamar Wonyoung. Melihat sang putri yang ternyata masih terbalut selimut di atas kasur, ia mendekat dan menggoyangkan tubuh Wonyoung dengan lembut agar terbangun.
" Sayang bangun "
" Eunghhh~ " Gadis itu malah semakin tenggelam kedalam selimutnya, mungkin terlalu lelah dengan semua kegiatan ditambah pekerjaan paruh waktu yang ia jalani demi kelangsungan kuliahnya.
Daripada mengganggu ibunya keluar dan membiarkan Wonyoung menikmati istirahatnya, karena akhir pekan gadis itu pantas mendapat waktu istirahat lebih banyak sebelum bekerja nanti.
Setelah ibunya keluar, beberapa saat kemudia Wonyoung terbangun dan bangkit dari tidurnya. Dengan wajah khas bangun tidur ia menurunkan kakinya kebawah ranjang, duduk sesaat untuk mengumpulkan nyawa dan menguap.
Meregangkan otot tubuh lalu berdiri menuju meja rias, mengambil ikat rambut dan mencepol asal rambutnya agar tak tergerai. Gadis itu akhirnya keluar kamar dan hendak pergi ke kamar mandi, bell pintunya berbunyi membuat Wonyoung harus mengubah arah langkahnya untuk membuka pintu. Hanya seperempat pintu ia buka namun ia sudah bisa melihat siapa yang berkunjung yang membuat terperanjat, gadis itu tersenyum canggung karena ini kali pertama melihat orang tersebut setelah sekian lama.
" Annyeonghaseyo Wonyoung " Sapanya tidak seformal dulu.
" Annyeonghaseyo pak " Wonyoung membalas sapaan tersebut dengan ramah, walau terlihat canggung ia tak akan pernah melupakan sopir Yujin yang selalu mengantarnya dulu.
" Lama tak bertemu, bagaimana kabarmu? "
" Aku baik, sudah lama tak bertemu. Terakhir kita bertemu itu sudah satu tahun lalu "
Dan waktu memanglah cepat berlalu, bahkan sudah satu tahun lamanya Wonyoung menjalani kehidupannya yang sudah berubah semenjak perpisahannya dengan Yujin. Selama itu pula Wonyoung sudah tak mendapatkan kabar apapun tentang Yujin, entah orangnya atau hubungan barunya bersama Sana. Semua senyap dan tak muncul kepermukaan.
" Apa adalah penting? Mau masuk? "
" Ah, tidak terlalu penting. Ini juga tak akan lama, aku kemari hanya akan memberikan ini "
Dari balik mantel yang di kenakan, pria itu mengeluarkan sesuatu dan menyodorkannya pada Wonyoung. Ia memperhatikan apa yang baru saja disodorkan, namun seketika terdiam karena itu sebuah undangan pernikahan.
Dengan gemetar Wonyoung mengambil undangan tersebut dan berusaha kuat, berguman dalam hati dan berharap itu bukanlah nama yang ia duga. Dengan perasaan yang berdebar dan takut ia membuka undangan tersebut dan membaca isinya, betapa terkejutnya gadis itu melihat nama Yujin dan Sana tertulis jelas diatas kertas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Baby
RomanceHubungan yang bertujuan simbiosis mutualisme antara Ahn Yujin dan sugar baby-nya Jang Wonyoung. Gender Switch⚠ 18+