Page 17

2.3K 256 14
                                    




































Happy Reading!

















































Hendak melangkahkan kaki keluar kelas Wonyoung tiba-tiba di tarik seseorang yang ternyata Nako, gadis itu membawa Wonyoung  ke rooftop sekolah.



Ia pun bingung kenapa tiba-tiba Nalo membawanya ke tempat tersebut, setelah keluar Nako menutup pintu dan melepaskam genggamannya dari Wonyoung.


" Kau kenapa? " Tanya Nako.


" Kenapa apanya? "


Melihat Wonyoung balik bertanya membuat ia memutar bola matas lalu mendecak tak percaya.


" Jika kalian punya masalah bisakah bicarakan dengan baik, kau tidak kasihan Soobin. Dia terlihat sangat murung sejak kau mengabaikannya "


Wonyoung hanya menatap datar Nako yang ada di hadapannya, ia lupa kalau statusnya masih menjadi kekasih Soobin karena senang ia jadi terburu-buru menerima Yujin.


" Itu urusanku, kenapa kau ikut campur? "


" Aku hanya kasihan melihat Soobin, dia itu sangat menyayangimu. Bisa-bisanya kau mengacuhkan dia "


" Hah, sekarang kau jadi pakar pengurus hubungan orang lain? Padahal aku yang kekasihnya kenapa kau yang repot? "


" Wonyoung, jangan mempermainkan Soobin"


" Kenapa? Kau kasihan apa menyukainya? "


Nako terperanjat mendengar kalimat Wonyoung yang langsung menuduhnya, ia membela Soobin bukan karena memiliki rasa suka.


Hanya saja merasa sangat kasian disaat kehidupannya yang sangat sulit, ia juga mendapat perlakuan buruk dari orang yang amat ia sayangi.


Bukankah sangat tak adil bagi Soobin jika terus menerus berharap namun terus di acuhkan tanpa sebab dan alasan, bahkan dalam keadaan masih dalam status berhubungan.


" Kau punya orang lain? '


Walau tersinggung Wonyoung berusaha setenang mungkin agar tak terlihat memang ia mencampakan Soobin, bukan kemauan bertemu dengan Yujin dan jatuh cinta.


Hanya saja rahasia semesta dan takdir memang sulit di tebak dan di terawang bagaimana akan terjadi, dan itu bekerja secara tiba-tiba tanpa peringatan.


Walau terkesan jahat dan tak berperasaan Wonyoung tak bisa juga membohongi diri sendiri sebab mencintai Yujin, pria itu lebih bisa membuatnya bahagia bukan hanya karena uang tapi karena selalu ada.


" Kenapa kau sangat penasaran pada kehidupanku? "


" Aku sahabatmu, kau juga mulai menghindariku "


"  Kau memang sahabat terdekatku, tapi ketika aku punya kehidupan lain. Apa aku juga harus selalu melibatkanmu? Bukankah setiap orang butuh privasi? "


" Tapi Wonyoung— "


" Hari ini jadwalnya mengambil obatkan? Aku akan mengantarnya "


Dengan begitu saja Wonyoung melintasi Nako dan pergi turun, bukan lari dari masalah ia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri dan mencari jalan keluar yang tepat karena masalahnya teramat rumit.


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang