My Sugar Baby

Page 38

Happy Reading!

Kancing kemeja di masukan sesuai lubangnya dan kerah di rapikan, rambut disisir agar terlihat rapi dan tampan siapapun yang melihatnya.

Ia hanya terdiam menatap kosong kedepan dengan perlakuan Yujin yang selembut itu, bahkan tak ada kata dendam Yujin benar-benar mengurus Ryujin lebih dari ibu mereka sendiri.

Membantu membersihkan diri bahkan memakai pakaian dan yang lainnya Yujin bantu, padahal hanya akan keluar dari rumah sakit setelah perawatan ia harus tampil serapi mungkin.

" Kau mau makan apa hari ini? " Tanya Yujin yang berhenti merapikan rambut dan beralih membereskan barang Ryujin.

Tak menjawab pemuda itu masih tak percaya dengan apa yang ia alami, ia dibuat benar-benar mengurangi rasa benci terhadap kakaknya yang selama ini ia anggap sebagai pesaing.

" Jajangmyun? "

" Ah, iya. Bagaimana jika jjamppong? Itu makanan kesukaanmu kan? "

Ryujin tertegun melihat kakaknya bahkan tau apa yang ia suka, Yujin terlihat sangat tau semua yang tentang Ryujin yang bahkan tak tau apapun tentang Yujin.

Pria itu pergi ke arah meja yang terdapat sebuah paperbag di atasnya, mengeluarkan sebuah kotak lalu membawannya menghampiri Ryujin dengan wajah yang berseri.

Tutup kotak dibuka membuat Ryujin terperangah kaget dengan isinya, sepasang sneakers baru yang dibelikan Yujin untuk adiknya.

" Kau suka? "

Ryujin mengangkat kepala dan mengangguk membuat Yujin merasa senang karena hadiahnya sesuai, sepasang sepatu itu Yujin keluarkan lalu ia berjongkok di bawah.

" Kau harus memakainya hari ini "

Sepatu mulai dipasangkan ke kaki Ryujin yang membuat hatinya benar-benar tersentuh, kakak yang selama ini ia berusaha untuk jatuhkan malah melakukan hal yang di luar dugaan.

Merasa sangat buruk mata Ryujin mulai menggenakan airnya, ia merasa dibuat tak berguna dalam hidupnya selama ini.

" Aku kira ini akan longgar atau sempit, ternyata pas. Ingatanku bagus juga tentang ukuran sepatumu "

" I-iya "

Bibir Ryujin gemetar merasa sangat malu dengan apa yang ia dapatkan, Yujin seolah memberikan semua kasih sayangnya hari ini yang membuat hati Ryujin seolah membalik.

" Aku tak bisa mengikat tali sepatunya, tak apa jika hanya dimasukan? "

" Heem "

Tak ada kata yang bisa Ryujin ucapkan saat itu, ia dibuat diam tak berkutik oleh kakaknya sendiri.

" H-hyung "

" Hm? "

" Kenapa kau melakukan ini? "

Yujin hanya diam dan menyelesaikan pekerjaannya, setelah beres ia berdiri dan menghadap Ryujin yang menatap tanya.

" Kau adikku "

" Tapi ak— "

" Seburuk apapun hal yang lalu, tak akan merubah takdir kau adalah adikku bukan? Sudah semestinya aku melakukan hal ini untukmu "