Page 35

2.1K 224 12
                                    


























Happy Reading!




















































Detik jam sudah melewati angka 12 yang berarti satu menit telah berlalu dan membuat jarum menit bergerak menujukan pukul 8:15 malam, terlihat pergerakan di balik selimut yang menandakan seseorang akan bangun dari tidur.


Di dalam ruang kamar yang gelap sebuah tangan mulai keluar dari balik selimut dan menurunkan kain tersebut seperempat tubuhnya, mulai mengintip dari kedua matanya yang masih tertutup karena harus mengumpulkan nyawa.


Wajah di usap dan tubuh di bangkitkan untuk dirinya duduk, ia menoleh ke arah gadis yang masih tertidur di balut selimut dan tertidur sangat lelap.


" Hm, kau masih sangat imut ketika tidur "


Yujin mendekat dan memberikan Wonyoung sebuah kecupan di bibir hingga membuat gadis kecil itu sedikit terganggu namun tetap tidur,  matanya mengedar ke area kasur mencari celana jeans yang ia lepas sebelumnya.


Sore yang menyenangkan karena dapat bermain setelah pulang dari sekolah Wonyoung, hingga membuat mereka melakuannya 3 kali jadi wajar saja Wonyoung tampak sangat kelelahan.


Pria itu turun dari kasur dan memakai celananya, berjalan ke arah saklar dan menyalakan lampu dan keluar dari kamar.


Tak lupa lampu tengah rumah lalu berjalan ke arah dapur membuka kulkas, mengambil sekalemg soda karena tak ada bir di kulkas rumah Wonyoung.


Penutup di buka dan segera ia teguk mengaliri tenggorokamnya yang terasa kering, Yujin menarik kursi untuk dirinya duduk.


Di dalam pikiran Yujin mulai terlintad suatu hal yang harus ia pikirkan cukup serius, tentang hubungannya dengan Wonyoung harus bagaiman mengingat kekasihnya masih ingin menjalani kehidupan remaja pada umumnya.


Ia harus benar-benar memutuskan keputusan dan tak bisa memilih sembarangan, di satu sisi ia ingin segera menikah namun harus memikirkan masa depan Wonyoung juga.


" Menikah yang di tunda atau kuliah Wonyoung? "


" Aish, ini sulit "


Di tengah kegundahannya Wonyoung datang memakai kemeja Yujin yang terlihat kebesaran untuknya, cahaya yang terang dan kain yang tipis membuat tubuh Wonyoung terekspose nyata di depannya.


Gadis itu berjalan menghampiri lalu duduk dpangkuan Yujin, dengan senang hati Yujin menyambut dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Wonyoung.


" Daddy~ " Wonyoung memeluk Yujin dan merengek.


" Hm? "


Wonyoung menggeleng yang mungkin hanya sedang ingin bermanja dengan Yujin, pria itu mencium dan mengusap pipi kekasihnya.


" Kenapa bangun? Istirahat saja dulu "


" Aku lapar "


" Aku pesankan makanan oke? Tunggu disini aku ambil ponsel dulu "


Wonyoung turun dari pangkuan dan membiarkan Yujin pergi berjalan menuju area ruang tengah, menghampiri rak televisi dan mengambil ponsel yang sudah terisi daya.


Ponsel di nyalakan dan masih harus menunggu menunjukan layarnya, baru beberapa detik di nyalakan beberapa pesan terus masuk secara bergantian.


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang