Page 22

2.5K 241 48
                                    



























Happy Reading!



































Untuk kesekian kalinya Soobin memeriksa ponsel milik temannya, menunggu sebuah pesan yang lumayan ia nantikan sejak sore namun tak kunjung ada.



Beberapa kali pesan di kirim dan beberapa kali ia menelpon tak ada sama sekali respon dari kekasihnya Wonyoung, bahkan saat ia bekerja pun jadi sedikit tak fokus.


Bagaimana bisa ia fokus jika sudah satu minggu Wonyoung menghindarinya, bahkan walau pun satu sekolah mereka jarang sekali bertemu atau sekedar bertatap wajah dan saling sapa.


Gadis itu selalu berusaha menghindari Soobin dan tak menjelaskan apa alasannya, membuat pemuda itu sedikit khawatir dan harap-harap cemas.


" Belum ada balasan? " Tanya temannya.


" Belum "


" Mungkin dia sibuk "


" Mungkin "


Raut wajah Soobin mulai murung dan di tekuk, ia benar-benar di abaikan Wonyoung hingga hari ini bekerja pun tak ada kata semangat.


Ia bekerja sebagai waiters di sebuah acara-acara penting atau sebuah pesta, seperti sekarang ia menjadi waiters di salah satu acara pengangkatan jabatan seorang tokoh penting di sebuah gedung.


" Sudah jangan terlalu di pikirkan, tamu sudah mulai berdatangan. Kau harus tawarkan minuman pada mereka "


" Baiklah "


Dengan lesu Soobin keluar dari area dapur dan pergi ke tengah aula membawa nampan berisi gelas dan wine, menawarkan pada setiap meja tamu jika ada yang ingin isi ulang gelas mereka.


Walau agak melelahkan dan menguras tenaga, Soobin harus melakukannya demi memenuhi kebutuhan dan uang obat-obatan hingga biaya sekolah.


Dengan sedikit semangat yang meningkat Soobin menuangkan wine ke setiap gelas tamu yang kosong, yang awalnya hanya riuh dengan setiap orang yang berbincang tiba-tiba senyap saat dua kali ketukan di mic terdengar.


" Selamat malam semua "


Soobin yang berada di tengah-tengah aula menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan orang yang berdiri di atas stage yang mungkin penyelenggara acara.


" Saya ucapkan terimakasih untuk semua tamu dan rekan-rekan yang hadir pada malam ini, saya selalu pemilik perusahaan Ahn sangat tersanjung karena semua sudah menyempatkan hadir di acara hari ini"


" Hari ini adalah hari dimana saya akan berhenti menjabat sebagai presiden utama dan akan saya limpahkan pada anak sulung saya, yaitu Ahn Yujin "


Seorang pria tinggi nan gagah naik ke atas stage menggandeng seseorang di sebelahnya, Soobin diam membeku melihat siapa yang di bawa Yujin naik ke atas stage tersebut.


Ia di buat sangat terkejut dan tak percaya Wonyoung berdiri di atas sana menggandeng tangan pria lain.


" Inilah pewaris dari perusahaan saya Ahn Yujin dan tunangannnya Jang Wonyoung "


Cambukan keras di terima Soobin secara mendadak malam itu melihat kekasih yang ia khawatirnya ternyata sudah mencampakannya, tubuh Soobin serasa lemas dan ingin mengambrukan diri ke atas lantai mendengar penuturan orang yang berdiri disana.


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang