Page 14

2.8K 268 66
                                        






























Happy Reading!








































Tak ada sekolah untuk Wonyoung hari ini karena harus izin untuk pemotretan sesuai kontraknya bersama Yujin, ia duduk di ruang make up untuk di rias sebelum pemotretan.


Awalnya merasa tak percaya diri namun melihat Yujin yang terus berharap padanya Wonyoung jadi tak ingin membuat pria itu kecewa dan sedih, ia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk membuat Yujin bangga.


" Kau tampak gugup " Ucap penata rias.


" I-ini kali pertamaku "


" Santai saja "


" Iya "


Wonyoung terus berusaha merilekskan diri dan memikirkan pose apa saja yang paling bagus, pintu terbuka memperlihatkan si pembuat gugup datang.


" Bagaimana Wonyoung? Sudah selesai? "


" Riasan yang sempurna butuh waktu Yena "


" Iya kau benar, rias dia secantik mungkin "


Wonyoung melirik ke arah pantulan Yena yang terlihat tersenyum dengan misterius, ia tau ekspresi tersebut punya arti lain.


" Kenapa kau kemari? Kau tak biasanya memeriksa model seperti ini "


" Ah, itu....Wonyoung spesial dia kan tunangan Yujin "


" Hmmm "


Wonyoung mendelik tak suka mendengar apa yang di katakan Yena, rasanya ia ingin berteriak dan mengusir orang tersebut dari sana karena membuatnya merasa tertekan.


" Kalau begitu aku tunggu di studio "


" Iya "


Wonyoung bisa bernafas lega akhirnga pria yang amat ia tak suka keluar, gadis itu masih ingat bagaimana Yena berusaha untuk menggodanya tempo lalu.


Membuat Wonyoung amat ketakutan dn menganggap Yena adalah bencana, ia sangat muak dengan orang semacam itu.


Bisa-bisanya menggoda banyak perempuan saat ia sudah berstatus menikah dengan seorang perempuan yang disana percaya dan mencintainya,  Wonyoung jadi termotivasi untuk membongkar semua kelakuan busuk Yena yang ia sembunyikan dari Yuri.


" Kau terlihat tak suka dengan Yena "


" Hah? Ah, itu....dia membuatku gugup "


" Hm, hati-hati dengannya. Jangan mudah tergoda "


Wonyoung mengangguk dan percaya pria itu memang harus di jauhi, bahkan penata riasnya pun memperingati Wonyoung tentang sosok photographer mesum tersebut.
















Lampu flash terus menyala di setiap pose Wonyoung, memegang merk ponsel buatan perusahaan Yujin di tangannya.


Dengan beberapa pose Wonyoung terus di puji karena luar biasa dalam bakatnya sebagai model, rasa gugupnya hilang karena ia meminta Yujin menemani.


Duduk di kursi dengan laptop di atas meja memeriksa semua gambar yang Yena ambil.


" Nice "


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang