Page 28

1.8K 221 23
                                    



















Happy Reading!



























Di tengah malam dan ruangan sepi Yujin memegang gelas minuman di tangan kanan dengan sebatang rokok yang menyala di tangan kiri, dengan wajah yang cukup kacau ia duduk di ruang privasi club miliknya.


Merasa hancur dan terkhianati setelah tau kebenaran ia telah di bohongi, mata yang sudah merah sebab menahan tangis ia kembali menyesap rokok di tangannya.


Mengepulkan asap tebal dari mulut yang menggambarkan rasa frustasi yang di alami, ia mengingat jelas bagaimana nomor misterius itu mengirim foto Wonyoung yang sedang berduaan dengan Soobin.


Memberi amplop berisi uang dan memeluk pemuda itu dengan erat, siapa tak akan kecewa dengan hal yang di lakukan Wonyoung termasuk Yujin.


Percaya dan memberikan seluruh hatinya yang sekian lama sulit di sembuhkan namun harus kembali hancur melihat kenyataan ia telah di bodohi, bahkan si pemberi informasi bilang mereka telah menjalin hubungan sejak lama dan tak jarang melihat Wonyoung pergi berduaan.


" Kau payah Ahn Yujin "


Minuman di teguk hingga kosong lalu di isi kembali, saat akan meminum kembali Yujin merasakan rasa sakit yang teramat dalam mengingat bagaimana Wonyoung menghancurkan semuanya.


Cengkraman tangan pada gelas semakin kencang karena menahan rasa pedih dan amarah bersamaan, saking kerasnya cengkraman Yujin gelas tersebut pecah hingga melukai tangannga.


" Aaaarrrggghhh!!! "


Yujin menggeram mengeluarkan semua yang ia rasakan saat ini, mengambil botol minuman yang masih tersisa setengah dan melemparnya ke tembak hingga hancur.


Rasa sakitnya mulai tak tertahankan hingga membuatnya menyerah menahan tangis, Yujin mulai terisak merasa sangat terpuruk saat itu.

" Kenapa kau membuatku mencintaimu Youngie? " Lirihnya.


" Apa kurangku darinya? "


Dengan tangan dan hati yang terluka Yujin mengeluarkan semuanya sendirian, mengusap wajahnya frustasi tak bisa menghadapi lukanya sendiri.


" Kenapa kau jadi lemah lagi Yujin? "


Ia terduduk di atas lantai dan bersandar pada sopa, merasa semua telah berakhir dan tak ada lagi harapan.




































































Hari selanjutnya di lalui Womyoung yang sendirian di apartemen yang ia putuskan untuk di tinggali dan sesekali pulang ke rumah bertemu dengan keluarganya, karena harus membiayai hidup Wonyoung juga bekerja paruh waktu menjadi kasir di salah satu rental komik.


Dan hari liburnya akan di gunakan untuk belajar di pagi hari dan pergi bekerja di sore hari, melelahkan dan menguras tenaga namun harus ia lakukan demi kelangsungan hidupnya.


Di tambah ujian kelulusan yang akan ia hadapi besok, otak dan tenaganya di gunakan semaksimal mungkin untuk mendapat apa yang ingin ia capai.


Di meja berlajar yang ia atur dekat kaca ia sibuk dengan beberapa buku dan alat tulis, namum sesekali melirik ke arah ponselnya mengharapkan seseorang membalas pesan atau sekedar menghubunginya.


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang