Happy Reading!
Dengan terus memijat tengkuk leher dan memutar bahu yang terasa pegal sembari berjalan keluar restoran, Wonyoung baru saja selesai dari pekerjaan sambilannya. Jam yang melingkar ditangan kirinya sudah menunjukan pukul 11 malam lebih, setelah melakukan penutupan Wonyoung akhirnya bisa menghirup udara segar walau tubuhnya merasa amat kelelahan. Berdiri dan melayani banyak pelanggan seharian memanglah pekerjaan yang menguji ketahanan tubuh, tapi semua itu jalani dengan sepenuh hati tanpa mengeluh.
Baru saja keluar Wonyoung sudah disambut seseorang yang berdiri menunggu di depan restoran, pria itu menoleh lalu tersenyum manis ke arahnya. Menghampiri dengan sebuket bunga dan balon di kedua tangan, mendekat sembari merentangkan tangan ingin memberi sebuah pelukan.
Dengan perasaan senang Wonyoung langsung menyambut pelukan tersebut, memberi tubuhnya yang kekurangan tenaga dengan energi dari pelukan hangat kekasihnnya yang sudah lama tak pernah ia rasakan.
Mungkin karena efek rindu yang sudah lama terpendam, pelukan Yujin terasa lebih hangat dan nyaman. Aroma tubuh pria itu benar-benar sopan masuk ke indra penciuman Wonyoung, begitu menenangkan dan mampu menghilangkan rasa lelahnya dari sibuknya pekerjaan.
" Pelukanmu erat juga " Ucap Yujin yang merasa lingkaran tangan Wonyoung ditubuhnya amat mencengkram.
" Ssstt, aku sedang mengisi daya "
" Daya? "
" Daya tubuhku dengan pelukanmu " Yujin terkekeh setelah Wonyoung mengumpamakan pelukannya sebagai sumber pemulihan, dengan begitu memberi Yujin kemauan untuk memperat pula pelukannya di tambah sebuah kecupan manis di puncak kepala Wonyoung.
Puas menikmati tubuh hangat pria tinggi tersebut, Wonyoung perlahan melonggarkan pelukannya. Mengangkat kepala dan menatap Yujin dari bawah, pria itu menurunkan pandangannya lalu kembali tersenyum. Menurunkan kepala dan menyentuhkan kedua hidung mereka.
" Pasti lelah yah? " Tanya Yujin menggerakan tangannya menangkup wajah Wonyoung dengan sedikit mengusap pipinya.
" Heem~ " Rengek Wonyoung yang langsung mempoutkan bibirnya membuat Yujin gemas karena ternyata Wonyoung tak pernah berubah jika masalah keimutan.
" Sudah ku bilang keluar saja "
" Lalu aku dapat uang darimana? " Yujin mengangkat tangan lalu menunjuk pada dirinya sendiri, menjadikan hal tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan Wonyoung.
" Aku tidak matre yah "
" Kau tidak matre, aku mengajukan diri "
" Dari dulu hingga sekarang kau masih saja begitu, aku tidak mau merepotkanmu "
" Aku mau direpotkan "
" Nanti aku harus balas budi "
" Balas sayang saja " Wonyoung tertawa kecil mendengar cara rayuan Yujin yang terkesan begitu kolot dan klasik, entah memang tak punya rayuan lain atau umur sudah mulai berefek pada pria tersebut. Namun, ia juga masih bisa tersipu walau hanya dengan rayuan yang mungkin masih terbilang biasa saja.
" Atau kau bisa balas dengan hal lain "
" Hal lain? " Kening Wonyoung mengerut berusaha memahami maksud Yujin, seolah memberi petunjuk pria itu menaik-turunkan kedua alisnya lalu mengedipkan mata seolah memberi sebuah kode.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Baby
RomanceHubungan yang bertujuan simbiosis mutualisme antara Ahn Yujin dan sugar baby-nya Jang Wonyoung. Gender Switch⚠ 18+