Page 27

2.3K 219 18
                                        


























Happy Reading!
















































Di waktu matahari matahari mulai tenggelam, mengubah langit biru menjadi orange Wonyoung berdiri dan bersandar pada sebuah tembok menunggu seseorang.


Tekadnya masih kuat untuk bisa menemui Soobin dan memperbaiki kesalahpahaman yang selama ini menyelimuti mereka, ia terus menoleh ke arah yang biasanya Soobin muncul saat pulang.


Tak ada kata bosan dan kesal ia tetap sabat menunggu pemuda yang akhirnya datang, menyampirkan tas gendongnya di bahu sebelah kanan.


Pemuda itu hanya diam ketika melibat Wonyoung yang masih bersi keras menemuinya, Wonyoung menghampiri Soobin yang diam menatap dingin ke arahnya.


" Kumohon untuk memberi beberapa menit milikmu untukku "


Mulai lelah menolak tak ada cara lain agar Wonyoung berhenti menemuinya, pemuda ity mengangguk dan menunggu apa yang akan mantan kekasihnya jelaskan.

" Aku memang bertunangan dengan Yujin "


Tak terkejut namun ada hati yang masih bisa retak walau sudah mengetahui semuanya, itu masih terdengar sangat menyakitkan untuk perasaannya.


" Awalnya, aku hanya bekerja dan ingin mendapatkan uang untuk membantu orangtuaku. Namun, aku di paksa tinggal bersama karena ia tak tega melihatku selalu di siksa, semua masih biasa saja dan normal tapi semakin kami sering bertemu aku......... "


Soobin menyiapkan kembali hatinya untuk menerima kenyataan, walau dalam hatinya berharap hal yang paling ia takutkan tak di ungkap Wonyoung.

" Kumohon jangan kalimat itu Wonyoung " Batinnya.


" Aku mencintai Yujin "


Soobin mengerenyit pedih mendengar apa yang baru saja Wonyoung katakan, dugaannya semua terjawab.


" Kau mencintainya  karena hatimu atau karena hartanya? "


Wonyoung mengangkat kepalanya agar bisa memandang Soobin dengan jelas, ia sudah menduga pemuda itu akan berpikir hal semacam itu.


" Tidak, sekalipun aku di pertemukan tak dengan keadaan Yujin yang sekarang. Pasti ia juga bisa membuatku mencintainya "


" Kenapa bisa? "


" Dalam masalah perasaan terkadang kita tak akan mengerti cara kerjanya, selalu banyak hal yang tak terduga tiba-tiba muncul dan mengubah segalanya. Termasuk perasaan, aku tidak berencana menyakitimu karena aku juga tak berencana mencintai Yujin "

" Semua mengalir begitu saja seiring kita terus bertemu dan bersama, di tambah sikap orang yang memang tulus dan memperlakukanmu dengan baik " Jelas Wonyoung.


" Jadi maksudmu aku tidak tulus dan tak baik? "


" Bukan, tadi aku sudah bilang. Perasaan dan takdir tak ada yang tau bagaimana jalannya. Itu mengalir dengan sendirinya, awalnya juga kita begitu bukan? Kita bertemu dan saling jatuh cinta "


" Lalu apa bedanya aku dengan tuan Ahn? Bukankah aku juga sama mencintai dan selalu berada di sampingmu? "


" Aku tak bisa menjelaskan apa bedanya, namun perasaanku selalu lebih condong pada Yujin "


My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang