Page 15

2.6K 270 54
                                    





































Happy Reading!






































Di pagi hari yang sangat canggung Wonyoung lewati dengan rasa kurang nyaman sebab ia dan Yujin hanya saling diam di meja makan saat sarapan, tak hanya itu ia juga masih merasa sangat malu dengan ke jadian kemarin.

Ia tak menyangka jika akan lepas kendali dan meladeni Yujin, namun anehnya ketika Yujin menyentuh bahkan menciumnya.

Tak ada respon penolakan seperti pada saat Yena menyentuhnya, tubuhnya seakan dengan senang hati menerima perlakuan Yujin bahkan sedikit meminta lebih.

Namun melihat Yujin ia tampak sangat santai dan tak ada kata beban, bahkan ia dengan santai memakai roti isi buatan Wonyoung.

" Youngie "

" I-iya? "

" Kau bisa pulang cepat kan? "

" K-kenapa memang? "

" Aku akan menjemputmu "

" B-baiklah "

Tak ada obrolan lagi saat kalimat terakhir dari Yujin, selesai makan Yujin langsung berdiri dan hendak pergi untuk bekerja.

" Aku pergi dulu sweetie "

Dan sepagi itu Wonyoung harus di buat senam jantung sebab tak biasanya Yujin mengusap kepalanya sebelum pergi, tentu usapan tersebut berefek pada perasaan Wonyoung.

" Aisshh, ini masih pagi "

Wonyoung menidurkan kepalanya di atas meja saking tak bisanya mendapat perlakuan dari pria tersebut.

" Hah, kenapa dia jadi manis begini? "

" Hatiku....hatiku tidak bisa mendapatkan hal seperti ini "

" Akh, dasar pria mesum "

Wonyoung seperti di buat naik rollercouster menghadapi sikap Yujin, tapi ia juga tak menyangkal jika ia juga membutuhkannya.

Rasanya ia lebih leluasa untuk bermanja dan bersikap seperti anak kecil padanya, karena Yujin selalu menuruti semua keinginannya.

Gadis itu membangkitkan tubuhnya dan mengambil tas untuk segera pergi ke sekolah, ia berjalan keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

Selama di perjalanan Wonyoung terus memainkan ponselnya, membalas pesan-pesan yang masuk termasuk pesan Yujin.

Senyum dan tawa terus Wonyoung perlihatkan merasa sangat nyaman mengobrol dengan pria tersebut dalam ruang pesannya.

" Dia juga bisa sekonyol ini? "

Sebuah senyum yang amat manis di perlihatkan Wonyoung melihat layar ponselnya, mobil mulai sampai di area sekola ia mengantongi ponsel dan keluar.

Berjalan untuk segera memasuki area sekolah dengan wajah yang begitu berseri-seri, hingga tak tau seseorang menunggunya di balik gerbang.

" Wonyoung "

Panggil orang tersebut yang membuat oa menoleh.

" Ah, S-soobin. Hai "

" Hai "

Pemuda itu mendekat lalu merangkul Wonyoung dengan sangat erat, bukannya senang Wonyoung agak merasa kurang nyaman.

" Kemarim kau kemana saja? "

My Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang