Book 2 - Goal 10: Kelemahan

85 6 6
                                    

November 2035

Pemain timnas Indonesia sudah menyelesaikan kewajibannya membela timnas. Mereka kembali ke klub masing-masing.

Adam dan Patrick kembali ke Volendam dengan membawa semangat baru. Bukan hanya hasil positif di kualifikasi Piala Dunia, mereka juga ingin melanjutkan tren positif di Eredivisie dan melaju sejauh mungkin di Europe League.

FC Volendam meraup 4 poin dari pertandingan game week 7 dan 8. Adam masuk dari bangku cadangan pada pertandingan melawan AZ Alkmaar tanpa membuahkan gol. Pada pertandingan itu Volendam memetik poin penuh dengan skor 2-1. Pada pertandingan selanjutnya saat menghadapi FC Utrecht, Volendam hanya bisa bermain imbang. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 itu ditutup oleh satu gol Adam.

 Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 itu ditutup oleh satu gol Adam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perebutan gelar topskorer masih sengit. Memasuki pekan ke-8, ada lima pemain yang meraih 8 gol dan bertengger di posisi 1 pada klasemen topskor. Mereka yaitu Pascal Herder (AFC Ajax, Jayden Rossen (Vitesse Arnhem), Adam Altarian (FC Volendam), Rolando Rivera (SC Heerenveen), dan Mariel Claus (SC Heerenveen).

 Mereka yaitu Pascal Herder (AFC Ajax, Jayden Rossen (Vitesse Arnhem), Adam Altarian (FC Volendam), Rolando Rivera (SC Heerenveen), dan Mariel Claus (SC Heerenveen)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klasemen Eredivisie saat ini diungguli SC Heerenveen. Vitesse mengikuti di bawahnya dengan poin sama dan hanya kalah selisih gol. Posisi ketiga ditempati FC Volendam. Kemudian berikutnya diikuti Ajax, PSV, dan Feyenoord.

Empat hari lagi Volendam akan menghadapi Bayer Leverkusen. Kali ini mereka akan menghadapi cobaan sebenarnya karena wakil Bundesliga itu sedang memiliki performa yang bagus.

Pelatih Julio menginstruksikan Adam untuk bermain lebih lincah dan memanfaatkan keunggulan pergerakan tanpa bolanya. Bek yang akan dia hadapi berbeda kelas dengan para pemain belakang Eredivisie. Selain itu, Julio juga menginstruksikan secara khusus kepada Ivo van Well untuk membantu menutup pergerakan di sisi kanan mereka. Secara statistik assist dan crossing Leverkusen banyak dialirkan melalui sisi kiri.

"Latihan kali ini kita sudahi. Beristirahatlah dengan cukup. Besok kita akan melanjutkan kembali persiapan untuk menghadapi Leverkusen," kata Julio menutup sesi latihan.

"Oh, iya," dia menambahkan. "Untuk Adam dan Nino, kalian tinggal sebentar. Ada yang ingin aku diskusikan."

Setelah semua pemain meninggalkan ruangan, Julio menghampiri Adam dan Nino.

"Nino, kau tahu apa yang kupikirkan?"

Nino mengangguk. "Aku bisa menebaknya. Tampaknya kita memiliki pemikiran yang sama. Ini tentang bagaimana tim lawan mulai menyadari kelemahan Adam, kan?"

"Kau benar. Bagaimana menurutmu, Adam? Apakah kau mulai merasakan kewalahan beberapa pertandingan belakangan ini?"

Adam menyadarinya. Tidak seperti musim perdananya di Eredivisie yang masih cukup ringan baginya, musim ini terasa cukup berat. Walaupun dia masih bisa membuat gol, tetapi semua tidak berjalan dengan mudah.

"Lawan mulai menyadari potensimu. Kau bukan lagi striker muda yang baru merangkak di Eredivisie. Kau mulai dikenal sebagai wonderkid potensial di liga ini. Bahkan tampaknya mulai banyak klub-klub dari luar yang mengamati perkembanganmu. Hal ini mulai disadari para pemain bertahan di liga ini. Setiap bertanding melawan kita, mereka menjadikanmu prioritas. Mereka melakukan penjagaan ketat, bahkan tak jarang melancarkan pelanggaran keras terhadapmu. Kau memang lincah, memiliki kecepatan, dan mampu bergerak mencari ruang. Tetapi jika dua sampai tiga pemain mulai menjagamu, itu tidak akan menjadi pertandingan yang mudah bagimu. Mereka tahu kelemahanmu adalah fisik. Ya, bahkan jika kau bisa menguasai bola, mereka akan memanfaatkan fisikmu yang kecil dan lemah itu untuk merebut bola darimu." Julio menjabarkan pemikirannya.

"Jadi maksudmu untuk saat ini aku harus mengatasi kelemahan fisikku?" tanya Adam.

"Benar," kata Nino menimpali. "Selama 16 tahun karier profesionalku, aku sudah melihat banyak pemain muda berbakat. Dan aku yakin kau punya potensi menjadi penyerang elit. Tetapi untuk saat ini kau masih perlu mengatasi kelemahan besarmu itu. Kau memang hebat meloloskan diri dari penjagaan lawan dan piawai mencari ruang. Namun, tidak selamanya kau bisa mengandalkan itu. Ada kalanya kau akan dipaksa berhadapan satu lawan satu bahkan satu lawan dua saat memegang bola. Ketahanan tubuhmu harus ditingkatkan. Menurutku, dengan fisikmu yang sekarang, bahkan untuk tim papan tengah Serie A ataupun liga top Eropa lainnya pun, kau tidak akan memiliki kesempatan untuk dimainkan."

Benar... Adam membatin. Nino adalah pemain berpengalaman yang telah bermain untuk timnas Belanda dan klub Serie A. Jika Nino mengatakan level Adam belum mampu bersaing di papan tengah Serie A, berarti masih banyak yang harus ditingkatkan dari dirinya. Adam tidak ingin tertinggal. Dia ingin terus mendaki dan bermain di level teratas. Pandangan Nino akan sangat berguna baginya.

"Mulai saat ini aku akan memasangkanmu dengan Nino," kata Julio. "Nino, kau kutunjuk menjadi mentor Adam. Aku dan tim pelatih sudah mempersiapkan menu latihan khusus untuk Adam. Di luar jam latihan tim, kuharap kalian bisa menambah jam latihan bersama. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan fisik dan mempertajam insting Adam untuk menghadapi bek kelas atas. Kita tidak akan selamanya berhadapan dengan tim Eredivisie. Cobaan pertama kita adalah Leverkusen, dan level mereka jelas di atas kita. Aku tidak akan menuntut apa-apa pada pertandingan melawan mereka nanti, karena program latihan ini adalah program jangka panjang. Jika kau menjalaninya dengan baik, dalam satu-dua tahun kau akan menikmati hasilnya."

"Terima kasih, Bos," sahut Adam dengan mata berbinar.

Adam sangat bersyukur memiliki pelatih yang ingin menutupi kekurangannya. Kehadiran bek berpengalaman seperti Nino pun tidak akan dia sia-siakan.

Adam siap melahap menu latihan apa pun yang diberikan. Dia ingin berkembang lebih jauh dan menjadi striker elit yang disegani bek mana pun di dunia ini.

--------------------------------------------------------------------

Belakangan ini mulai banyak pembaca baru Wonderkid dan tentu saja saya tidak menyangka cerita ini akan memiliki peminat. Terima kasih untuk dukungannya. Di sela-sela kesibukan di dunia nyata, saya akan coba tetap menulis cerita ini.

Jangan lupa vote dan komennya. Makasih.

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang