Book 1 - Goal 37: Brace

118 3 0
                                    


Ajax seakan mendapat asupan energi berlimpah di babak kedua. Skuad asuhan Pier van Engelen itu bermain dengan pressing yang cukup ketat. Begitu mereka kehilangan bola, mereka akan berusaha mati-matian merebut bola dengan cepat. Volendam dibuat kesulitan mengembangkan permainan.

Barisan pertahanan dan lini tengah Ajax cukup rapat dan tak memberikan celah kepada Volendam untuk mendapatkan ruang umpan. Masuknya Frederick pun cukup memberikan peningkatan yang signifikan. Frederick bermain lebih menyempit dan aktif melakukan pressing kepada bek-bek Volendam.

Sepuluh menit di babak pertama, Volendam hanya mampu melepaskan 1 tendangan yang menyasar ke gawang Ajax. Itu pun ditembakkan dari jarak 30 meter karena tidak bisa masuk lebih dalam ke area pertahanan Ajax. Di sisi lain, Ajax cukup dominan menguasai bola di area pertahanan Volendam. Hanya saja, belum ada hasil maksimal yang didapat penyerang Ajax. Setiap kali mereka hendak melakukan tembakan, Gelandang bertahan Ivo dan duo bek Boy-Stuart berhasil memblok serangan yang membabi buta itu.

Menit 63, Mitchell mengalami cedera setelah berebut bola dengan Filip Lazarevic. Pemain Serbia itu melakukan tackle yang cukup keras kepada Mitchell yang membuahkan kartu kuning. Mitchell meringis kesakitan. Hampir dua menit dia berada di lapangan dan mendapat perawatan sebelum dibawa ke pinggir lapangan. Permainan terus berlangsung. Tendangan bebas untuk Volendam.

"Tidak perlu waktu lama sampai bertemu kembali, ya," tukas Frederick kepada Adam ketika pagar betis sedang disusun.

Adam tersenyum. "Akhirnya kita berhadapan lagi ya."

"Kali ini aku tak akan kalah."

Senyum Adam semakin lebar mendengar penuturan Frederick barusan.

Ledion Shehu mengambil tendangan bebas, bola meluncur di atas mistar gawang.

Mitchell sepertinya tidak bisa melanjutkan pertandingan. Untuk berjaga-jaga dia akan diistirahatkan agar cederanya tidak semakin parah.

Youri Oosterhoff berdiri di tepi lapangan setelah melakukan pemanasan singkat. Pemain muda berusia satu tahun di bawah Adam itu beroperasi di sektor sayap. Dia akan mengisi tempat yang ditinggalkan Mitchell. Sejauh ini Youri sudah pernah bermain di kelompok umur U-19 Belanda. Salah satu talenta berbakat dari akademi Volendam yang muncul setelah Patrick Damen dan Jayden Rossen. Musim ini dia mulai mendapat kepercayaan dengan mengoleksi 7 pertandingan di liga.

Youri memasuki lapangan. Dia menginstruksikan Adam untuk bermain lebih mundur untuk mengatasi gap antar lini agar tidak tertekan dengan pressing Ajax. Ledion yang bermain sebagai gelandang serang pun kini ditarik mundur sejajar dengan Mohammed Ross. Sementara Ivo mengisi posisi gelandang bertahan yang berada tepat di hadapan bek tengah.

Volendam sudah mulai keluar dari tekanan. Tetapi mereka seperti berada dalam selimut. Bermain aman dengan perpindahan bola di sekitar 2/3 lapangan sendiri.

Menit 71, dribble lincah yang dilakukan Frederick tidak mampu dihalau Ledion. Frederick terus berlari melebar. Thom mengikutinya. Sebelumnya Frederick selalu gagal melewati Thom. Namun kali ini gocekannya mampu mengecoh Thom yang kehilangan keseimbangan. Frederick mengirim umpan ke sisi kosong mendekati kotak penalti Volendam. Di sana ada Pascal yang menyambut datangnya bola. Dia melakukan feint, berputar ke belakang dan melakukan akselerasi ke tengah, menjauhi Stuart yang menjaganya.

Mata mereka bertemu. Stuart menatap seperti macan yang hendak menerkam mangsa. Pascal tak kalah sengit. Dia mengunuskan tatapan penuh ambisi. Pascal bergerak sangat cepat menyamping, menuju tengah lapangan agar mendapat ruang untuk menembak. Stuart melakukan tackle untuk memblok tendanga itu.

Dalam sekejap, Pascal menghentikan bola dengan kaki yang seharusnya melakukan tembakan. Ternyata itu adalah fake shoot. Dia mengarahkan bola ke sisi kirinya. Stuart mencoba menyesuaikan pergerakan. Namun, Pascal sangat cepat dan tembakan sudah dilakukan.

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang