14 Juni 2034, London.
Aku, Patrick dan Jayden sudah sehari berada di London. Jayden, begitu tiba di sini, seperti energinya tidak pernah habis, dia langsung menjelajahi sekitaran London. Tiap kali bertemu wanita cantik, dia pasti akan menggoda mereka. Rasa percaya dirinya itu datang dari paras tampannya.
Hari ini aku tidak pergi bersama Patrick dan Jayden. Mereka sedang wisata kuliner sekalian shopping. Sementara aku sedang menunggu dua orang sahabatku di restaurant yang tidak jauh dari hotel tempatku menginap.
Selang beberapa menit, Farel menunjukkan batang hidungnya.
"Hey, sobat. Lama tidak bertemu," ucap Farel begitu menghampiriku.
"Tubuhmu makin kekar saja," jawabku.
"Ya, mau tidak mau, aku harus meningkatkan fisikku karena sepakbola Jerman cukup keras. Tidak seperti di Indonesia dulu," dia cengengesan.
Tidak lama kemudian, Yoo Seung-Ryul pun datang.
"Hei, kau masih bisa berbahasa Indonesia, tidak?" ucap Farel bercanda.
"Nah, mungkin aku yang harus menanyakan itu kepadamu. Mungkin saja saat ini lingkungan Jermanmu sudah membuatmu melupakan teman-temanmu," balas Yoo.
"Dasar, kau ini, mendahului kami bermain di timnas," timpalku.
"Makanya, kalian harus cepat masuk ke timnas. Tapi itu belum cukup, kalian juga harus membawa timnas ke Piala Dunia."
"Pasti," kataku.
Timnas Korea Selatan akan bermain tanggal 16. Mereka berada di grup H, bersama Congo, Inggris, dan Kroasia. Dalam kesempatan ini, Yoo berpotensi mendapatkan caps pertamanya bersama timnas Korea Selatan.
Setelah hampir satu tahun berkarir di Eropa, pandanganku tentang sepakbola mulai terbuka. Tidak ada yang tidak mungkin untuk digapai. Yoo, yang dulu sama-sama bermain sepakbola di klub Indonesia denganku, kini sudah berada di Piala Dunia. Aku seharusnya optimis, karena saat ini bermain di Belanda. Apalagi musim depan akan merasakan kompetisi Eredivisie. Jika aku bisa meningkatkan performaku, bukan tidak mungkin kesempatan bermain di timnas akan tiba.
"Aku selalu mengikuti kabar kalian walaupun kita berpencar di seluruh penjuru dunia," kata Yoo.
Farel musim depan akan kembali membela Stuttgart setelah musim lalu tampil mengesanan dan mengantarkan RB Leipzig promosi ke Bundesliga. Yoo, seperti yang pernah dia katakan, dia bermain reguler dan menjuarai K League Classic. Ada beberapa tawaran dari Eropa, namun bukan dari klub top. Lagipula, Yoo tidak ingin terlalu cepat meninggalkan Korea. Dia masih ingin mengembangkan diri.
Beberapa kabar lain, seperti Zilliam Raska, saat ini dia sudah aktif bermain di tim reserve Lorient di liga kasta keempat Prancis. Dia sudah beberapa kali mengisi bench namun belum menjalani debut tim senior. Mungkin musim depan dia akan mendapatkan debutnya.
Firdaus Bernardo saat ini, walaupun belum menjadi pemain kunci, dia sudah menjalani belasan pertandingan bersama Parma di Serie B. Sebuah pencapaian yang bagus untuk pemain muda yang baru merasakan musim perdana di Italy. Teuku Karim pun begitu di Algeria, dia mulai bermain reguler di liga itu.
Dari Norwegia, Wayan Maulana dan Ilyas Iskandar. Wayan mulai awal musim sudah bermain di tim senior dan bermain beberapa kali. Ilyas kurang beruntung. Dia hanya bermain di tim cadangan dan belum merasakan debut. Selama di sana, mereka hanya terikat kontrak satu tahun. Di akhir musim ini, Rosenborg mengikat kontrak Wayan selama 3 musim ke depan. Untuk Ilyas, Rosenborg memutuskan tidak memakai jasanya lagi. Tetapi di balik itu, ada banyak klub Asia yang berniat mendatangkannya. Beberapa klub Indonesia tertarik membawa Ilyas pulang. Klub top Thailand mengincar tanda tangannya pula. Tawaran lebih menarik datang dari raksasa Jepang, Kashima Antlers. Semua masih dalam pertimbangan, tetapi besar kemungkinan Ilyas akan menuju Kashima Antlers. Di Belgia, Reza Yahya cukup berkembang dan sesekali tampil di lapangan bersama Antwerp.
Pemain lain yang musim sebelumnya masih di Indonesia, beberapa sudah bermain di luar negeri. Odin Ersyadina awal tahun ini sudah bermain di Kashiwa Reysol. Serta, Albert Piterson juga menyusul ke Jepang, bermain di kubu Jubilo Iwata.
Kian hari, sepakbola Indonesia semakin berkembang. Kompetisi nasional semakin terorganisir dengan baik. Klub-klub profesional semakin kompetitif. Klub Indonesia mampu mengimbangi lawan-lawannya di Liga Champions Asia. Walaupun belum menoreh prestasi cemerlang seperti klub Jepang, Korea Selatan, China, dan negara timur tengah. Majunya sepakbola nasional membuahkan hasil baik. Pemain-pemain nasional mulai dilirik klub luar negeri.
Karena Yoo masih ada persiapan bersama rekan senegaranya, pertemuan kami hari ini hanya sebentar. Dua hari lagi Timnas Korea Selatan akan bermain di Wembley melawan Inggris.
World Cup 2034 Group Stage
Grup A
- Mexico
- Brazil
- Ukraine
- New Zealand
Grup B
- Chile
- El Salvador
- France
- Egypt
Grup C
- Uruguay
- Serbia
- Germany
- China
Grup D
- Ghana
- Holland
- Turkey
- Japan
Grup E
- Argentina
- Portugal
- Ivory Coast
- Australia
Grup F
- Belgium
- Italy
- Canada
- Colombia
Grup G
- Spain
- Cameroon
- Austria
- U.S.A
Grup H
- England
- South Korea
- Congo
- Croatia
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderkids
FantasyMenceritakan perjalanan karir sepakbola pemain muda Indonesia yang terlahir dalam generasi emas Indonesia. Skuad U-20 Indonesia di tahun 2033 berhasil melaju ke quarterfinal U-20 World Cup, yang merupakan pencapaian tertinggi selama sejarah sepakbol...