Book 2 - Goal 12: Pertaruhan Menit Terakhir

110 2 0
                                    

Di pertandingan sepak bola, suatu tim memang memiliki rencana dan taktik. Namun, implementasi di lapangan tidak akan selalu berbanding lurus dengan apa yang direncanakan. Pelatih Julio sudah memerintahkan kepada timnya untuk bermain dengan tenang. Jika membangun serangan ke area kotak penalti lawan, bermainlah dengan tenang dan cermat. Masalahnya, kesuksesan taktik tidak hanya bergantung pada usaha tim sendiri, tetapi dipengaruhi oleh lawan yang merespons taktik kita.

Leverkusen sangat disiplin dalam melakukan man-marking terhadap pemain Volendam. Pemain Volendam tidak leluasa menguasai bola di sepertiga lapangan Leverkusen. Ini sulit untuk menembus pertahanan mereka. Tetapi Julio yakin anak asuhannya bisa menghancurkan pertahanan itu.

"Aku ingin Adam, Vesel, dan Neron aktif mencari ruang kosong. Kita akan alihkan pertahanan mereka menggunakan 3 penyerang ini. Jesse dan Patrick bisa melakukan overlap jika kesempatan datang. Lalu, untuk Leon, kau kuberikan peran free role. Lakukan sesukamu untuk eksplor area mereka. Tapi berhati-hati karena gelandang bertahan mereka sangat tangguh. Hindari adu fisik dengannya karena kau tak akan bisa menang darinya." Kata-kata pelatih Julio di ruang ganti tadi terekam di kepala para pemain Volendam. Kini, mereka menatap babak kedua dengan kepala terangkat. Mereka masih optimis untuk mengejar ketertinggalan.

Bola dikuasai Bayer Leverkusen. Lucas Herrmann menahan bola. Ozbey mencoba merebut bola, tetapi keeping ball yang dilakukan Lucas sangat terampil. Bola masih dikuasai oleh Leverkusen. Volendam kesulitan mengendalikan permainan.

Suatu kesempatan bagi Leverkusen. Dari Lucas Herrmann, bola diberikan kepada Christian Ballhaus. Pemain timnas Jerman ini dibayangi oleh Ivo van Well. Tom Risch overlap dan itu menjadi opsi operan bagi Christian. Christian mengoper kepada Tom. Bola dikuasai oleh Tom, tetapi dia tidak bisa memegang bola dengan bebas. Sudah ada Patrick Damen yang menantinya di sana. Christian melakukan pergerakan tanpa bola, yang coba dijaga oleh Nino van de Schot. Tom tidak memberikan bola itu pada Christian. Di kotak penalti ada Arkadiusz Sikorski yang meminta bola. Tom memberikan umpan melengkung. Dengan postur jangkungnya, Arkadiusz berduel udara dengan Boy Zimmerman. Arkadiusz memenanginya dan menyundul bola ke arah gawang.

Bola mengarah ke pojok, tetapi pemosisian Hank Bijl terlihat baik. Kiper Volendam itu terbang ke arah bola dan berhasil menepisnya. Sebuah penyelamatan brilian berhasil dilakukan. Nino dan Boy memberikan pujian atas aksi heroiknya barusan.

Dari pinggir lapangan, pelatih Julio memberikan kode agar pemainnya bermain lebih menekan. Jika bola berhasil direbut, para pemain harus melakukan pressing ketat agar bisa merebut bola kembali. Permainan seperti ini akan menguras tenaga. Ini merupakan pertaruhan besar. Julio menargetkan ada gol penyeimbang yang bisa dilakukan sebelum memasuki menit 75, di saat stamina pemainnya masih segar.

Sesuai instruksi di ruang ganti tadi, para pemain bermain lebih aktif. Pemain Leverkusen sedikit kewalahan menjaga mereka. Tetapi mereka masih tetap disiplin dalam menjaga posisi masing-masing sehingga bukan merupakan suatu kemudahan bagi Volendam untuk menciptakan peluang.

Menit 61, Ivo van Well memotong bola operan yang dilepaskan Tom Risch ke Anthony Mainge. Prediksi yang baik dilakukan oleh Ivo. Sisi sebelah kiri yang ditempati Anthony memang kosong karena para pemain berkumpul di sisi kanan lapangan Leverkusen.

"Ivo. Berikan kepadaku," Leon Canelo meminta bola. Posisi Leverkusen tidak terlalu bagus. Mereka baru saja merebut bola dari Volendam dan dalam transisi menyerang. Namun, bola malah direbut kembali oleh Volendam dan kini klub asal Belanda itu bersiap melancarkan serangan berikutnya.

Leon berlari dengan lincah. Dia berhasil melewati Albi. Lawan berikutnya adalah duo bek Leverkusen yang dari tadi berhasil mengamankan area pertahanan dengan rapi.

Leon melakukan penetrasi dan mencoba menarik perhatian lawan agar Adam mendapatkan ruang.

"Nedim, jaga Adam. Aku akan hentikan orang ini," Oghuzan Sari memberikan instruksi ke rekannya. Dia ingin ada yang tetap menjaga Adam.

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang