Book 1 - Goal 39: Mengimbangi PSV

116 7 0
                                    

Tidak ada yang lebih menantang bagi Mitchell van Gameren selain melawan klub asalnya sendiri. Malam ini dia bertarung dengan penuh semangat. Hassan Cairo dan Jakub Sedlar berkali-kali mematahkan serangannya, tetapi dia tidak menyerah dan mencoba mengalahkan mereka untuk membuktikan bahwa dia layak bermain untuk PSV di musim depan.

Babak pertama usai dengan kedudukan 0-0. Pertandingan di Kras Stadion itu berlangsung sengit. Pada pertemuan sebelumnya Volendam dihajar 2-0. Tembok kokoh PSV serta penyerang mereka yang beringas membuat Volendam, yang saat itu belum terlalu kompak, ditaklukkan tanpa perlawanan berarti.

"Siegfried dan Patrick, tugas kalian berdua melakukan penjagaan kepada Fabio Luis yang bermain sebagai gelandang serang. Semua serangan mereka dimulai dari laki-laki ini. 80 persen bola yang dia distribusikan akan diberikan kepada Gonzalo Fernandez. Tugas kalian adalah menutup jalur operan itu. Di babak 1 kalian sudah bermain baik, tetapi aku ingin kalian memperketat penjagaan kepada dua orang itu. Untuk menutupi lobang yang kalian tinggalkan karena memfokuskan penjagaan pada dua orang tadi, Boy akan meng-cover lobang itu," Julio memberikan arahan.

Lima belas menit jeda berlalu. Pertandingan di babak kedua kembali dimulai.

Bola berada dalam penguasaan Volendam.

Di babak kedua ini Volendam mencoba bermain lebih mendominasi. Penguasaan bola dimenangkan mereka. PSV yang di babak pertama bermain menekan dengan pressing tinggi, di awal babak kedua ini mencoba menurunkan tempo. Tampaknya PSV tidak ingin kehabisan bahan bakar di 30 menit terakhir mengingat Volendam masih memiliki stamina besar untuk menandingi mereka.

5 menit pertama Volendam mendapat sebuah peluang dari sepak pojok. Tendangan pojok yang dilepaskan Vesel menemui sasaran. Stuart menyundul bola, tetapi sayangnya arahnya masih bisa dijangkau Jacques Ngom, kiper PSV. Bola ditepis dan dibuang saja oleh Hassan Cairo.

Permainan berlangsung kembali. Namun, belum ada peluang berarti lagi bagi kedua tim.

"Ini momentum kita. Sebisa mungkin sebelum menit 70, kita sudah menyarangkan 1 gol," kata Vesel kepada para penyerang yang merapat ke sisi kiri lapangan. Permainan dihentikan sejenak karena Ledion mengalami pelanggaran dan harus dirawat sementara waktu.

Dua menit kemudian, Ledion yang menjalani perawatan di pinggir lapangan, kembali memasuki lapangan.

Ivo melewati dua pemain. Dia melepas umpan ke half space. Di sana sudah ada Vesel yang menyambut. Vesel dipepet dua pemain bertahan PSV. Namun, Vesel tidak kehabisan akal. Patrick melakukan overlap dan memberikan opsi operan. Vesel memberikan operan melebar. Patrick menusuk ke kotak penalti. Semua pemain bertahan bersiap menutup ruang di dalam kotak penalti.

Ledion berlari memasuki kotak penalti. Ada Maxwell Salifu yang mencoba menjaganya, tetapi tertinggal beberapa langkah. Patrick melepas umpan tarik kepada Ledion. Tanpa penjagaan, Ledion menendang bola dan tidak bisa ditepis kiper lawan.

Menit 62 kedudukan berubah. Volendam memimpin sementara waktu.

Di pinggir lapangan, juru taktik PSV, Lute van Iterson, mulai terlihat gusar melihat permainan timnya.

PSV berubah menjadi singa yang terluka. Permainan mereka lebih agresif. Masuknya Oscar Gonzales menggantikan Fabio Luis memberikan angin segar bagi mereka. Oscar memiliki kecepatan di atas rata-rata. Hanya saja dia bukan play maker sehebat Fabio. Keberadaannya di lapangan digunakan untuk menjadi peran pembantu Romano Waal untuk mengobrak abrik pertahanan Volendam.

Kali ini Volendam tidak bisa bermain menyerang dengan blok tinggi seperti di awal babak kedua tadi. PSV lebih agresif dan melancarkan umpan terobosan yang membahayakan pertahanan Volendam.

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang