Gameweek 28, Akhir musim semakin dekat. FC Volendam yang bisa dikatakan sebagai tim berwajah baru dengan banyak pemain baru di skuad inti mulai menemukan bentuk permainan idealnya. Para pemain semakin memahami permainan satu sama lain. Secara tim, maupun individu, FC Volendam telah berkembang pesat.
Tiap pertandingan menjelang akhir musim merupakan pertandingan penting. FC Volendam tidak mau kehilangan point, dan mereka tahu itu karena mereka ingin promosi ke Eredivisie.
Hasil latihan Ledion, Adam, Ivo, Boy, dan Gerald, berbuah pada pertandingan hari ini. Kemenangan mereka raih saat menjamu FC Dordrecht, skor 3-0. Dua gol dilesakkan Adam, Ledionlah yang memberikan assist. Satu gol datang dari sundulan keras Michael Henry di pojok gawang lawan. Ledion Sehu semakin bagus dalam membaca permainan lawan. Dia tahu kapan saat harus menahan bola, menggiring, ataupun mengoper.
Barisan pertahanan Boy Zimmerman dan Gerald Lebrun juga semakin kokoh. Tercatat hanya dua kali shoot on target yang mampu dilepaskan lawan. Itu pun ditangkap dengan mudah oleh Henk Bijl. Selain aksi luar biasa Ledion, di belakangnya ada Ivo van Well yang tampil luar biasa sebagai kreator serangan dari baris belakang menuju pertahanan lawan. Hasil latihan intensif mereka membuahkan kombinasi emas.
FC Volendam naik ke posisi tiga klasemen Eerste Divisie.
"Ketika kita latihan, aku yakin hasil yang kita petik akan jadi luar biasa seperti ini. Kita berhasil, teman-teman," ujar Ledion merangkul Adam dan Gerald, dan didengarkan beberapa rekan lainnya.
"Ya, kau berubah jadi sangat luar biasa. Tidak seperti orang yang kutemui di awal musim, Bro," jawab Gerald.
"Jujur saja, selama lima tahun bermain di sini, skuad musim ini adalah yang terbaik. Aku bukan tipe orang yang bisa belajar dari lawan. Aku belajar dari rekan setim, memaksimalkan kemampuanku berdasarkan kemampuan tim. Musim ini aku banyak belajar dari kalian, menyesuaikan kemampuanku dengan kalian. Aku bisa menampilkan performa terbaikku berkat kalian. Karena aku tahu apa yang harus kulakukan," tukas Ledion.
"Tim ini hebat, dan kita akan promosi," sahut Adam.
"Pasti."
Alexander Dragovic berdiri dengan perasaan senang di ruang ganti. Dia menatap pemainnya dengan bangga. "Luar biasa. Performa kalian dari hari ke hari semakin bagus, Anak-anak. Jangan lengah, masih ada beberapa pertandingan lagi dan aku ingin kalian memenangkannya juga."
Saat Adam dan Patric berjalan keluar stadion, seseorang datang menghampiri mereka.
"Yo!" Jayden Rossen menyapa mereka.
"Jay? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Patric.
"Tentu saja menonton pertandingan mantan klubku yang membosankan."
"Membosankan?" tanya Patric lagi.
"Seharusnya kalian bisa menang 5-0. Si striker Prancis itu seharusnya mendapatkan gol keduanya ketika one-on-one, sayangnya dia gagal menembus kiper lawan. Lalu, kau, Adam, daripada melakukan operan seperti tadi dan diintercept oleh lawan, sebaiknya kau menembak ke gawang saja. Bakalan masuk kok," terang Jayden seperti seorang pelatih.
"Ya, memang sih. Kadang-kadang aku membuat keputusan buruk," sahut Adam.
"Ya, tapi, dengan kemampuan seperti itu, aku yakin kalian bisa menyusulku ke Eredivisie."
Patric, "Hei, bagaimana denganmu, masih berkutat di bangku cadangan, kah?"
"Tidak. Pertengahan musim manajer bodoh itu dipecat karena tidak bisa mengantarkan kami ke papan atas. Manajer penggantinya lebih bagus. Dia tahu potensiku dan aku menjadi starter sekarang. Kami di posisi 4 saat ini."
"Menurutmu kau akan dipanggil ke timnas?" tanya Adam.
"Belanda sudah lolos ke Piala Dunia tahun ini. Mereka yang dipanggil pastinya adalah pemain yang sebelumnya mengisi skuad di kualifikasi. Banyak striker dalam negeri yang sudah mendapat jam terbang yang banyak. Striker yang bermain di liga top negara lain juga banyak. Aku kalah reputasi saja. Kalau kemampuan, aku yakin bahwa aku termasuk salah satu striker kelas dunia sih. Yah, semoga saja manajer Belanda cukup jeli melihat pemain hebat seperti aku dan memanggilku ke dalam skuadnya," seru Jayden percaya diri.
"Seperti biasa, kau terlalu percaya diri," sahut Patric.
"Aku tidak akan berbicara seperti itu jika masih bermain di kasta dua," Jayden tersenyum.
"Sialan, akan kususul kau," Patric balas senyum.
Di lain tempat, MVV semakin perkasa di pucuk klasemen. Mereka tidak pernah mencicipi kekalahan dalam 10 pertandingan terakhir. Jimmy Segers dan Edwin van den Dungen menciptakan serangan MVV menjadi momok menakutkan bagi setiap klub yang mereka lawan. Memang, Volendam tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan terakhir. Tetapi mereka tidak memiliki awal musim yang baik, dan itu membuat mereka tertinggal dari MVV. Tampaknya selain MVV, klub Eerste Divisie lain harus berjuang promosi melalui play-off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderkids
FantasyMenceritakan perjalanan karir sepakbola pemain muda Indonesia yang terlahir dalam generasi emas Indonesia. Skuad U-20 Indonesia di tahun 2033 berhasil melaju ke quarterfinal U-20 World Cup, yang merupakan pencapaian tertinggi selama sejarah sepakbol...