Book 1 - Goal 30: Tantangan dari Rival

212 10 9
                                    

22 Oktober 2034.

Eredivisie memasuki pekan ke-11. Kemarin FC Volendam menjamu Roda JC. Kembalinya Stuart Campion ke lapangan menandakan aura positif kembali hadir di kubu Volendam. Pertandingan itu mampu dimenangkan Volendam dengan skor 3-0, tanpa memberikan gol ke kubu lawan. Para pemain yang mencatatkan namanya di papan skor adalah Mitchell, Adam, dan Youri yang menggantikan Vesel di menit 80.

Para supporter kian bersemangat dan semakin percaya pelatih Julio mampu mengantarkan FC Volendam menuju kompetisi Eropa. Nama Adam semakin menggema di seantero stadion. Spanduk bertuliskan "Wonderkid uit Indonesië!" dan pujian-pujian lain yang ditujukan kepada Adam kian menjamur. Volendam semakin mencintai Adam. Bagi mereka, seorang pemuda berusia 19 tahun dari negara nan jauh di timur sana itu, kini menjelma menjadi pahlawan baru di Kota Volendam ini.

FC Volendam menempati posisi 8. Tiga besar ditempati Vitesse, Heerenveen dan PSV yang sejauh ini belum terkalahkan.

Hari ini Adam dan Patrick bersantai di rumah Adam sambil menonton pertandingan Vitesse Arnhem vs NAC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Adam dan Patrick bersantai di rumah Adam sambil menonton pertandingan Vitesse Arnhem vs NAC. Tidak seperti musim lalu, di musim ini bersama pelatih baru, Jayden menjadi striker utama di Vitesse. Namanya semakin naik saat beberapa minggu lalu dirinya menjalani debut di timnas Belanda dalam pertandingan Belanda vs Kroasia. Belanda menang 2-1 dan Jayden mencetak satu gol di debut yang berakhir indah itu.

Kini, Jayden dikenal sebagai wonderkid paling berbakat di Belanda. Rumor mengatakan beberapa tim dari Jerman dan Prancis tengah mengincarnya.

Vitesse sempat unggul di menit awal, sebelum NAC menyamakan skor di babak kedua melalui kaki striker muda asal Kroasia yang dipinjam dari AS Roma, Ante Lapic.

Babak kedua, Jayden diturunkan ke lapangan. Kedatangan Jayden membuat Vitesse semakin beringas. Dua gol dilesatkan Jayden. Gol pertama di menit 50, berbuah dari sepakan keras di luar kotak penalti setelah bola liar hasil buangan dari sepak pojok didapatkan oleh Jayden.

NAC sempat mendapat peluang di titik putih. Namun tendangan penalti itu berhasil digagalkan kiper Bram Segers.

Menit 76, winger kiri andalan Turki, Burak Yaldir mengirim umpan silang akurat yang disundul Jayden. Sundulan itu berbuah gol. Kemenangan 3-1 disegel.

Memasuki pekan ke-11, Jayden Rossen memimpin daftar topskor dengan 12 gol. Di bawahnya, Rolando Rivera mengikuti dengan 11 gol. Adam masih mengoleksi 6 gol. Rekannya sesama pemain Volendam, Mitchell van Gameren, mengekori dengan perolehan 5 gol.

Seusai pertandingan, Jayden terpilih sebagai perwakilan untuk diwawancarai mengenai pertandingan barusan.

"Tentu saja ini menjadi poin yang sangat penting bagi kami," jawab Jayden. "Target kami musim ini tidak main-main. Kami ingin menjuarai Eredivisie. Sebelas tahun Heerenveen mendominasi sepakbola Belanda. Kami tidak bisa membiarkan."

Adam dan Patrick tersenyum mendengar pernyataan itu.

"Rasanya hampir mustahil menghancurkan dominasi Heerenveen. Tapi kalau dia, pasti bisa. Entah mengapa, aku sangat yakin," ucap Patrick.

"Aku juga. Menurutku Eredivisie musim ini akan muncul nama-nama baru yang akan mengubah sepakbola Belanda," tambah Adam.

"Aku ingin menambahkan sedikit." Jayden mengarahkan bibirnya ke mic kembali.

"Silakan," sahut reporter wanita di hadapannya.

"Aku menerima tantangan dari seorang striker di klub lamaku. Katanya, dia ingin melampaui perolehan gol-ku. Untuk itu, aku menantang kembali secara terbuka melalui siaran ini."

Jantung Adam berdegup kencang. Patrick meliriknya dengan hati-hati.

"Adam Altarian, aku menunggu aksimu di Eredivisie. Aku belum cukup terkesan dengan permainanmu sejauh ini. Jika kau memang berniat menantangku, buktikan di pertandingan minggu depan."

Seluruh penonton, baik di lapangan maupun di rumah, bersorak seperti orang-orang yang sedang menonton tinju, mendukung jagoannya masing-masing.

Adam berdiri dari tempat duduknya. "Aku hampir lupa, saat ini aku bukan hanya bertarung demi tim, namun juga demi rivalitasku dengan Jayden."

Patrick menepuk pundak Adam. "Kami akan membantumu mengalahkan Jayden."

"Thanks, Patrick."

Beberapa lama kemudian, Vesel datang membawa makanan ringan yang dibeli di super market.

"Aku sudah nonton wawancara Jayden barusan. Ternyata kau saling kenal dengan orang itu ya. Kuakui, orang itu punya potensi menjadi striker kelas dunia," Vesel langsung mengemukakan pendapatnya begitu masuk ke dalam rumah.

"Aku sudah tidak sabar menghadapi dia," kata Adam.

"Ambil laptopmu. Aku bawa rekaman pertandingan Vitesse beberapa match terakhir. Kita akan kupas strategi mereka. Terutama orang bernama Jayden itu," suruh Vesel.

Adam mengambil laptopnya. Dan, dimulailah analisa sang kapten. Mereka tidak berniat kalah melawan Vitesse.

Minggu depan, FC Volendam akan menghadapi salah satu kandidat juara musim ini. Rivalitas antara Adam dan Jayden semakin memanas.


Komentar author:

Thanks sudah terus mengikuti Wonderkid. Rivalitas semakin memanas. Menurut kalian, bagaimana hasil pertandingan minggu depan? Selama kalian mengikuti cerita ini, siapa karakter favorit kalian?

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang