Book 1 - Goal 38: Wonderkid Argentina

182 5 2
                                    

Minggu ini jendela transfer akan ditutup. FC Volendam tidak melakukan pergerakan apa pun di bursa transfer musim dingin ini. Susunan pemain masih tetap sama. Fokus Volendam hanya mengejar target yaitu lolos ke kompetisi Eropa di musim depan dengan menyatukan visi para pemain. Pemain terlihat sudah makin kompak hingga akhir Januari ini.

Minggu ini adalah pekannya Volendam menghadapi Twente dua kali berturut. Setelah meraup satu poin kala menjamu Ajax di minggu sebelumnya, beberapa hari setelah itu Volendam menjamu Ozbey dan kawan-kawan. FC Twente gagal membalas kekalahan di paruh pertama. Di pertandingan Eredivise itu Volendam menundukkan Twente dengan skor 2-1. Dan, kurang dari seminggu setelah pertemuan itu, mereka berhadapan kembali di lapangan hijau. Pada pertandingan quarter final KNVB Cup kali ini, FC Twente mendapatkan kesempatan ketiga untuk mengalahkan Volendam.

Cahaya lampu stadion menerpa wajah para pemain yang bersimbah peluh. Dua puluh dua pemain yang berlari di lapangan seketika merebahkan diri begitu mendengar suara peluit yang menandakan berakhirnya babak perpanjangan waktu. Papan skor menunjukkan angka 1-1. Pemenang pertandingan itu akan ditentukan melalui adu penalti.

Vesel, Adam, Ivo, Siegfried, dan Youri disiapkan Pelatih Julio sebagai eksekutor utama. Jika memenangkan pertandingan ini, FC Volendam berpeluang lolos ke final Cup pertama mereka sejak 4 dekade silam.

Vesel menjadi penendang pertama dari FC Volendam. Dia sangat percaya diri dengan kemampuannya. Dengan tenang, dia menendang bola ke sisi kiri gawang lawan. Niel Marsman yang bertugas sebagai penjaga gawang Twente gagal mengantisipasi pergerakan bola. Volendam mengamankan poin pertama.

Penendang pertama Twente diambil alih Miguel Angel. Bola yang dia tendang tidak menemukan sasaran dan melenceng satu meter dari tiang kanan gawang. Ekspresi kekecewaan terlihat jelas di wajahnya.

Setelah itu, penendang kedua dan ketiga dari masing-masing tim berhasil menjalankan tugasnya. Penendang keempat dari Volendam, yaitu Siegfried, sayangnya tidak berhasil membobol gawang melalui tendangan kerasnya yang ditepis oleh Kevin. Sementara penendang keempat Twente yaitu Kevin de Joong, sukses memasukkan bola sekaligus memperpanjang napas mereka di kompetisi itu.

Penendang terakhir yaitu Adam. Dia meletakkan bola kemudian berjalan empat langkah ke belakang. Ditariknya napas dalam sebelum pandangannya fokus ke gawang. Dia melihat bahasa tubuh kiper lawan. Dengan penuh keyakinan Adam berlari kecil mendekati bola. Tendangan yang tidak terlalu keras tetapi terukur melesat ke pojok atas kiri gawang. Niel Marsman tidak mampu menepis bola itu.

Marvin Hulshoff memikul beban cukup berat karena menjadi penentu langkah Twente. Hank Bijl berteriak untuk membakar semangatnya. Dia memotivasi diri sendiri agar berhasil menahan tendangan itu. Eksekusi dilakukan. Hank menebak arah bola, mengarah ke kanan. Tendangan itu cukup rendah dan mampu dijangkau dengan sempurna oleh Hank.

Penyelamatan Hank Bijl menentukan pemenang pertandingan itu. FC Volendam menang dengan keunggulan 4-3 di babak penalti.

Ozbey menghampiri Vesel.

"Harus berapa kali kita bertanding agar kami bisa menang?" katanya tersenyum. Bibirnya terangkat lebar menutupi kekecewaan atas kekalahan itu.

"Kalau aku tidak berada di lapangan," sahut Vesel bercanda.

"Tadi itu gol yang hebat, Adam," kata Ozbey menyalami Adam yang berdiri di sebelah Vesel.

"Seperti biasa, free kick­-mu mengerikan," respons Adam terhadap tendangan bebas yang dilakukan oleh Ozbey. Tendangan itu membentur tiang gawang sebelum menjadi bola rebound yang dimanfaatkan Kevin menjadi gol.

Walaupun klub tidak menargetkan gelar juara KNVB Cup, tetapi Adam dan yang lain berharap bisa memenangkan kejuaraan itu sebagai ultimatum untuk klub-klub Eredivisie agar tidak menganggap remeh mereka walaupun berstatus tim promosi.

WonderkidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang