⁸🎻 Violin Of The Death

3.2K 317 19
                                    

Jungkook mengangkat peti itu dan membukanya perlahan-lahan, dan matanya langsung membulat.

"Sebuah Biola?." Ucapnya tak percaya, tadi dia kira didalam peti itu sesuatu yg mengerikan, ternyata sebuah Biola yg terlihat sudah lama seperti benda antik?, tapi terlihat masih bagus, malahan sangat bagus.

Jungkook mengangkat Biola itu.

"Kenapa Biola ini ada di sini?." Ucap Jungkook.

"Itu untukmu." Ucap Lisa, Jungkook langsung menatap Lisa.

"Hah? Untukku?." Beonya Jungkook tak percaya.

"Tapi kenapa harus dikubur disini, kau kan bisa memberinya secara langsung, tak usah dengan cara yg mengerikan seperti ini, kau tau, aku hampir saja kena serangan jantung, aku kira ini apa." Ucap Jungkook panjang lebar. Tak habis pikir dengan cara kerja otak cantik Lisa.

"Hahahaha, inilah caraku memberikan mu kejutan, jungkook." Ucapnya tertawa melihat wajah kesal Jungkook. "Maafkan aku, apa kau suka hadiahnya?."

Jungkook langsung mengangguk. "Aku suka, ini terlihat antik." Ucapnya berbinar. "Terimakasih Lisa." Lanjutnya sambil tersenyum ke arah Lisa.

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum.

"Apa kau bisa memainkannya?." Tanya Lisa.

Jungkook mengagguk. "Dulu waktu kecil aku pernah ikut les Biola, tapi aku tak terlalu mahir seperti mu." Ucapnya.

Lisa tersenyum. "Bila kau merasa sedih dan kesepian mainkanlah Biola itu."

"Terimakasih Lisa." Ucap Jungkook menatap Lisa. "Maaf aku tak memberikan mu apa apa." Lanjutnya menunduk.

Lisa menggeleng. "Tidak, usah memberikan ku apa apa, cukup dengan kau jadi sahabat ku, maka aku akan sangat senang, karna hanya itu yang aku inginkan."

Jungkook menatap Lisa dan tersenyum lalu mengangguk.

JDUAR!!

"Ya ampun!, hujan." Ucap Jungkook. "Lisa ayo." Lanjutnya memegang tangan Lisa dan menariknya untuk berteduh.

Hujan pun mengguyur dengan lebat, dibarengi dengan kilatan petir yg bergemuruh, cahaya dari petir seakan bertabrakan sangking cepatnya kilatan saling berbarengan.

Jungkook dan Lisa akhirnya sampai di teras depan rumah Jungkook. Lalu Jungkook membawa Lisa kedalam rumah nya, rumah Jungkook sangat sepi, ayahnya tentu saja tak ada, dan Bibi Hana mungkin saja sudah tidur, karna ini sudah pukul sepuluh lebih.

"Ah, Lisa sebaiknya kau menginap saja dirumah ku malam ini, hujan sangat lebat." Ucapnya sambil menatap Lisa.

Lisa menggeleng dan tersenyum. "Tidak, lain kali saya."

"Lisa kau-." Ucapnya terhenti saat dia menyadari kalau dari tadi tangannya terus menggenggam tangan Lisa.

"Ah, m-maafkan aku." Ucapnya gugup sambil melepas genggamannya, Lisa hanya mengangguk.

Jungkook menyadari ada yg aneh dari Lisa. "Lisa." Panggilannya.

Lisa menoleh. "Ya."

⑴𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ❨ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ❩ ∶ 릿국✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang