Jeon tidak tau bagaimana dia harus bereaksi dan mengekspresikan dirinya di tengah berita yang mengejutkannya ini.
Apa Jeon harus menunjukkan kebahagiaannya? Menunjukkan betapa senangnya dia mendapatkan kabar jika sebentar lagi dia akan menjadi seorang Ayah?
Ataukah Jeon harus bereaksi dan bersikap seperti biasanya, yang terlihat datar-datar saja?
Apa yang harus Jeon perbuatan sekarang? Dia jadi pusing sendiri memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu di pikirkan.
Jeon sendiri bingung, dia ingin menunjukkan sesuatu dalam dirinya, tapi tidak bisa. Jeon tidak bisa melakukan hal yang tidak biasa dia lakukan. Dan itu membuatnya benar-benar bingung.
Lalu sekarang apa? Apa Jeon harus berkata; terimakasih Lalice, kau sudah memberikan ku seorang anak. Aku sangat bahagia. Lalu setelah itu Jeon melemparkan senyum terbaik sambil mengelus perut Lalice.
Ugh! Tidak-tidak, Jeon yang baru memikirkannya saja sudah malu duluan, apalagi jika dia melakukannya langsung? Itu akan sangat-sangat memalukan baginya.
Jeon selama ini di kenal mempunyai image yang cuek dan dingin. Dan jika tiba-tiba dia menunjukkan hal yang tidak biasa, mungkin orang-orang akan mulai berfikir jika Jeon tengah kerasukan dan mulai tidak waras. Begitulah yang ada didalam pikirannya saat ini.
Dan anehnya, sekarang Jeon lebih sering memikirkan hal-hal sekecil apapun itu, dan memusingkannya.
Bukankah seharusnya dia bersikap biasa saja? Toh selama ini dia tidak pernah peduli dengan apapun yang bersangkutan dengan Lalice, kan?
Tapi kenapa sekarang dia harus memusingkan semua hal yang berkaitan dengan Lalice akhir-akhir ini?
Dan, apa Jeon merasa senang ketika mendengar Lalice hamil anaknya?
Mungkin, iya. Jeon sekarang memang merasa senang.
Entahlah, Jeon tidak bisa jika mengatakan tidak jika itu darah dagingnya sendiri.
Jelas Jeon merasa bangga dan bahagia. Namun baginya itu tidak mungkin dia tunjukkan langsung rasa yang di alaminya di hadapan Lalice. Jeon tidak pandai mengekspresikan dirinya, dia tidak terbiasa dengan semua itu. Dan mungkin akan terasa aneh jika dia melakukan hal di luar kebiasaannya.
Jeon hanya merasa malu, dan merasa jika itu semua tidak di perlukan. Oleh sebab itu ekspresinya datar saja saat ini. Walaupun dalam binar matanya tidak dapat dia sembunyikan, dan dalam hatinya yang kini tengah membuncah rasa senang.
Jeon sebelumnya tidak pernah merasakan perasaan seperti ini selama hidupnya. Suatu kebanggaan dan kebahagiaan ketika dia akan segera mendapatkan seorang keturunan, dari Lalice.
Tapi tunggu dulu...
Mengapa Jeon berfikir demikian? Bukankah selama ini dia tidak menyukai Lalice? Lalu sekarang apa yang dia pikirkan? Apa Jeon mulai mempunyai perasaan lebih pada Lalice?
Jeon tidak begitu yakin, dia tidak mengenali perasaannya sendiri. Jeon terlalu buta akan hal itu, dan hanya akan menjalani segalanya seperti air yang mengalir, tanpa ingin tau arah perasaan apa yang kini tengah di rasakannya untuk Lalice.
Jeon hanya akan menjalani segalanya sesuai alur kedepan, dan tidak ingin memikirkan hal lebih keras dari sekarang.
Biarlah semuanya berjalan sesuai ritmen, Jeon tidak perlu memusingkan hidupnya. Karna hidupnya kini sudah berubah, Jeon akan menjalani itu semua. Karna perlahan-lahan, Jeon mulai menikmati hidupnya bersama Lalice.
Dan seperti saat ini, mereka baru saja sampai di rumah setelah pulang dari rumah sakit.
Jeon tidak ada niatan untuk pergi ke kantor hari ini. Tadinya mungkin iya, tapi sekarang dia malas, dan memilih menyuruh sekretaris-nya yang akan mengurus pekerjaannya menggantikan dirinya di kantor untuk sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
⑴𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ❨ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ❩ ∶ 릿국✔
Romance[M]Oɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ Tᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ Tʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ Mᴏʀᴇ-ꜱʜᴏᴏᴛ : Lɪᴢᴋᴏᴏᴋ💛💜 ────────────Perhatian──────────── ⚠ LIZKOOK AREA ⚠ - Update kalau idenya sudah ada - Jangan copas seluruh isi book ini‼️ - Wajib VOTE✔COMENT✔FOLLOW✔ - Sebagian cerita mengandung unsur Rate [M]...