⑴𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ❨ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ❩ ∶ 릿국✔

⁴⁷🦢 I Wanna Be With You | S2 end✔

🦢
【Aku ingin bersamamu】
Season 2

•

•

🔞
[ONESHOOT]

🦢🦢🦢

Hidup memang harus terus berjalan walaupun jalan yang di tempuh begitu sulit untuk di lewati. Begitupun dengan kehidupan Jeon yang tentunya tidak mudah bagi pria itu lalui ketika Lalice pergi dari hidupnya untuk selamanya dan meninggalkan luka gores yang begitu mendalam hingga membekas tak kunjung sembuh di dalam lubuk hatinya sampai saat ini.

Masa-masa paling sulit sudah Jeon lalui sendiri selama belasan tahun setelah kepergian Lalice. Dia terus berusaha bangkit walaupun itu semua jelas tidak mudah dan membutuhkan proses pemulihan yang lama bagi dirinya untuk bisa setidaknya sedikit berdamai dengan masa lalu yang begitu buruk yang menimpanya.

Jeon selalu berusaha belajar untuk lebih ikhlas dan bersabar menerima segala garis takdir di dalam hidupnya.
Apalagi sekarang dia mempunyai kewajiban besar untuk mengurus anaknya, darah dagingnya bersama Lalice yang sangat membutuhkan sosoknya.

Jeon pun kini berusaha merubah diri agar lebih baik dan tidak lalai dalam mengurus putranya, dan menjadikan dirinya sebagai seorang ayah sekaligus ibu untuk bayi kecilnya yang kini sudah tumbuh dewasa.

Menjadi orang tua tunggal memang tidak mudah. Jeon begitu kewalahan mengurus putranya yang masih bayi pada saat itu seorang diri tanpa bantuan siapapun, karna Jeon sendiri tidak mau memperkerjakan Baby sitter untuk mengurus putranya.

Tapi lebih dari itu, Jeon merasa sangat bahagia mengurus putranya, satu-satunya kebahagiaan yang Jeon miliki saat ini. Dia tidak pernah mengeluh saat mengurus anaknya, karna dia sangat menyayanginya sepenuh hati.

Jeon masih ingat betul, putranya yang masih kecil dulu yang seharusnya mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan mendapatkan ASI ibu kandungnya sendiri terpaksa harus meminum susu formula. Dan itu menjadi pukulan telak bagi dirinya. Jeon begitu teramat sedih berkali-kali lipat memikirkan semua itu. Hidupnya begitu malang, apalagi sang putra yang tidak pernah merasakan sosok ibu dalam hidupnya.

Di awal Jeon hampir saja terpuruk, menyerah untuk hidup sangking putus asanya. Dia pernah berfikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri sangking tidak kuasanya menahan beban dalam hidupnya.

Tapi kemudian Jeon sadar setelah di tampar kenyataan lain. Ada sosok kecil yang lebih malang darinya, yaitu putranya yang sudah tidak memiliki ibu. Yang pada saat itu menangis kencang di tengah malam menghancurkan lamunan Jeon yang sedang berkelana terlalu jauh. Seakan bayi kecil itu tengah berteriak pada ayahnya kalau dia tidak hidup sendiri di dunia ini, masih ada anak yang membutuhkan kasih sayang orang tua.

Pada saat itu, Jeon mengusap air matanya yang berlinang. Mengangkat bayi itu dan mengucapkan beribu kata maaf karna sudah berfikiran bodoh tanpa melihat segumpal daging bernyawa yang membutuhkan kasih sayangnya. Putranya, buah cintanya bersama Lalice. Satu-satunya harta yang paling berharga di hidup Jeon kini.

Dan pada saat itu pula. Jeon membulatkan tekad kuatnya untuk memperbaiki dan menebus kesalahan yang dia perbuat salah satunya pada Lalice dengan cara memberikan seluruh perhatian dan cinta untuk sang anak dan juga menjaga hatinya hanya untuk Lalice seorang.

Jeon tidak berniat menikah lagi atau coba-coba untuk mencari wanita pengganti lain karna baginya, Lalice satu untuk selamanya.

.

"Kenapa wajah putra Appa yang sangat tampan ini nampaknya sangat bahagia sekali, hem? Apa boleh Appa tau penyebab putra kesayangannya Appa ini bahagia?."