⁵³🌹Regret🌹End✔

4.5K 313 155
                                    

"Sial sekali! Aku tidak menemukan bedebah itu di mana-mana ck!." Decak kesal Mingyu yang baru saja pulang sehabis mencari keberadaan Taeyong untuk membunuhnya, tapi tidak menemukan keberadaannya.

Entah apa yang dipikirkan Mingyu, seakan pria itu benar-benar iblis yang tidak memiliki hati.

Menurutnya, semua orang yang menjadi batu kerikil penghalang di jalan mulusnya itu akan dia singkirkan. Sama seperti yang akan dilakukannya pada Lalisa dan juga Taeyong.

Namun beruntungnya Taeyong tidak di temukan pria iblis itu.

Sedangkan Lalisa, wanita itu sudah terikat di sebuah kursi dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Pipinya lebam karena sempat di tampar oleh Mingyu ketika Lalisa terus memberontak.

Mingyu menghela nafas, mengambil botol minum lalu meneguknya untuk menghilangkan dahaganya.

Mata tajam pria itu melirik ke arah Lalisa yang tertunduk tak berdaya. Melepaskan botol itu dari bibirnya lalu tiba-tiba..

Byurr~

Mingyu menyiram Lalisa dengan tidak berperasaan. Pria itu malah tertawa puas seakan terhibur melihat keterkejutan Lalisa.

Wanita itu sama sekali tidak bisa mengeluarkan kata-kata, mulutnya di tutupi lakban dan hanya mampu meronta, menangis dan bergumam tak jelas.

"Ck ck ck~ Kasihan sekali. Ini adalah balasan karena kau sudah berani menghalangi jalanku untuk mendapatkan Jungkook. Jungkook itu milikku, asal kau tau." Ujarnya.

Lalisa menggeleng tak menyangka. Pria di hadapannya sudah sangat gila pikir Lalisa.

Lalisa sendiri tidak menyangka ternyata Mingyu melakukan semua ini karena pria itu menyukai Jungkook. Menjijikkan pikirnya.

"Ya~ aku akui kau itu memang sangat cantik, aku bisa saja terpesona akan kecantikan mu ini. Tapi sayangnya aku tidak tertarik pada wanita, aku lebih menyukai Jungkook dan menjadikannya hanya milikku." Mingyu tertawa puas mengatakan itu.

"Emmm!!.. emmm!!." Lalisa meronta-ronta dan menjerit-jerit seakan minta di lepaskan.

Mingyu yang melihatnya tanpa segan langsung melepaskan lakban itu dari mulut Lalisa dengan kasar.

"Aakh!!.. Dasar memalukan!! Menjijikkan!! Kau adalah pria yang paling menjijikkan yang pernah aku kenal!!." Dengan sisa tenaganya Lalisa memaki pria itu. Benar-benar muak dan jijik dengan tingkah Mingyu.

"Mwo? Kau masih berani mengataiku? Apa kau tidak takut padaku hem? Padahal aku bisa melakukan apa saja dengan keadaan mu yang mengenaskan ini." Ujarnya meremehkan.

"Cih! Takut? Aku tidak takut padaku! Aku malah sangat kasihan melihatmu!." Lalisa terkekeh mengejek, sengaja memancing amarah pria di hadapannya. Dan di sana Mingyu sudah mengepalkan tangannya kesal.

"Kau dengar ini baik-baik, Jungkook tidak akan pernah sudi denganmu! Jungkook adalah pria normal! Sedangkan kau adalah pria yang sangat menjijikkan! Cuih!!." Lalisa meludah ke arah Mingyu. Tidak peduli apapun yang akan terjadi selanjutnya, Lalisa benar-benar sangat muak.

Emosi Mingyu kini sudah melambung tinggi. Lalisa dengan berani menginjak-injak harga dirinya.

"Berani sekali kau hah!!."

"Akh!!."

Mingyu menarik rambut Lalisa dengan kuat hingga wanita itu mendongak keatas. "Sakit hem? Rasakan ini!."

"AAKH!!."

Rasanya seperti Mingyu ingin melepaskan rambut Lalisa dari kepalanya. Sangat sakit, namun Lalisa tidak akan mengeluh meminta ampun. Pria gila seperti Mingyu pasti akan senang jika melihatnya menderita.

⑴𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ❨ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ❩ ∶ 릿국✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang