"Pak kookie, nanti Lisa pulangnya bareng sama pak kookie, ya?." Ujar Lisa berkata dengan suara manja pada gurunya.
Jungkook melirik Lisa yang duduk di hadapannya. Sejak dua menit yang lalu, gadis itu sudah berada di ruangannya dan banyak berceloteh ini dan itu. Jungkook nampak tidak keberatan, dan malah merasa terhibur dengan adanya Lisa.
"Memangnya kamu tidak ada yang jemput?."
Gadis itu menggeleng dengan tatapan mata polos di mata Jungkook. "Enggak. Sopir Lisa lagi sakit. Jadi boleh ya kalo Lisa pulangnya di anterin sama pak kookie? Kan rumah kita searah~."
Jungkook terkekeh melihat tingkah menggemaskan Lisa. Padahal dulu ia sangat jengah kalau Lisa sering mengganggunya dengan tingkah dan permintaan yang konyol menurutnya. Namun sekarang Jungkook benar-benar suka apapun yang di lakukan Lisa kepadanya.
"Boleh."
Lisa melebarkan senyumnya dan memekik senang. "Terimakasih, pak kookie! Kalo gitu Lisa mau ke kelas dulu ya. Pay-pay~."
Gadis itu melambaikan tangannya dan berlari dengan semangat keluar dari ruangan guru.
Jungkook menggeleng-gelengkan kepala dengan senyum di bibir tipisnya. "Lisa~lisa. Sepertinya saya benar-benar suka sama kamu."
.
.
Sujin bergidik ngeri melihat Lisa yang terus tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila di sebelahnya.
Terkekeh, memelet-meletkan lidahnya, menarik bibir bawahnya antara gigi, itulah yang sujin perhatian dari Lisa sejak tiga puluh detik yang lalu.
"Sadar woy!." Sujin mengusap wajah Lisa sepenuhnya, menyadarkan temannya itu.
"Cuih! Sujiiiinn..!! Asin tau!." Lisa memekik dengan rasa tak terima, apalagi lidahnya sempat mengecap rasa telapak tangan Sujin. "Najis tangannya bekas cebok ya?! Bau banget ih!!."
"Anjir! Sekate-kate ya ente! Telapak tangan Sujin ini bersih dan.." Sujin mencium telapak tangannya. "Ih! Anjay!! Tangan Sujin jadi bau jigong!." Wajah sujin berkerut setelah ia mencium telapak tangannya yang bau jigong katanya. "Salivahh mu ni Lilis! Bau terasi!."
"Enak aja kalo ngomong! Saliva Lilis tuh wangi bunga melati!." Balas Lisa tak terima.
"Ya terus kenapa ini bau terasi?."
"Jangan bilang lu abis ngegaruk memiaw lu terus nggak cuci tangan?." Kata Lisa menatap datar Sujin. Lisa jelas tau kebiasaan temannya yang suka menggaruk itu.
"Iyakah?." Sujin nampak berfikir dengan gaya berfikirnya yang mencurigakan.
Lisa menatap horor. "Jin, lu jangan bercanda lu ya."
"Enggak lah anjir!!"
"Berdosa sekali Sujin ini."
Sujin mengerutkan bibirnya menatap sebal temannya itu. "Lagian salah sendiri dari tadi bengong, senyum-senyum sendiri kayak orang gila."
Mendengar keluhan Sujin, Lisa kembali mengembangkan senyuman salah tingkahnya akibat pak Jungkook nya itu. "Ehehe.."
"Ih tuh kan? Kumat lagi anehnya."
Lisa berdecak, menatap malas Sujin yang terus mengganggu lamunannya bersama Jungkook. "Ck! Orang lagi ngebayangin pujaan hati, malah di katain aneh."
Sujin merotasikan matanya malas. "Terserahlah. By the way, nanti pas pulsek kita mampir ke mall yuk? Mau beli sesuatu nih."
"Nggak bisa. Soalnya udah ada janji sama pak kookie mau pulang bareng sama dia." Lisa tersenyum miring menatap wajah Sujin yang nampak terkejut. Mungkin karena ini adalah momen pertama Jungkook memperbolehkan Lisa menumpang pada gurunya itu. Lantaran sebelumnya Lisa sering di tolak dengan berbagai alasan oleh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
⑴𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ❨ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ❩ ∶ 릿국✔
Romance[M]Oɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ Tᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ Tʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ Mᴏʀᴇ-ꜱʜᴏᴏᴛ : Lɪᴢᴋᴏᴏᴋ💛💜 ────────────Perhatian──────────── ⚠ LIZKOOK AREA ⚠ - Update kalau idenya sudah ada - Jangan copas seluruh isi book ini‼️ - Wajib VOTE✔COMENT✔FOLLOW✔ - Sebagian cerita mengandung unsur Rate [M]...