Semua orang diruangan berdiri sejajar dengan wajah yang tegang ketika salah satu pelatih perempuan didepan mereka sedang menilai.
"Jin dan Yuju ... kalian melakukan gerakan yang berbeda?" Tanya pelatih yang memakai make up tipis dengan badannya yang ramping.
"Ne Ssaem." Jawab Jin tanpa ragu.
"Kasih tahu saya alasan kalian. Kenapa Jin tetap mengikuti gerakan yang sesuai saya kasih dan Yuju mengubah gerakan yang saya kasih?"
"Jin." Jin mengangkat suaranya terlebih dahulu. "Karena saat perlombaan saya tidak mendapat kesalahan sama sekali. Bahkan, sudah sepuluh kali grup kita menang. Jadi, apa yang harus dikhawatirkan kalau mengikuti dancenya?"
Pelatih didepan mereka hanya menganggukkan kepalanya. "Yuju."
"Setiap orang mempunyai penilaiannya masing-masing. Gak selamanya kita harus melakukan dance dengan irama yang sama. Pasti ada waktunya kita mengganti gerakan yang lebih enak dipandang." Jelas Yuju.
"Pendapat kalian bagus, tapi lebih bagus kalau keduanya digabung." Putus sang pelatih.
"Tapi saya gak setuju, kalau ingin dance yang sesuai semuanya harus ikut." Kekeuh Jin.
"Saya juga gak mau digabung." Yuju menatap Jin tajam.
Atmosfer diruangan sangat mencekam, dua orang yang saling pandang. Tidak, hanya satu orang yang memandang orang disampingnya tanpa menatap kearahnya. Keduanya tidak terlepas pada pendapatnya masing-masing dan berusaha agar yang lain memilih salah satu diantaranya.
Pelatih didepan mereka menghela napas, "kalau tidak mau, kita pungut suara. Yang suaranya sedikit Ssaem harap melakukan yang lebih baik lagi." Ujarnya. "Siapa yang milih Jin."
Ketiga pria disamping mereka menunjuk tangan. Siapa lagi kalau bukan bangtan.
"Siapa yang milih Yuju."
Yuju memekik senang, ia kira hanya Nara yang membuka suara untuknya ternyata Namjoon, Taehyung, dan Jungkook juga angkat tangan.
"Baik, karena hanya selisih satu. Yang bisa memakai pendapat dari kedua orang ini yaitu ... Yuju." Semua orang bertepuk tangan. "Kalo gitu Ssaem mau keluar, teruskan latihan kalian. Satu bulan lagi lomba dimulai." Ujar sang pelatih sambil berdiri.
"Ne Ssaem." Setelah itu pelatih keluar dari ruang eskul.
"Kenapa kalian nggak angkat suara?" Tanya Jin menatap ketiganya tajam.
"Jujur aja nih Hyung, kita ngerasa dance yang ditarikan Yuju lebih enak gerakannya. Makanya kita lebih milih Yuju." Jelas Namjoon hati-hati.
Jin memijit pelipisnya. "Apa kalian gak percaya? Aku udah menangin sepuluh lomba dan kalian gak percaya hanya karena danceku lebih kaku?." Kesal Jin.
"Bukan gitu Hyung, kita mau coba hal yang baru. Bukannya tim gak akan berjalan kalau hanya mengandalkan kapten saja? Kapten juga butuh pendapat timnya. Kalau begini aku rasa gak ada kemajuan." Lirih Namjoon diakhir katanya.
"Yak! Terima aja, apa susahnya. Yang ada bukan hanya kau saja yang susah anggotamu juga." Ucap Yuju.
"Gara-gara kau semuanya berantakan." Jin menunjuk Yuju. "Nara, kenapa kau tidak memihakku?"
Nara menundukkan kepalanya tidak berani menatap Jin. "Aku rasa dance Yuju lebih ringan digerakkan." Cicit Nara.
Jin menggeram kesal. Ia tak bisa berbuat apa-apa, pelatih juga sudah memutuskan bahwa Yuju yang akan menjadi kapten untuk kali pertama di eskul ini. "Baik, Yuju yang akan menjadi kapten. Tapi, hanya untuk lomba ini saja. Perlombaan besok, aku pastikan aku yang akan jadi kapten lagi." Putus Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dance Jinju (End)
Fiksi RemajaJika kau suka dance, kau akan hanyut dengannya. Tapi, jika kau tidak suka dance, kau akan dibuat tersiksa olehnya. ~Kim Seok Jin (Jin)~ Aku datang kesini bukan untuk membuatmu kalah. Tapi, agar kau bisa menjadi seorang dancer yang lebih baik lagi...