"Salah bukan kayak gitu." Peringat Yuju melihat Jin yang terus salah dalam dancenya.
Jin berhenti dance dan menatap Yuju jengah. "Kau gak liat hah? Gerakannya kayak gitu."
"Tapi terlalu kaku."
"Kau mau kita kalah? Grup ini sudah sepuluh kali menang lomba dan aku yang jadi pemimpinnya."
"Kamu mau terus ikutin gerakan kaku kayak gitu? Emang kita harus ikutin gerakannya, tapi selera orang berbeda."
"Sepuluh kali menang dan sepuluh kali lomba tanpa ada kesalahan dalam dance yang aku ikuti!" Jin mulai menaikkan suaranya satu oktaf.
"Gerakanmu sama semua. Apa orang gak akan bosan? Pasti bosan, cobalah buat ngerubah dance ini sedikit." Saran Yuju. "Kapan kita mulai lomba?"
Jin mengalihkan pandangannya. "Dua bulan lagi."
"Oke berarti kita harus latihan serius mulai dari sekarang. Tapi-"
"Aku gak peduli."
"Walaupun kamu gak peduli kita harus rubah sedikit."
Empat orang yang melihat itu semua hanya diam. Baru beberapa hari masuk Yuju sudah mengomentari semua dance Jin. Mereka yang sudah satu tahun dance bersama tidak pernah berkata bahwa dance yang dibawakan Jin kurang asik atau terlalu kaku.
"Apa yang kau tahu soal dance?" Tanya Jin tajam.
"Dance itu datangnya dari hati, menyebar keseluruh tubuh menciptakan gerakan. Kalau kau dance tidak dari hati cuman dari otak. Dance kau tidak akan menarik." Lirih Yuju.
Jin tidak bisa berkata-kata lagi, ia kehabisan kata untuk membalas ucapan Yuju. "Apa yang kamu inginkan? Semenjak kamu masuk eskul ini aku udah gak suka. Tapi ngeliat tubuh kamu yang seperti idol aku menerimamu disini. Karena aku menerimamu, kau jadi tukang pesuruh kayak gini. Padahal aku ketuanya."
"Aku gak ingin apapun. Aku suka dance dan aku akan membuat dance itu terlihat berbeda disetiap lomba. Bukan melakukan gerakan yang sama disetiap perlombaan. Apa kamu selalu seperti ini ketika sedang lomba?" Yuju melipat kedua tangannya di dada sepertinya perdebatan ini sangat asik.
Jin menatap jam didepan sana lalu beralih ke Yuju yang seakan menantangnya. "Terserah, tapi saat pengoreksian dance. Kita lihat siapa yang lebih bagus, kau atau aku." Jin membalikkan badannya lalu meraih tas yang tergeletak di dekat kaca. "Latihan selesai."
Mendengar itu, semuanya bubar dan mengambil tas mereka masing-masing. Kecuali Yuju yang masih menatap tempat kepergian Jin dengan tajam.
"Nara, ikut aku."
Yuju menatap Jungkook dan Nara. Mereka berdua sepertinya memiliki rahasia tanpa dirinya ketahui. Nara mengikuti Jungkook dengan pandangan yang selalu menunduk. Terlihat aneh.
"Wah, Yuju. Kau sangat hebat." Puji Taehyung.
Yuju mengernyitkan dahinya dan meluruskan kedua tangannya. "Hebat?"
"Jin tidak biasanya ngomong banyak. Dia itu dingin, irit bicara. Tapi ngeliat kamu berdebat dengannya, kami berpikir kalau Jin itu bisa diajak ngobrol walau susah."
"Nggak susah, cuman dianya aja yang gak mau diajak ngobrol."
"Kalau gitu kita pulang Yuju. Sampai ketemu besok." Pamit Jungkook.
"Kalau bisa rubah si tua dingin itu." Bisik Namjoon lalu keluar ruangan bersama Jungkook.
"Tua dingin? Lagian kenapa gak kalian aja. Kan temannya masa aku?" Tanya Yuju, kesal. Pada dua orang yang sudah pergi keluar.
Yuju mengambil tasnya lalu keluar ruangan.
《■》
"Kan aku udah bilang jangan deketin dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dance Jinju (End)
Ficțiune adolescențiJika kau suka dance, kau akan hanyut dengannya. Tapi, jika kau tidak suka dance, kau akan dibuat tersiksa olehnya. ~Kim Seok Jin (Jin)~ Aku datang kesini bukan untuk membuatmu kalah. Tapi, agar kau bisa menjadi seorang dancer yang lebih baik lagi...