13. Latihan Esktra

19 6 0
                                    

"Yak! Kasih sedikit waktu. Aku hampir tersedak gara-gara kau." Omel Jungkook pada Yuju yang mengirimi pesan di grup tanpa henti.

Yuju berdiri di tembok dengan tangan terlipat. "Kalian tahu? Waktu kita sudah gak banyak lagi dan kalian masih asik main-main."

"Aku tahu, tapi kalau mau mengingatkan sesuatu pake cara lembutan dikit."

"Itu udah lembut, Kurang lembut apa lagi hah? Mau aku panggilkan pelatih buat ngumpulin kalian? Masih mending aku gak menggunakan cara kekerasan."

Ingin sekali Jungkook menonjok wajah angkuh Yuju kalau dia gak ingat Yuju adalah yeoja.

"Aish! Aku harus ngelakuin apa?" Tanya Jungkook dengan wajah kesalnya.

Yuju menurunkan tangannya dan menatap lima orang didepannya satu persatu. "Lakuin seperti kemarin, aku pantau kalian."

"Kau gak ikut latihan? Hanya memantau kami?" Taehyung mengangkat alisnya satu.

"Iya."

"Gak adil kau harusnya juga ikutan latihan!" Jungkook mulai meninggikan suaranya.

"Apa yang kalian lakukan dirumah? Main game? Baca komik? Novel? Nonton? Bukannya kalian bilang kalian dirumah cuman ngelepasin stres di sekolah?"

"Lalu kau, apa yang kamu kerjakan dirumah?"

"Mau liat? Aku udah mencobanya berulang kali dan masih banyak sekali kesalahan." Yuju mengeluarkan ponselnya memperlihatkan video dirinya ketika latihan dance di rumah.

Mereka semua berkumpul membentuk lingkaran dengan Yuju yang menaruh ponsel di tengah-tengah. "Liat, kaki aku kurang di tekuk, tanganku kurang semangat digerakin, aku terlalu fokus tidak memperhatikan mimik wajah, loncatanku sedikit rendah. Masih banyak yang harus aku perbaiki dan aku belum cukup puas hanya latihan di rumah saja."

"Kalau gitu, Jin Hyung aja yang ajarin. Kan menang sepuluh kali dalam setahun, aku yakin kita menang lagi kali ini." Saran Jungkook.

"Yak! Aku saja banyak yang salah, bagaimana Hyungmu itu? Latihan sekarang, aku akan merekam sambil memperhatikan kalian." Putus Yuju.

"Kau tidak ikut latihan?"

Yuju menggeram kesal, sejak tadi Jungkook selalu membuat pertanyaan yang membuatnya kesal. "Nanti setelah kalian latihan."

"Mwo-"

"Sekali lagi protes, jangan harap aku mau ngajarin lagi. Aku juga gak mau tanggung jawab kalau kalian diomelin pelatih gara-gara kurang latihan."

"Ck! Oke oke. Mulai darimana?"

"Cakkaman." Yuju berjalan ke depan lalu menarik meja ketengah-tengah dekat kaca dan meletakkan ponselnya dengan teliti menghadap kearah mereka. "Masuk ke posisi kalian, jangan lama waktu istirahat gak banyak."

Semuanya mengikuti perintah Yuju termasuk Jin yang tanpa banyak kata juga menuruti apa yang Yuju perintah. "Oke, aku itung ya satu ... dua ... tiga." Yuju menekan tombol untuk memulai rekamannya.

Mereka mulai menari dengan lagu yang menyaring keras memenuhi ruangan. Yuju tak henti menatap satu persatu tanpa mengalihkan pandangannya. Ia menghela napas kasar melihat banyak sekali dari mereka yang kaku dalam membawa tariannya. Yuju menyipitkan matanya melihat Jungkook yang seperti ogah-ogahan untuk menari, padahal tadi mereka sempat makan di kantin. Tapi, apa ini? Dia bahkan melemas-lemaskan tubuhnya. 

Musik berhenti Yuju langsung menghentikan rekamannya. Ia menatap teliti video yang baru saja di rekam. Yuju menggelengkan kepalanya, tidak ada perubahan sama sekali semua sama saja seperti awal Yuju melihat mereka menari. Tapi Nara dan Namjoon mulai menunjukkan tariannya dengan baik.

"Nara sama Namjoon udah bisa nari dengan baik, tapi Jin dan Jungkook kalian masih sama seperti awal. Terutama kau Jungkook, udah dikasih izin buat makan masih aja badan di lemesin." Omel Yuju menunjuk Jungkook.

"Lagian latihan pas istirahat, kan nanti pulang sekolah bisa."

"Hemat waktu."

"Yang ada bukan hemat waktu tapi buang-buang waktu."

"Bener kata Kookie fans aku udah kepanasan gara-gara aku gak lama di kantin. Mereka pasti nyariin aku yang gak ada di sana, fansku tunggu orang tampan ini ke sana ya." Timpal Taehyung yang juga ikut-ikutan berkomentar.

"Kalian ya, masih bisa malas-malasan sementara perlombaan tinggal dua minggu."

"Kan dua minggu belum seminggu." Ucap Jungkook seenaknya.

"Aish, masih bisa ngelak. Kalau udah waktunya jangan harap aku mau ajarin, aku mau fokus latihan."

"Bodo amat."

Yuju menatap jam, waktu istirahat hampir habis. Ia menghela napas lalu menatap kelima orang didepannya, "Nara sama Namjoon tingkatin tarian kalian. Jin sama Jungkook kalian harus latihan ektra dimana pun biar tarian kalian bagus. Aku mau ke kelas." Tanpa banyak bicara Yuju keluar meninggalkan kelima orang tersebut didalam ruangan.

"Ck! Terlalu dibawa serius. Ini itu harus latihan, bikin sebel orang aja." Dumel Jungkook.

"Kayaknya Yuju emang bener." Gumam Jin membuat yang lain menatap kearahnya, suaranya yang kecil masih bisa terdengar ditelinga mereka.

Jungkook memelototkan matanya. "Mwo? Gara-gara dia kita makan gak sesantai kemarin dan apa ini? Istirahat juga latihan. Sekalian aja dijalanan juga latihan biar semua orang tahu kita latihan."

"Mau menang? Kalau mau kita harus latihan, kalian ingat sebelum Yuju datang? Waktu itu sebelum perlombaan kita latihan itupun pas tiga hari mau lomba. Aku rasa kita banyak sekali kekurangan, masalah menang anggap saja karena beruntung. Mulai sekarang kita harus latihan lebih giat lagi."

"Beruntung? Hei, kita udah menang sepuluh kali dalam setahun dan Hyung bilang beruntung? Apa pantas bisa disebut keberuntungan?"

"Hem, kita udah sama-sama selama setahun. Kita lomba dan menang sama-sama, tapi karena satu orang itu Hyung jadi anggap semua ini hanya keberuntungan?" Timpal Taehyung juga kesal.

Namjoon dan Nara tidak bisa berbuat apa-apa mereka takut suasana menjadi makin runyam. Mereka hanya bisa menatap tiga orang didepannya dalam tatapan kebingungan. Mereka juga kesal dengan ucapan Jin tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Nara mencengkram bajunya, ia belum pernah mengalami suasana yang campur aduk seperti ini.

"Apalagi kata yang pantas kalau bukan keberuntungan? Kita latihan hanya tiga hari dan setelah itu menang. Lalu apalagi kalau bukan keberuntungan kita?" Jin menatap dua orang didepannya dengan dingin.

"Hyung bilang gitu seolah-olah usaha kita hanya usaha semata. Setelah dapat Hyung langsung hempas begitu saja usaha yang kita alami bersama-sama."

"Bukan gitu, kita tidak pernah fokus. Fokus kita hanya tentang main dan pertemanan saja. Kita tidak pernah fokus dalam menjalankan eskul dance ini. Lihat, tidak banyak yang masuk ke eskul ini karena kita kurang memperhatikannya."

Kring kring

Bel selesai istirahat berbubyi. Jin menatap semuanya datar. "Jangan pikirin usaha kita untuk mendapatkan semua kemenangan yang kita dapat selama ini. Pikirkan selama satu tahun ini, kenapa eskul kita sedikit yang masuk. Sedangkan yang lain hampir penuh dan sudah menampung dua orang di sini."

#=#

Gimana? Part ini ngerasa ada yang greget gak? Aku tunggu komentar kalian^^

___
Aish : sialan
Yak :hei
Hyung : panggilan anak laki-laki kepada kakak laki-laki
Mwo : apa
Cakkaman : tunggu





30 Agustus 2021

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang