29. Rahasia Jungkook dan Hina

16 4 0
                                    

"Bukannya aku bilang, jangan ada yang nyuruh Nara lagi! Kamu udah taukan?" Tanya Yuju menatap kearah Hina tajam.

"Ya daripada dia sendirian mending kita nyuruh dia kan?" Jawab Hina dengan santainya.

Yuju mengambil uang yang dipegang Nara lalu metelakkan dengan kasar ke meja. "Ada aku dia gak sendirian, kalau sampai aku lihat kalian nyuruh Nara lagi jangan harap aku bakal baik hati ke kalian."

Yuju menarik Nara pergi mengabaikan panggilan Jina yang menggema di kantin. Ia membawa Nara ke toilet, Yuju melepas tangan Nara didepan toilet dan menatapnya tajam.

"Kenapa kamu masih nerima suruhan mereka sih?!" Tanya Yuju kesal.

"Aku ... aku ... " Nara tidak melanjutkan ucapannya.

Yuju menghela napas kasar. "Kamu itu udah gak ada digenggaman mereka lagi, kamu udah bebas. Gak ada suruh-suruhan kayak tadi."

Ya, dirinya sudah bebas karena Yuju yang membantunya dan menerimanya menjadi teman. Kalau saja Yuju tidak masuk ke sekolah ini mungkin dirinya masih menjadi bahan suruhan dan bullyan.

Nara menundukkan kepalanya. "Mian."

Yuju memegang kedua pundak Nara. "Inget, kalau mereka nyuruh kamu lagi. Jangan pernah mau, mau dikasih apapun dan itu besar jangan mau. Kamu bukan budak mereka lagi, kamu bisa ngambil hak kamu sekarang."

Jungkook yang baru saja keluar dari ruang guru terhenti ketika dirinya mendengar suara saat melewati koridor yang menuju ke toilet. Tak sengaja dirinya mendengar percakapan antara Yuju dan Nara, mereka membahas tentang suruh menyuruh. Jungkook mengerutkan dahinya ketika mendengar Yuju menyebut kata 'mereka' berkali-kali.

"Siapa yang nyuruh Nara? Mereka ... mereka siapa?" Gumam Jungkook.

"Sekalipun dua orang terkenal seantero sekolahpun yang nyuruh kamu jangan pernah nurutin kata mereka, arraseo?" Jelas Yuju menatap Nara khawatir.

Nara menganggukkan kepalanya. "Ne."

"Yaudah, yuk pulang. Aku capek mau cepet-cepet rebahan dikasur."

Jungkook tidak mendengar dua orang yang saling berbicara tadi. Ia berjalan ke depan toilet dan tidak menemukan seorang pun disana. "Mereka? Dua orang yang terkenal seantero sekolah?" Jungkook menghela napas kasar lalu melangkah pergi dari toilet.

Ia tahu siapa dua orang yang menyuruh Nara, dirinya akan meminta penjelasan. Jungkook mencari-cari keberadaan dua orang itu dan ia menemukannya, mereka sedang makan dengan asik dikantin tanpa tahu dirinya datang dengan wajah menahan amarah.

"Hina!" Panggil Jungkook dengan meninggikan suaranya.

"Wae Oppa? Sini duduk, kita makan bareng." Ajak Hina dengan memegang tangan Jungkook disebelahnya.

Jungkook menepis tangan Hina dengan wajah yang masih menahan kekesalan. Hina yang mendapat perlakuan itu berdiri dan menatap Jungkook bingung.

"Ada apa sih? Dateng-dateng marah."

"Sini ikut aku." Jungkook menarik tangan Hina pergi menjauh dari kantin. Ia membawa Hina kedepan ruang eskul yang sepi. "Kamu mau ngelanggar janji aku? Bukannya kita udah sepakat, jangan ganggu Nara dan kau bisa pacaran denganku?"

Hina hanya berdecak mendengar Jungkook mempermasalahkan janji mereka. "Oppa dengerin aku, aku tuh gak ganggu Nara. Aku cuman minta tolong aja buat pesenin aku makanan setelah itu gak ada apa-apa lagi." Jelas Hina.

"Kamu punya kakikan? Kenapa gak pesen sendiri? Pita suaranya masih ada kan?"

"Kamu kok kayak gini? Ah ... kamu suka sama Nara kan? Makanya kamu janji ke aku jangan ganggu Nara iya kan?" Tanya Hina.

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang