"Kenapa?" Tanya Nara melihat Yuju meletakkan kepalanya dimeja setelah menjalani hukuman mengepel seluruh koridor sampai waktu mengajar guru itu selesai.
"Kesel!"
"Kesel kenapa?"
Saat ini mereka sudah berganti pelajaran dan guru yang bersangkutan tidak masuk. Alhasil semua murid bersorak bahagia.
Yuju mengangkat kepalanya lalu mendekatkan wajahnya pada Nara dan berbisik. Pasalnya orang yang tadi menabrak bahunya menatapnya tajam. "Jin ngetawain aku pas aku jatuh sama dikerjain sama kucing oren."
Nara menatap Yuju terkejut. "Jin ketawa?" Bisiknya terkejut.
Yuju menganggukkan kepalanya.
"Jarang loh dia ketawa perihal cewek. Liat cewek jatuh bagaimanapun dia gak peduli, tapi ngeliat kamu jatuh dia ketawa?"
Yuju mengindikkan bahunya tak tahu. Apa dirinya selucu itu sampai, Jin pria dingin itu tertawa? Padahal tidak ada yang lucu malahan sakit dan kesal yang menggebu. Dirinya bukan hanya mempermasalahkan Jin tapi kucing oren itu juga. Gara-gara kucing itu dirinya jadi terpeleset.
"Ngomongin apa kalian?" Tanya seseorang membuat Yuju dan Nara yang berbisik menengok ke samping. Jina si cewek percaya diri yang tinggi menatap Yuju mengitimindasi. Ia berjongkok disamping meja Nara. "Ini gak ada sangkut pautnya sama Jin kan?"
Yuju mengerutkan dahinya. "Maksudnya?"
"kamu berduaan sama Jin diruang eskul, pasti kalian lagi bicarain kegantengan pacar aku."
Yuju bergidik geli, pembahasan mereka sangat jauh walaupun orang yang dibahas sama. "Gak jelas, daripada ganggu orang mending balik ke meja. Gak punya temen gini nih."
"Gak usah songong! Aku punya temen. Liat aja aku yang bakal dapetin Jin." Setelah itu Jina pergi ke mejanya membuat Yuju dan Nara yang bertatapan, mengidikkan bahu tak peduli.
"Oppa! Lain kali temenin aku ya kayak tadi."
"Hem, aku bakalan temenin. Telpon kalau perlu."
"Ne."
"Jangan kayak tadi jalan sendiri. Kamu cantik banyak yang goda kamu. Inget, kamu cuman punya aku."
"Oke, aku selalu inget itu."
Nara menatap orang yang berjalan berdua terlihat dari jendela, terlihat mesra. Pikirannya yang tidak enak sejak kemarin terjawab sudah. Memang jungkook lebih suka dengan pacarnya, bagaimana dirinya? Jungkook sudah tahu perasaannya dan lelaki itu malah menerima cinta orang lain yang berjuang sama sepertinya. Tapi yang beda Nara tidak mengusik cowok yang disukainya malah ia mendekat secara diam-diam.
Mata Nara tertutup sesuatu, ia menatap ke samping dan mendapati senyum Yuju yang menenangkan. "Jangan diliatin. Inget! Jangan sampai dia ngeliat kamu sedih atas keputusan dia. Biarkan dia sedih atas keputusannya sendiri yang salah memilih."
Yuju menyingkirkan tangannya didepan wajah Nara saat dua orang itu pergi menjauh. Entah karena apa ia bisa berbicara semudah itu. Mungkin bagi Nara itu sulit, tapi baginya itu cara yang harus dilakukan Nara agar cowok itu sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dance Jinju (End)
Teen FictionJika kau suka dance, kau akan hanyut dengannya. Tapi, jika kau tidak suka dance, kau akan dibuat tersiksa olehnya. ~Kim Seok Jin (Jin)~ Aku datang kesini bukan untuk membuatmu kalah. Tapi, agar kau bisa menjadi seorang dancer yang lebih baik lagi...