55. Sikap Jin

11 4 0
                                    

Yuju membawa setumpuk buku yang menyapai lehernya, saat ini dirinya membantu Nara untuk menaruh semua buku yang ia pegang keperpustakaan. Sejak Nara kakinya sakit Yuju yang menggantikan dia menata buku.

Yuju memasuki perpustakaan, jangan lupa penjaga perpus yang waktu pertama kali ia datang kesini mulai kenal dengannya. Jadi kalau Yuju kesini walau jam pelajaran pasti tidak dimarahi lagi apalagi niatnya untuk membantu. Ia menata buku sesuai dengan tempatnya tak lama semua buku yang ada ditangannya sudah ditaruh semua.

Yuju berniat untuk kembali kekelas tapi ia terhenti saat melihat seseorang yang ia kenal dan orang itu adalah Jin. Dia sangat asik dengan sebuah buku, bahkan sampai ketawa sendirian bukan berdua. Yuju jadi ingat waktu pertama kali ke perpus ketemu Jin dan dia sedang melihat buku bergambar kucing, apakali ini juga?

Yuju mengendap-endap melihat apa isi buku yang dilihat Jin, ia melihat gambar kepala kucing dari jauh, sangat lucu. Yuju memperhatikan tidak jauh hanya lima langkah, agak sedikit aneh ketika Jin tertawa dan berbicara sendiri, padahal cuman gambar. Tak sengaja Jin menengok kearahnya tanpa disadari oleh Yuju.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Jin, dari wajahnya sudah berubah tidak seperti satu detik yang lalu.

Mendengar itu Yuju agak kelimpungan, ia ketangkap basah. "Aku cuman lewat, gak boleh?"

Jin hanya menatapnya lalu kembali melihat buku didepannya tanpa tawa dan suara. Yuju yang melihat itu memutar kedua bola mata dan berlalu pergi, tak lupa dengan suara yang terus keluar selama ia berjalan dikoridor. Ia sudah sampai didepan kelas disana terlihat Nara menunggunya didepan kelas.

"Ngapain kamu disini?" Tanyanya.

"Aku lagi buang sampah ngeliat kamu lagi jalan kesini jadi aku tunggu." Jelas Nara sambil tersenyum lebar.

"Ayuk masuk, kamu gimana sih mau deket sembuh masih aja keluyuran. Kalau mau kemana-mana bilang aku, kalau enggak ada aku, tunggu. Ngerti?"

"Em, ngerti."

"Yaudah duduk gih."

Nara mengikuti ucapan Yuju untuk duduk ditempatnya, ia berbalik dan menatap Yuju. "Kamu udah hapal koreonya?"

"Udah, masa belum kan tinggal lima hari lagi. Aku udah gak sabar." Bisik Yuju, mengingat lomba kemarin ia tidak ikut.

"Fighting."

"Gomawo."

💗💗💗

Yuju memasuki ruang ekskul dengan tas dibahunya, sudah ada empat orang yang asik bercanda gurau. Ia memasuki ruangan lalu meletakkan tas dipojok, seharusnya sekarang sudah mulai untuk latihan tapi Ssaem Nuri belum datang jadi ia akan menunggu pelatihnya.

Sambil menunggu Yuju menatap empat pria didepannya yang sibuk dengan gengnya, Nara tidak ikut karena lagi masa pemulihan jadi dia harus banyak istirahat. Ia seorang perempuan sendirian, agak bosan sebenarnya tapi tak apa. Tanpa Yuju sadari Jin menatap diam-diam padanya, tak lama Jin menghembuskan napas kasar berusaha tidak peduli dengan Yuju.

Cklek

"Maaf Ssaem agak telat tadi ada rapat sebentar. Jadi siap kebarisan kalian kita mulai dancenya."

Mereka yang ada didalam ruangan langsung berdiri menghadap Ssaem. Tak lupa dengan formasi yang sudah mereka hapal sejak satu bulan sebelumnya. Musik sudah terdengar diseluruh ruangan, mereka menari sambil sesekali menatap wajah Ssaem Nuri. Tidak ada ekspresi apapun, lagu selesai diputar mereka berdiri sejajar menghadap Ssaem dengan napas yang tidak teratur.

Ssaen Nuri mengangkat tangannya lalu memberi mereka tepuk tangan. "Bagus, menurut Ssaem tidak ada kesalahan apapun. Semuanya melakukan dengan baik, Jin sudah bisa memberi warna diwajahnya. Pertahankan ya, kalian boleh istirahat. Semangat!! Tinggal beberapa hari lagi."

Ssaem keluar dari ruangan hanya lima orang yang tersisa didalamnya. Para cowok sibuk mengambil minuman, tetapi Yuju sibuk mencari ponselnya didalam tas. Jin menatap Yuju dari jauh, tidak ada yang memberinya minuman, dengan inisiatifnya Jin berdiri dengan membawa satu buah minuman yang masih baru.

"Nih."

Yuju yang masih asik dengan tasnya terhenti mendengar suara pria dibelakangnya dan ternyata itu Jin, ia melihat apa yang ada ditangan Jin, sedikit enggan tapi tak dipungkiri Yuju sangat haus. Tanpa basa basi Yuju mengambil minuman ditangan Jin. "Gomawo."

"Sama-sama."

Agak dibuat spechles oleh Jin, karena ia tidak pernah mendengar Jin membalas terima kasih dengan sama-sama, kebanyakan hm. Setelah Yuju menerima minumannya Jin kembali ketempat duduknya, tapi agak sedikit berbeda karena suasana yang tadinya ramai menjadi hening.

"Wae?" Tanyanya dengan wajah datar.

Tiga orang didepannya berdehem, agak sedikit canggung tapi mereka kembali seperti biasa. Yuju memakai ranselnya lalu berpamitan kepada orang-orang yang masih ada disini, setelah itu pergi. Jin yang melihat kepergian Yuju, juga berpamitan dan bergegas mengejar Yuju. Semua orang menatap heran Jin hari ini.

"Sepertinya cinta baru tumbuh hari ini." Ucap Taehyung sambil menyeruput minumannya.

"Dan aku merestui kalian!" Timpal Namjoon dengan sedikit berteriak, sedangkan Jungkook tidak peduli.

Diluar ruangan Jin mengejar Yuju lalu mencegatnya tanpa permisi. Mendapat perlakuan seperti itu Yuju menatap bingung kearah Jin. "Pulang bareng."

"Aku gak mau."

"Harus! Aku tunggu diluar." Tegas Jin lalu pergi.

Yuju agak sedikit bingung dengan sikapnya hari ini, perasaan semalam masih baik-baik aja. Apa karena sudah direstui oleh Appanya kalau dia boleh ikut dance tanpa persyaratan dan ingin balas Budi?

Tanpa pikir panjang Yuju berjalan kearah parkiran, ia sudah tau pasti Jin ada disana sekarang dan Yap, benar Jin sudah siap diatas motornya. Diantara mobil yang berjejer hanya empat motor yang terparkir rapi, dan motor itu harganya melebihi mobil yang ada diparkiran ini. Ia menatap Jin dari jauh tak berniat menghampirinya.

"Cepat naik, aku antar pulang."

"Enggak usah, aku bisa naik bis."

"Aku tau kau selalu naik bis, tapi naik motor gak seburuk yang kau pikirkan." Jelasnya.

"Emang kamu tau apa yang aku pikirin?" Tanya Yuju hanya dibalas ekspresi tidak tau dari Jin.

"Naik atau aku ..."

Jin agak bingung jawabnya karena tidak biasa membujuk orang apalagi perempuan.

"Aku apa?"

"Aku aduin ke Appaku kalau kamu gak mau naik motor bareng."

Yuju hanya berdecih kecil, sebenarnya ia agak takut dengan wajah Appa Jin. Ganteng tapi keliatan dingin, jadi terasa kalau orang tersebut terlihat tegas. Ia menghampiri Jin, lalu diberi helm, agak bingung karena ia jarang sekali pakai motor. Apalagi dikorea ini orang lebih suka naik mobil daripada motor. Dengan terpaksa Yuju menaiki motor setelah memakai helm, Jin pun juga sudah selesai memakai helm.

"Sudah?" Tanya Jin memastikan.

"Hm."

Jin menyalakan motornya lalu pergi melewati gerbang, yuju yang awalnya biasa saja mulai menyukai angin yang menghembus wajahnya. Jin menatap Yuju dari kaca spion, ia kira Yuju tak akan suka ternyata setelah melihat senyum Yuju sudah menjawab semuanya.
















#=#
Gak sabar pengen cepet selesain cerita ini😊 jangan bosen nunggu ya 🙆

Vote 🌟
Dan
Komen  💬

Publikasi
25 July 2022

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang