9. Bayi Kucing

38 6 0
                                    

"Darimana saja kamu Jin?" Tanya seorang pria paruh baya, melihat anaknya pulang hampir malam, padahal berangkat sejak pagi.

"Abis makan." Jawab Jin melewati pria tersebut.

"Kamu makan bareng cuman tadi pagi, kemana kamu siang sampe sore?"

"Appa tahu darimana?" Tanya Jin menghentikan langkahnya menatap pria didepannya dingin.

"Taehyung yang kasih tau." Jin mengusap wajahnya kasar. Jin bingung sejak kapan Taehyung bersekongkol sama ayahnya? Padahal saat awal-awal mereka bertemu tidak terlalu akrab. "Kamu ini ya, main mulu kerjaannya. Lihat Hyung! Dia sukses sama pekerjaannya."

"Aku gak suka sama pekerjaan Hyung!" Kesal Jin.

"Kamu itu pewaris perusahaan Appa. Selesai sekolah Appa akan kuliahkan kamu di jurusan bisnis."

"Aku gak suka dan gak mau jadi pewaris perusahaan! Kenapa harus aku? Hyungkan bisa, bahkan lebih jenius dari aku. Ada Soyun sama Mina yang mungkin kalau sudah besar mau ngelanjutin bisnis Appa itu!"

"Mereka masih kecil Jin, terlalu lama bagi Appa buat mereka lanjutin bisnis Appa." Jelas pria didepan Jin.

"Jangan harap aku bakal mau, sampai kapanpun aku gak mau." Jin melangkah pergi.

"Oh ya? Bukannya kamu akhir-akhir ini ikut eskul dance? Appa akan keluarkan kamu kalau kamu nolak." Ancam pria itu.

Jin berhenti menaiki tangga lalu menatap Appanya tajam. "Itu hobi aku, Appa gak akan bisa ngehancurin sesuatu yang menjadi hobi aku." Tegas Jin lalu menaiki tangga kembali.

《■》

"Mian Hyung, soalnya Appamu nanya mulu. Kalo salah kan gak dikasih bayaran lagi." Ucap Taehyung cengengesan menatap Jin takut.

"Masih disita ATM nya sama Eommamu?" Tanya Jin.

"Masih." Jawab Taehyung dengan suara yang diimutkan dan bibir yang dimanyunkan.

"Nih masih!" Jungkook memoles Taehyung dengan saos yang dicocol pake jarinya.

"Aish Kook! Yak! Jadi jelek kan muka tampan ku." Kesal Taehyung, mengelap bibirnya dengan tisu.

"Curi aja kenapa sih? Ambil diem-diem. Bukannya Hyung tahu dimana Eomma Hyung simpen dompetnya?"

"Gak boleh gitu, aku ini kan anak baik hati, selembut malaikat."

"Cih! Terus aja kayak gitu. Besok bukannya kelasmu ada ulangan? Bilang aja mau beli buku buat ujian." Saran Jungkook.

"Bukannya masih jauh?"

"Bilang aja beli sekarang biar besok ujian nilainya makin bagus. Bukannya orang tua percaya, kalau belajar sebelum ujian itu bagus?"

"Gimana kalau ulangannya jelek? Sedangkan Eomma mikir aku sudah belajar dari kapan tahu. Bisa-bisa hape juga bisa disita." Geram Taehyung dengan pemikiran Jungkook yang cetek.

"Benar juga ya."

"Hah! Kekejaman Emak gak ada yang bisa ngalahin." Taehyung menjatuhkan kepalanya diatas meja. Tahun lalu ia mendapat nilai jelek dan imbalannya dompet beserta isinya disita. Entah, besok bagaimana, mungkin hape beserta laptop juga akan disita dan dirinya tidak mempunyai kegiatan apapun selain belajar, belajar, dan belajar.

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang