56. Penjelasan

11 5 0
                                    

"Kenapa Jin? Pasti mau nanya yang kemarin malem kan?" Tanya Hajun melihat putranya yang tidak biasa masuk ke ruangan kerjanya.

"Hm, Appa serius? Padahal sebelumnya Appa sangat benci ekskul itu, tapi karena ucapan Yuju yang tidak sampai dua tahun, Appa langsung setuju." Jelasnya kenapa menemui Hajun malam ini.

Sebelum menjawab Hajun menyenderkan badannya, "Sebelum Appa jawab pertanyaan kamu, Appa mau tanya. Apa kamu sangat menyukai ekskul itu? Apa kamu sangat menyukai dance?"

"Awalnya aku gak suka dengan dance, tapi setelah mengikuti kegiatan yang ada di ekskul itu aku jadi suka. Apalagi, Appa dan Eomma yang sering kerja dan aku yang harus jaga Mina sama Soyun. Aku ikut ekskul itu juga sebagai rasa untuk mengeluarkan uneg-uneg aku tentang Appa dan Eomma, juga setelah menjaga Mina dan soyun. Tapi sekarang aku sangat menyukai dance, sampai aku terus menjadi juara disetiap lomba dance. Walaupun aku juara berkali-kali, Appa masih gak setuju aku ikut dance tapi setelah mendengar penjelasan Yuju langsung setuju."

"Appa Setuju karena ... Setelah Appa pikir-pikir, terlalu mengekang kamu dalam menjalani hobi. Setiap Appa kerja, ketemu klien, anak mereka selalu juara dalam olimpiade pelajaran. Awalnya Appa ragu ketika klien Appa ingin tau ekskul apa yang dijalani kamu, ternyata setelah tau mereka malah memberi jawaban diluar dugaan Appa. Mereka bilang bahwa anak Appa sangat pintar memilih ekskul, karena setelah belajar pasti anak sangat butuh kesegaran dan energi kembali, maka dari itu harus memilih ekskul yang tidak menyangkut pelajaran lagi." Jelas Hajun.

"Udah lama Appa dengar dukungan dari klien Appa tentang aku?"

"Udah dari setahun yang lalu."

Agak sedikit kesal mendengar jawaban Hajun. "Lalu, kenapa kemarin Appa tutup ruangan ekskul?"

"Appa hanya menguji, sampai mana kamu bisa bertahan dengan ucapan dan halangan yang Appa berikan."

Jin menggeram kesal, ternyata satu tahun yang lalu Hajun sudah setuju kalau dirinya mengikuti ekskul dance. Lebih parah lagi hanya karena ucapan Yuju, Hajun menyetujui ekskul yang sudah dua tahun ia jalani dalam waktu kurang satu menit. Lalu usahanya ini cuman sia-sia? Buat apa dia begitu terobsesi dengan dance kalau Hajun sudah berdamai dengan pilihannya.

"Appa Minta maaf. Appa tau semua yang Appa lakuin pasti bikin kamu kesal, tapi Appa juga bisa tau semua proses selama kamu ikut dance itu. Sekarang kamu bisa dance lebih baik lagi sejak Yuju menjadi kapten dan wajah kamu sudah gak datar lagi. Apalagi sikap kamu yang berusaha mencari perhatian Yuju."

Jin memalingkan wajahnya, sedikit malu saat Hajun membahas kisah cintanya. "Darimana Appa tau?"

"Ingat Appa punya mata-mata, tapi Appa setuju kalau dapet mantu seperti Yuju. Dia benar-benar merubah kamu menjadi seseorang yang baik."

Jin tertawa dalam hati walau wajahnya sangat datar, sepertinya Hajun memberinya lampu hijau. "Aku mau kekamar." Pamit Jin, kalau disana terus bisa-bisa dibikin malu setiap jam.

Rina yang menaiki tangga melihat anaknya habis dari ruang kerja Hajun. Ia melihat sikap Jin yang tidak biasa, apa yang mereka bicarakan? Rina memasuki ruang Hajun dan melihat suaminya itu senyum-senyum sendiri. "Kenapa kamu?"

Hajun agak terkejut melihat Rina memasuki ruangannya. "Sini duduk."

Rina menyipitkan matanya melihat Hajun menyuruhnya duduk diatas pahanya. Agak aneh tapi ia menuruti perintah suaminya. Hajun langsung memeluk Rina begitu istrinya duduk dipahanya."Kenapa hm? Apa yang kamu bicarain sama Jin?" Tanya Rina.

"Kayaknya anak kita udah pada besar ya, bisa memilih pasangannya dengan baik. Perasaan baru kemarin aku jadi remaja tanpa sadar sekarang anak kita yang menggantikan kisah cinta kita." Hajun mencium aroma Rina yang sangat ia sukai.

Rina yang mendengar suaminya berbicara seperti itu menjadi ingat masa lalu yang begitu bahagia. "Em, aku yakin setelah ini Soyun dan Mina juga akan mencari seseorang yang mereka percayai dan membuat hidup mereka berwarna."

"Kenapa istriku jadi mellow gini?"

"Karena kamu."

"Enggak tuh, aku cuman inget masa lalu aja enggak Ampe mellow begitu."

"Ish bisa aja ngelaknya."

Dua insan itu terus membicarakan hal yang tidak penting mengingat mereka terus disibukkan dengan pekerjaan sehingga tak sempat bertemu.

Dikamar Jin menatap bingung ponselnya, rencananya ia ingin berangkat dan pulang bareng bersama Yuju. Tapi, terlalu takut jika Yuju menolak permintaannya. Karena sekarang ia dan Yuju masih dalam mode marahan, tapi yang heran Yuju membantunya kemarin malam. Apa sudah tidak marahan lagi?

"Argh! Gimana sih kamu Jin!." Kesal Jin, kemarin-kemarin ia bisa dengan mudah menjawab pesan Yuju, walau satu kata.

Jin
Besok berangkat bareng pergi ke sekolah dan pulang aku yang jemput. Ingat itu! Aku besok kerumah kamu

Send

Jin terdiam setelah mengirim pesan tersebut, tak sengaja jarinya memencet tombol kirim. Alhasil pesan itu sudah terkirim dan langsung dibaca oleh Yuju, agak takut ya.

Yuju
Sorry besok aku bareng Nara

Jin
Aku sudah bilang Jungkook untuk menjemput dan mengantar Nara

Ya, Jin sudah antipasi jika ini terjadi. Sebelum mengetik pesan untuk Yuju, ia mengetik pesan ke Jungkook terlebih dahulu. Sudah pasti Jungkook mau-mau saja dan dirinya juga memberi ancaman jika Jungkook tak berhasil mengajak Nara pergi bersamanya.

Yuju
Aku sudah janjian dari kemarin jadi kamu jangan sok ngancem ya

Jin
Lihat aja nanti, tapi besok aku tetap kerumah kamu

Jin tertawa melihat ketikan yang dikirim oleh Yuju, kenapa saat dia kesal sangat imut. Tapi sudah pasti Yuju sangat aneh dengan sikapnya dari kemarin, biarlah. Biarkan Yuju memikirkan tindakan dan ucapannya sampai bingung.

Tak lama senyum Jin memudar, mengingat masa lalu yang singkat. "Aku sudah menunggu lama my cat ku, maaf sebelumnya aku membuatmu sakit hati dengan sikap dan ucapanku. Karena aku tidak tau siapa kamu sebenarnya, tapi setelah aku tau. Aku akan pastikan kamu akan bahagia, maaf atas semua perlakuanku. Aku pasti membalas semua perbuatanku, tunggu ya my cat."

Sedari kecil sejak kejadian dipasar, Jin selalu memanggil my cat ketika bertemu dengan anak perempuan. Tapi ia terdiam ketika my cat yang ia cari selama ini tidak ditemuinya lagi, entah perasaan anak kecil atau apa. Jin sudah menyukai Yuju sejak umur empat tahun, dia tidak pernah berpacaran selama mencari Yuju sampai saat ini dan waktunya telah tiba.

Semua waktu yang hilang hanya untuk mencari seorang anak kecil sudah terbayar, tinggal bagaimana semua keinginannya bisa tercapai. Setelah itu ia berjanji akan membuat wanitanya bahagia berada disisinya.

"Tunggu aku Yuju, tunggu aku."


















#=#

Jan lupa
Vote dan komen 😘

Publikasi
31 Juli 2022

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang