38. Dipanggil?

15 4 0
                                    

Yuju berjalan dilorong sekolah, dirinya baru saja dipanggil oleh guru eskul dance-Nuri yang ingin bertemu dengannya. Entah membicarakan apa dirinya tidak begitu tahu, tapi kemungkinan besar dia akan menanyakan tentang keluarnya dari eskul dance. Tak butuh waktu lama Yuju sampai diruang guru dan menghadap Ssaem Nuri.

"Ada apa Ssaem panggil saya?"

"Benar kamu keluar dari eskul dance?" Yuju menganggukkan kepalanya pelan, "pantas saya lihat kemarin kamu enggak ada. Kenapa kamu keluar?"

"Itu ... Jin yang memutuskan Ssaem."

"Jin? Apa kamu ada masalah sama dia?"

"Hem, mungkin Ssaem udah denger kalo aku dan Jin menang juara ke-dua diperlombaan kemarin, itu menyangkut sama keluarnya saya dari eskul dance." Jelas Yuju.

"Nanti akan saya tanyakan dengan Jin, makasih Yuju atas informasinya. Kamu boleh kembali ke kelas." Ucap Ssaem Nuri dengan senyuman diakhir kata.

Yuju membungkukkan badannya dan keluar dari ruang guru, dirinya melihat-lihat sekitar. Tak sengaja melihat Jin dan gengnya berjalan berlawanan arah darinya, langsung saja ia memalingkan wajahnya enggan untuk menatap orang yang sudah membuat moodnya jelek. Setelah Jin dan temannya lewat, Yuju memfokuskan pandangannya kedepan.

Yuju memasuki kelas lalu menduduki bangkunya disebelah Nara yang asik melihat video dance.

"Pasti Ssaem nanyain kamu keluar dari eskul." Tebak Nara menatap Yuju yang menenggelamkan kepalanya ditangan yang sudah terlipat sedangkan yang ditanya hanya berdehem. "Yuju mau nemenin aku nanti diruang latihan?"

Yuju terdiam dan membuka matanya dengan posisi yang sama. Keruang eskul? Sudah pasti dirinya akan bertemu dengan si Jin itu dan dirinya masih malas untuk bertemu dengannya.

"kok diem? Kemarin Yuju janji mau mantau aku buat latihan dance."

Ah iya, dirinya sudah berjanji menemani dan memantau Nara. Tapi, terlalu malas untuk melangkahkan kaki kesana lagi dan jangan lupakan ketua yang menurut Yuju aneh itu.

"Ne, aku temenin tapi gak lama ya."

"Harus sampai selesai dong, jangan setengah-setengah."

"Ne."

💗💗💗

Jin dan ketiga temannya, Taehyung, Namjoon, dan Jungkook. Berjalan dilorong dengan tatapan genit yang menatap mereka tanpa henti, tak juga bisikan-bisikan dari orang-orang untuk mereka karena kegantengannya yang membuat para yeoja berteriak tertahan.

Mereka berteriak memanggil idola mereka dengan teriakan yang menggelar melewati lorong menuju kantin. Jin hanya terdiam tidak menanggapi panggilan demi panggilan dari yeoja untuknya berbeda dengan tiga orang dibelakangnya yang asik tebar pesona. Apalagi untuk Taehyung dan Namjoon yang belum memiliki kekasih, bukan belum tapi belum nemu.

Sesampainya dikantin mereka duduk disalah satu meja paling tengah diantara meja yang lain. "Kamu sini." Panggil Jin pada salah seorang namja disebelahnya yang asik berceloteh ria dengan temannya.

"Ada apa Hyung?" Tanyanya dengan kepala yang sedikit membungkuk.

"Beliin samyang untuk empat orang, jangan lama." Pintanya.

"Ne." Pria itu langsung pergi tanpa meminta uang terlebih dahulu karena Namjoon sudah memberikan uangnya.

Posisi tempat duduk mereka, Jin dan Namjoon duduk saling berhadapan disampingnya Jungkook dan Taehyung yang asik menandatangani berbagai benda untuk para fansnya. Tak lama pria yang tadi Jin suruh kembali dengan nampan yang berisi empat mangkuk samyang dan meletakkannya diatas meja.

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang