41. Teman Masa Kecilku ... Dia!

18 5 0
                                    

"Tumben Eomma pergi ke pasar." Heran Jin melihat Rina yang datang membawa banyak belanjaan. Sudah empat tahun Rina tidak belanja lagi dan sekarang tanpa ada hujan atau angin Rina belanja?

"Eomma kangen belanja dipasar, oh iya tadi Eomma ketemu sama Ibu anak kecil yang waktu itu bertengkar sama kamu." Jelas Rina sambil memasukkan belanjaannya kedalam kulkas.

Jin yang mendengarnya mengangkat alis kanannya merasa tak percaya. "Benarkah? Perasaan aku udah cari kesana sini tapi gak ketemu sama sekali dan ... Selalu gagal."

Jin duduk dimeja makan yang langsung berhadapan dengan Rina didepannya, dirinya mengambil minum lalu meminumnya.

"Benar, ahjumma itu juga kenal sama Eomma. Katanya kamu disuruh ke pasar besok tunggu dipintu masuk."

"Mau ngapain?"

"Bukannya kamu mau tau siapa gadis yang suka kucing itu? Nah, kalau mau tau kamu kepasar pagi-pagi tunggu dipintu masuk." Jelas Rina.

"Kalau gak ketemu gimana?" Tanya Jin.

"Pasti ketemu, Eomma yakin."

"Kenapa gak suruh pembantu kita buat ke pasar? Nantikan bisa ikut buat kerumah kita."

Rina menghembuskan napasnya kasar, dirinya sudah menduga Jin pasti akan menanyakan pertanyaan seperti itu. Ia berbalik menatap Jin lalu berkacak pinggang. "Gak ada pembantu, kalau kamu langgar, Eomma gak akan kasih kamu jajan." Ancamnya.

"Hm."

"Jangan lupa juga ajak Mina ya, soalnya dia juga udah lama gak kepasar." Rina kembali memasukkan belanjaannya.

"Hm."

"Kamu gak suka? Kalau gitu Mina sama pembantu aja."

"Ani, aku aja yang jagain Mina."

Rina tersenyum mendengarnya, entah kenapa hari ini Jin mau menurut biasanya selalu membantah dirinya. Menanyakan perihal Mina dan Soyun setiap Jin bertemu dengannya dan hari ini Jin sama sekali tidak menanyakan perihal adiknya satupun.

Kalau diperhatikan Jin sangat sayang dengan adik-adiknya, walaupun sikapnya agak dingin. Tapi, dirinya tidak akan memberikan anaknya diasuh oleh orang lain walaupun itu pembantu kepercayaannya.

Rina hanya ingin anaknya saling menjaga dan menyayangi satu sama lain, bukan menggampangkan hal jaga menjaga ke pembantu. Tugas pembantu disini hanya untuk menjaga, membersihkan, dan menyiapkan keperluan rumah bukan mengasuh anak.

Rina sudah selesai beberes, dirinya merapikan sedikit pakaiannya lalu menatap Jin yang terdiam sambil memainkan ujung gelas. "Eomma mau berangkat kerja, jagain Mina dan Soyun."

"Aku mau makan masakan Eomma."

Rina terdiam, benar. Dirinya sudah lama tidak memasak makanan untuk anak-anaknya. Terutama Seron dan Jin yang sudah sangat lama tidak memakan makanannya.

"Eo, nanti Eomma akan usahakan pulang cepat dan masak buat kalian ... Eomma berangkat." Rina mengacak kepala Jin yang masih asik menatap gelas kosong didepannya.

"Oppa ayo main."

Jin menatap kebawah, Mina menarik-narik bajunya mengajak dirinya bermain. Jin turun dari atas kursi dan
mensejajarkan tubuhnya dengan Mina. "Mina mau main apa?"

"Boneka, nanti Oppa yang jadi penjual makanan trus aku nanti beli deh."

"Oke, Mina mau main dimana?" Jin berdiri dan menggandeng tangan Mina.

Mina menunjuk tempat bermain yang sudah dirinya siapkan. "Disana Oppa."

"Ayo, kita main." Dalam sekali tarikan Mina sudah ada di gendongan Jin. Mereka berdua bermain bersama-sama.

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang