26. Festival

16 3 0
                                    

Dua gadis merasa senang dengan festival yang baru saja dibuka beberapa menit yang lalu. Mereka melihat dengan perasaan kagum, melihat barang-barang dan acara yang diselenggarakan di festival ini. Tak hanya mereka, banyak sekali orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa memenuhi festival dengan meriahnya. Mereka mendatangi stand dengan berbagai macam bentuk kacamata. Dengan iseng Nara mengambil satu kacamata dengan mata yang menggantung keluar mengganti kacamata minusnya.

"Hahaha kamu lucu banget, cocok!" Yuju mengangkat kedua jempolnya.

"Gimana yang ini?" Nara mengambil kacamata yang kedua sisi terdapat bentuk telinga kelinci, sangat lucu.

"Imut! Tapi lebih bagusan yang aslinya." Ucap Yuju membuat Nara mendengus.

Nara meletakkan kembali kacamata ke tempatnya. Mereka berjalan kembali melihat-lihat berbagai stand dengan berbagai barang dan produk. Tak sengaja mata Yuju melihat stand yang menjual berbagai macam keperluan untuk hewan, langsung saja ia menarik Nara dan melihat-lihat berbagai barang untuk kucing dan anjing.  Yuju mengmbil kalung kucing berwarna merah dengan kincringan ditengah-tengahnya. Dengan senang ia menatap dengan mata berbinar melihat kalung kucing berwarna merah.

Entah dorongan darimana ia selalu senang dengan kalung kucing berwarna merah, sejak dulu ingin sekali memiliki satu tapi Sooha tidak mengizinkannya. Saat melihat kalung kucing ia teringat sesuatu, Yuju menatap Nara disampingnya.

"Jin punya kucing?" Tanya Yuju.

"Hah? Setau aku enggak."

Yuju menaruh lagi kalung tersebut, ia kira Jin punya kucing, kalau punya dirinya ingin membelikan kalung cantik ini. "Yah, yaudah kita ke tempat yang lain."

"Lets go!"

Mereka melanjutkan melihat-lihat berbagai stand tak lama ada pertunjukkan kucing dengan rasa penasaran Yuju menarik Nara ke sana. Padahal Nara ingin membeli sosis dan Yuju malah menariknya ke sana. Yuju mengambil tempat paling depan, dilihatnya berbagai macam kucing dari yang kecil sampai besar melakukan atraksi. Sungguh dirinya senang bukan main apalagi kucingnya gemuk dan imut-imut.

"Kiyowo." Senang Yuju.

"Yuju udah yuk, aku mau beli sosis." Ajak Nara menarik tangan Yuju yang tidak berkutik beberapa menit yang lalu.

"Tunggu bentar." Ucapnya setelah melihat sebentar keduanya berjalan ke stand sosis.

"Sosis jumbonya satu." Pesan Nara pada wanita didepannya. "Yuju mau?"

"Eo, aku mau satu."

"Dua ya sosis jumbonya." Wanita yang memasak sosis hanya mengacungkan jempolnya.

Nara memainkan ponselnya sedangkan Yuju melihat-lihat sekitar hanya untuk melihat sekitar yang begitu ramai.

"Misi!" Dengan santainya dua orang pria mendorong Nara dan Yuju membuat mereka bergeser ke samping.

Tuk

Tanpa sengaja Yuju menginjak sesuatu. Ia menatap kebawah, karena gelap membuat dirinya kesusahan menatap benda dibawahnya.

"Dua sosis jumbo, harus cepet ya." Pinta salah satu pria.

"Maaf, anda bisa mengantri. Saya mau membuat sosis untuk dua orang ini." Wanita didepannya menunjuk Nara dan Yuju.

Pria yang tadi memsan sosis menatap Nara dan Yuju sinis. Nara yang ditatap menundukkan pandangannya. "Biarkan saja mereka, saya mau secepatnya dibuat."

Dengan berbagai perbedabatan dua orang pria dengan wanita didepannya akhirnya dua pria itu mendapat sosisnya sebelum Nara dan Yuju. Mereka pergi tanpa mengucapkan terima kasih, Nara yang masih menunduk dan Yuju yang sibuk menatap kebawah membiarkan dua pria itu mendapatkan sesuatu tanpa mengantri.

Yuju membungkukkan badannya dan mengambil sesuatu dibawahnya, setelah mengangkat benda itu ia mengerutkan dahinya. Ini kalung yang terbuat dari kain berwarna merah dengan sebuah liontin kecil. Sekilas kalung ini mirip dengan foto yang ia lihat dilayar ponsel Jin. Yuju menatap liontin yang terukir kata CAT disana, ia membaliknya belum sampai membalik Nara sudah memanggilnya.

"Yuju, ini sosis punya kamu. Ayo, kita ke tempat lain." Ajak Nara sambil memberikan sosis ditangannya.

Yuju mengambil sosis ditangan Nara dengan satu tangannya yang kosong. Mereka berjalan ke tempat lain, tanpa sadar terdapat tiga orang yang berdiri ditempat mereka dengan wajah yang gusar dan pandangan yang tak lepas dari jalanan. Satu anak muda serta dua anak kecil berbeda usia menatapnya dengan kebingungan.

"Oppa, kalungnya ilang kali. Lagian kenapa itu kalung dibawa-bawa kalau penting? Kan bisa ditaruh dirumah aja." Ucap salah satu gadis yang lebih besar sambil menyilangkan kedua tangannya.

Jin tidak perduli dengan ucapan Soyun dirinya sibuk mencari disekitar. Tadi dirinya, Mina, dan Soyun membeli sosis di stand ini, mereka juga belum lama pergi dari stand ini. Jin mengecek berkali-kali setiap jalanan dan ia tidak menemukan kalung itu.

"Oppa, ayo beli permen kapas lagi." Rengek Mina menggoyang-goyangkan tangannya yang terpaut dengan tangan Jin.

Jin berhenti mencari, dirinya tadi juga ke tempat penjual permen kapas mungkin saja ada disana. "Ayo kita ke sana."

Mereka bertiga berjalan ke penjual permen kapas dan membeli permen kapas berwarna ungu. Jin mencari disetiap sudut sampai ia tidak mendengar pria penjual permen kapas yang memintanya untuk bayar.

"Dek cari apa disana? Kalau gitu bayar permen kapas yang adek kecil ini beli."

Jin berhenti mencari, ia merogoh saku celananya dan membayar permen kapas. "Maaf udah bikin gak nyaman."

"Ne."

Jin menghela napasnya kasar, ia sudah menjaga kalung itu selama 15 tahun dan sudah hilang dalam beberapa menit saja. Banyak sekali orang, entah siapa yang menemukan kalung itu. Mungkin saja diambil? Atau dibawa pulang? Jin tidak tahu dan ia sangat bingung sekarang. Andai ia tidak membawa kalung itu mungkin tidak ada kejadian seperti ini. Dirinya belum bertemu dengan pemilik kalung itu, tapi kalungnya sudah hilang entah kemana.

"Oppa ayo naik biang lala." Rengek Mina dengan menggoyang-goyangkan tangan Jin yang menggenggam tangannya.

"Ne." Terpaksa Jin harus mebemani Soyun dan Mina. Tujuan awalnya memang mengajak Soyun dan Mina untuk bermain.

Dua gadis yang membawa banyak barang duduk disofa dengan badan yang terasa pegal. Berkeliling festival dan memilih barang membuat tenaga mereka terkuras habis. Satu diantara dua gadis itu merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kalung yang tadi di temuinya di stand penjual sosis. Ia mengangkat kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama.

"Kok aku ngerasa gak aneh ya sama kalung ini?" Tanya Yuju.

Nara yang asik memijit lengannya menatap kalung yang dipegang Yuju. "Iya ya. Aku pernah ditanyain tentang kalung itu dan gak pernah ngeliat bentuknya gimana. Tapi, kalau aku lihat mirip sama foto yang dikasih Jin waktu itu."

Nara sempat melihat foto kalung yang Jin berikan padanya dan kalung itu hampir mirip. Apa mungkin beda? Tapi, gak mungkin.

'Kalau ini punya Jin, dia nyariin gak ya kalung ini?'

#=#

Jangan bosen nunggu ya 😄
Vote dan komen

___
Kiyowo : imut
Oppa : panggilan anak perempuan kepada kakak laki-laki
Ne : iya

Publikasi
20 November 2021

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang