"Wah, si raja es udah dateng." Ucap Taehyung melihat Jin memasuki kantin dengan ekspresi dinginnya.
Tanpa berkata apapun Jin duduk dengan tiga orang yang tengah menatapnya. Dirinya sibuk dengan pikirannya hingga tiga orang didepannya menatap aneh.
"Wae Hyung?" Tanya Taehyung, pasalnya Jin tidak menyapa sebentar atau tersenyum kecil malah langsung duduk dengan wajah yang kebingungan.
Jin menghela napasnya kasar. "Kalungnya ilang."
"Mwo?! Kalung? Kalung kucing yang Hyung bawa tiap hari?" Kaget Namjoon.
"Hm."
Tiga orang yang mendengarnya bingung, mereka juga tengah berpikir bagaimana kalung itu bisa hilang. "Dimana terakhir kali Hyung bawa kalung itu?" Tanya Taehyung mengintrogasi.
"Pas festival deket danau, aku yakin masih bawa tapi saat pulang udah gak ada kalungnya dikantong."
"Hyung ingat stand yang Hyung kunjungi selama festival?"
"Selesai membeli sosis aku pergi menemani Mina dan Soyun melihat pertunjukan, aku selalu periksa kantong setiap berpindah stand dan kalung itu tidak ada disana. Aku pikir kalungnya jatuh distand sosis, pas dicari gak ada. Aku udah cari ke stand-stand yang lain."
"Wah, jangan-jangan ada yang ngambil?"
"Mungkin itu." Timpal Jungkook.
"Kenapa?" Tanya Hina yang baru bergabung mendengar Jungkook dan gengnya serius sekali berbicara.
"Gak ada." Jungkook merangkul bahu Hina membuat cewek itu tersipu malu.
Tiga orang yang menatapnya mendengus kecil kecuali satu orang yang terlihat diam.
"Pacar sih pacar tapi gak sampai ganggu orang lagi ngobrol." Sindir Taehyung.
"Diem aja kau Tae! Jangan ganggu suasana deh." Taehyung memutar kedua bola matanya, dirinya tidak suka dengan grup cewek yang berisi dua anggota itu.
"Tenang aja Hyung nanti aku sama yang lain bantu cari disekitar festival." Ucap Jungkook sedangkan Jin hanya berdehem.
Di meja lain Nara dan Yuju menatap meja bangtan, semua orang disana terlihat lesu. Pasti mereka membicarakan kalung yang hilang.
"Yuju, serius kau tidak mau kasih kalungnya ke Jin?" Tanya Nara menatap Yuju yang sibuk berfikir.
"Aku kasih kok tapi bukan sekarang." Yuju mengaduk minumannya dan pandangannya tidak lepas dari meja.
Semalam ia diberitahu oleh Sooha tentang kalung itu. Yuju tak sengaja menaruh kalung itu diatas meja ruang tamu dan dilihat oleh Sooha. Sooha bilang dia pernah melihat kalung itu dan kalung itu sama saat dirinya masih kecil, ketika ia suka sekali memberi kalung pada semua kucing yang ditemuinya.
"Kenapa aku gak ingat?" Gumam Yuju menggigit kecil sedotan digelas yang ia pegang.
"Apanya?"
"Jin masih ingat masa itu. Tapi, kenapa aku nggak ingat?" Heran Yuju.
"Hem, aku juga gak tau masa kecil aku pas umur tiga tahun. Yang aku ingat, pernah jalan-jalan sama Appa dan Eomma ke kebun binatang. Itu saja, yang lainnya aku gak tau."
Yuju menyatukan kedua tangannya dan menopang dagunya dengan tangannya. "Kalau aku bilang, aku gadis kecil itu. Jin percaya gak ya?"
"Aku gak tau ceritanya gimana, cuman tau Jin lagi cari anak kecil itu."
"Argh! Bingung." Yuju menengadahkan kepalanya melihat langit-langit kantin. Apa yang harus ia lakukan? Bilang ke Jin dia gadis itu? Apa Jin akan langsung menerimanya? Semua masih belum terjawab.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dance Jinju (End)
Teen FictionJika kau suka dance, kau akan hanyut dengannya. Tapi, jika kau tidak suka dance, kau akan dibuat tersiksa olehnya. ~Kim Seok Jin (Jin)~ Aku datang kesini bukan untuk membuatmu kalah. Tapi, agar kau bisa menjadi seorang dancer yang lebih baik lagi...