Seperti biasa diruang eskul selalu ditempati oleh beberapa orang untuk latihan. Tak terkecuali Nara yang sibuk dengan dancenya, gerakan memutarnya masih terlalu lambat dan Seok Jin ingin ia membenarkan gerakannya. Waktu sebentar lagi menunjukan pukul lima sore, latihan juga sudah hampir selesai.
"Kita istirahat dulu." Perintah Jin lalu yang lain pun ikut istirahat sambil meneguk minuman dingin yang telah disediakan. "Berapa bulan lagi lomba dancenya dimulai?"
"Sebulan lagi, tapi gak perlu khawatir Kita masih punya banyak waktu." Jelas Jungkook dengan bangga.
"Oke latihan hari ini cukup sampai disini. Kita latihan lagi dua Minggu sebelum lomba dimulai." Ucap Jin lalu semuanya bubar dengan mebawa tas masing-masing.
Nara menunggu semua keluar, setelah semua keluar, ia menyalakan lagu lagi dan mulai dance dari awal. Tak ada siapa-siapa diruangan ini hanya dirinya yang sibuk latihan. Dirinya bersiap dimana ada gerakan memutar yang belum dikuasainya, baru akan memutar tiba-tiba pintu ruangan terbuka membuat Dirinya terkejut dan tak sengaja kakinya terpelintir Hinga tubuhnya jatuh ke lantai dengan keras.
Bruk!!
"Ah, sakit sakit sakit." Ringisnya.
Jungkok, orang yang membuka pintu terkejut mendengar suara benda terjatuh dan melihat Nara yang sedang menganduh kesakitan memegang kakinya dengan keadaan tiduran. Langsung saja ia menghampiri Nara dengan wajah panik melihat wajah Nara yang menahan sakit membuatnya merasa bersalah.
"Mian. Gwaenchana? Aku gak tahu kalau ada orang." Nara tak menjawab hanya meringis kesakitan dengan wajah yang sulit diartikan. "Mana yang sakit?"
"Ka-kayaknya ... Kaki aku ... Kekilir." Jawab Nara dengan erangan kesakitan tiada henti.
Dengan tenang Jungkook meluruskan kaki Nara dan menekan bagian yang sakit. Saat menekan pergelangan kaki bagian kiri, Nara mengerang kesakitan. Langsung saja ia memijit dengan pelan-pelan, tak memperdulikan erangan Nara yang makin menjadi. "Udah, sekarang duduk." Pinta Jungkook.
"Bagaimana?"
Nara terdiam dengan menggerakkan kakinya beberapa kali. "Udah mendingan tapi masih sakit." Jelasnya.
Jungkook yang mendengar itu mengedarkan pandangan keseluruh ruangan lalu menatap Nara didepannya. "Masih sakit? Aku pijitin lagi ya?"
Hina ... Melihat dua orang didepannya dengan mesra hanya melipat kedua tangannya disisi pintu. Ingin sekali Hina menarik Jungkook dari hadapan Nara tetapi ia menunggu waktu yang tepat saja.
Nara hanya menggeleng ketika melihat Hina yang menatapnya tajam dari pintu. Sedangkan Jungkook menatap Nara aneh lalu mengikuti arah pandang Nara dan menemukan Hina sedang asik menyandar disisi pintu sambil menatapnya.
Melihat Jungkook sudah menatapnya Hina berdehem. "Gimana bajunya, udah ketemu?"
Seketika Jungkook langsung teringat, langsung saja ia pergi ke ruang ganti. Tak lama Jungkook keluar dari ruang ganti dan mengajak Hina pergi. Sebelum pergi Jungkook menatap Nara yang masih memegangi kakinya. Ingin saja ia membantunya sampai UKS tapi Hina sudah tidak sabar terpaksa dirinya membiarkan Nara diruang eskul dan berharap ada seseorang yang datang.
💃💃💃
Yuju berjalan santai dikoridor, bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tidak ada kegiatan apapun yang mengharuskan dirinya melakukan sesuatu. Dirinya menikmati moment santai seperti ini. Koridor juga sudah sepi karena banyak sekali para siswa yang ingin cepat pulang tapi dirinya malah menikmati seluruh koridor beserta isinya.
Tak sengaja dirinya melewati ruang ekskul dengan pintu yang terbuka, awalnya dirinya tidak peduli tapi tiba-tiba Nara keluar dari sana dengan wajah yang menahan sakit. Langsung saja Yuju menghampirinya. "Kaki kamu kenapa?" Panik Yuju.
Nara menggaruk tengkuknya, gugup. "Hm ... Cuman kekilir aja."
"Cuman?! Kalau pas diliat tau-taunya ada yang patah atau retak gimana?"
Nara mengibaskan tangannya didepan wajah Yuju. "Jangan gitu ... UKS masih buka gak ya?" Nara khawatir UKS tutup dan dirinya tidak bisa mengobati kakinya yang kian makin sakit. Sekolah juga mulai sepi, kemungkinan UKS bisa saja tutup.
Yuju memegang pergelangan tangan Nara, membantunya berjalan. "Kayaknya buka, coba kita liat dulu."
Mereka berjalan bersama dengan dibantu Yuju, tak lama akhirnya mereka sampai. Pintu tertutup, baru saja Yuju ingin membukanya seorang wanita dengan jas warna putih membuka knop pintu. "Kalian mau ke UKS?" Tanyanya.
"Ne, kaki Nara sakit katanya terkilir tolong diperiksa aku takut sakitnya parah." Pinta Yuju.
"Boleh, silahkan masuk." Balas wanita didepannya dengan ramah mempersilahkan Yuju dan Nara masuk.
"Duduk dulu, aku ambil peralatannya dulu ya." Ucap seorang wanita berjubah putih, ia berjalan masuk ke dalam ruang yang ada di UKS dan membawa sekotak alat P3K. "Kakinya coba dinaikin ke atas kasur." Pintanya lembut.
Setelah mengikuti perintah wanita didepannya, kaki Nara diperiksa dengan teliti dan Yuju menunggu hasil dari pemeriksaan kaki Nara. Tak berselang lama Nara sudah selesai diperiksa dan orang didepan Narala menghela napas sambil menatap kearahnya. "Kamu dari eskul dance ya?" Tanyanya.
"Ne."
"saya sudah periksaz kaki kamu hanya terkilir. Tetapi, hati-hati dalam melangkah bisa saja makin parah ... Kalau bisa, saya sarankan untuk tidak mengikuti eskul sampai kaki kamu sembuh." Sarannya, membuat Nara bimbang. Sebulan lagi akan ada lomba dance dan waktu untuk latihan akan berkurang. Biasanya dirinya berlatih lebih giat dari yang lain dikarenakan ia sangat susah mempelajari gerakan.
Yuju yang melihat Nara diam menjadi ikut prihatin, dirinya tahu kalau akan ada lomba dalam waktu sebulan dan kakinya malah cedera. Yuju menghampiri Nara dan wanita didepannya, "Eonni aku yang akan memantau Nara supaya kakinya gak tambah parah."
"Kalau gitu aku kasih kartu namaku kalau ada keluhan atau kakinya tambah parah langsung telpon, Eonni nanti akan datang ke sekolah. Soalnya akhir-akhir ini Eonni ada acara diluar." wanita itu memberikan sebuah kartu nama kepada Yuju.
"Gomawo Eonni."
"Sama-sama, kamu boleh turun."
Nara dan Yuju sekarang sedang berjalan dikoridor yang sudah mulai sepi. Sekolah sudah membunyikan bel setengah jam yang lalu, hanya ada anak osis yang berlalu lapang.
"Maafin aku Yuju, kurang hati-hati." Sesal Nara.
"Gwaenchana, lagian kita gak tau kapan dapat musibah kayak gini. Sebenernya kamu kenapa sampai kekilir?"
"Awalnya aku lagi latihan sendiri semua udah pada pulang, gak sengaja Jungkook tiba-tiba masuk dan aku kaget lalu jatuh." Jelas Nara.
"Wah, anak itu makin kesini makin ngelunjak. Kamu dibantu sama dia?" Nara menganggukkan kepalanya.
"Batuin apa dia?"
"Pijit kaki aku."
"Pijit doang?!! Heh aneh aku sama tuh anak udah bikin anak orang sakit hati plus sakit fisik juga, gak bisa dibiarin."
"Tapi kamu jangan ladenin Jungkook biarin aja."
"Biarin? Dari awal aku nginjak kaki kesekolah ini, dia selalu bikin kamu sakit hati dan kamu mau aku biarin aja? Gak bisa, yaudah yuk pulang bareng."
"Yuk."
#=#
Salah publis, harusnya part yg ini 😅 malah part yg lain 😵😭
Jan lupa ya vote dan komen 👌
___
Mian : maaf
Gwaenchana : gak papa
Ne : iya
Eonni : panggilan anak perempuan kepada kakak perempuan
Gomawo : makasihPublikasi
Minggu, 20 Februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dance Jinju (End)
Teen FictionJika kau suka dance, kau akan hanyut dengannya. Tapi, jika kau tidak suka dance, kau akan dibuat tersiksa olehnya. ~Kim Seok Jin (Jin)~ Aku datang kesini bukan untuk membuatmu kalah. Tapi, agar kau bisa menjadi seorang dancer yang lebih baik lagi...