32. Ungkap Kegiatan Mengintip

18 4 0
                                    

"Trus apa hubungannya sama aku?" Tanya Yuju. Menatap Taehyung disampingnya.

Taehyung mengindikkan bahunya tak tahu. "Tapi yang harus kamu tahu, Jin Hyung selama ini aku lihat sering perhatiin kamu pas pulang."

Yuju menggelengkan kepalanya tak percaya, tangannya masih sibuk menulis. "Gak mungkin, aku aja gak pernah liat dia perhatiin aku."

"Aku serius!" Memang benar, dirinya pernah melihat Jin memerhatikan Yuju ketika Yuju menunggu sebuah mobil dihalte dekat sekolah. Ia memperhatikan gerak gerik Jin yang menatap Yuju, benar atau bukan Jin seperti memastikan sesuatu. "Apa mungkin dia mau nanyain kamu tentang kalungnya? Soalnya kamu yang belum ditanya sama Hyung sejak kamu masuk ke sekolah ini ... tapi tunggu. Jin Hyung kan juga pernah bilang kalau dirinya tidak akan menanyakan lagi tentang kalungnya itu." Taehyung mengusap dagunya bingung.

Tiba-tiba Yuju jadi ingat tentang kalung yang diceritakan oleh Sooha-Eommanya waktu itu dan Nara sudah memberitahukan kalau kalung itu milik Jin. Tapi, kalau bukan milik Jin bagaimana? Sedangkan kalung Jin yang ia lihat dilayar ponsel waktu itu hampir mirip dengan yang ia ambil.

"Jin gak mau nanya lagi ke orang tentang kalung itu?" Tanya Nara lirih sambil menundukkan kepalanya, tangannya ia remas satu sama lain. Takut dengan jawaban yang diberikan Taehyung nanti.

"Eo, dirinya yang bilang sendiri. Padahal aku udah bilang ke Jin Hyung untuk menanyakan kalung itu ke Yuju mungkin dia tahu karena nama mereka sama tapi Hyung bilang dia gak mau nanya apapun lagi, udah capek nanya sana sini tapi gak ada hasilnya." Jelas Taehyung.

Nara yang mendengar itu menatap Yuju didepannya dengan tatapan khawatir. Sekarang Jin sudah sangat marah dengan Yuju, bagaimana jika Jin tahu kalung itu ada di Yuju dan tidak mau dikembalikan sekarang. Ia tidak bisa membayangkannya. "Yuju?"panggil Nara lirih.

Yuju yang dipanggil menengokkan kepalanya ke depan, dirinya tahu tatapan dan wajah khawatir Nara. Dirinya menggelengkan kepala tanda tidak usah memberitahu apapun tentang kalung itu ke siapapun. Nara hanya menghembuskan napas lelah, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa kalau Yuju tidak ingin mengungkapkannya.

Triiinggg triiingggg

"Oke aku mau balik ke bangku." Pamit Taehyung lalu kembali ke tempat duduknya.

Yuju menutup buku Nara, ia telah selesai mencatat PRnya sendiri. Dengan segera ia menduduki kurisnya dan menaruh buku yang tadi dikerjakannya diatas meja. Tak lama seorang guru perempuan muda memasuki kelas dengan memberi sapaan pagi ke semua muridnya.

"Annyeong yeorobun." Sapanya.

"Annyeong Ssaem." Jawab muridnya dengan serempak.

Guru itu berdiri didepan muridnya dengan sebuah meja yang sudah ada ditengah-tengah kelas. Ia menatap anak muridnya yang terdiam menatap dirinya. "Silahkan kumpulkan PR kalian ke depan, yang gak ngerjain berdiri dibelakang." Pintanya.

Seluruh muridnya maju ke depan kecuali satu pria yang santai tidak mengumpulkan buku. Guru muda melihat murid bandelnya itu tidak mengumpulkan buku, dirinya berdecak dan menggeleng kecil sedangkan muridnya yang tidak mengumpulkan itu hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Taehyung." Panggil sang guru.

"Ne Ssaem?" Tubuhnya yang menyender menjadi tegap mendengar guru muda itu memanggilnya.

"Kapan kamu mau ngumpulin tugas? Sudah satu bulan kamu gak ngumpulin tugas. Bukan hanya dipelajaran saya tapi semua pelajaran. Padahal para Ssaem sudah menghukummu dan kamu gak jera sedikitpun. Kamu ingin apa agar mau mengerjakan PR? Nilai kamu penting loh. Nilai kamu juga jelek diulangan." Ucap guru muda dengan lembut yang jengah dengan satu muridnya.

Taehyung meletakkan kedua tangannya diatas meja. "Ssaem tenang aja, ada waktunya nilai aku bakalan naik."

"Ya kapan? Kamu udah kelas sebelas loh. Satu tahun lagi kamu naik kelas dua belas. Kamu masih mau kayak gini?"

"Ssaem pasti pernah denger para Ssaem ngomongin aku kalau ada pertanyaan pasti aku jawab." Ya, memang setiap pertanyaan yang guru berikan Taehyung selalu bisa menjawabnya padahal ia tidak mengerjakan PR selama satu bulan ini.

"Pernah, malah sering."

"Nah kalau begitu Ssaem tahu dong. Walaupun aku gak ngumpulin tugas aku itu pinter. Aku pernah jawab pertanyaan susah dan itu benar."

Guru muda itu menghela napasnya kasar. Memang benar ia sering kali mendengar guru berbincang tentang Taehyung yang menjawab pertanyaan dari mereka dengan mudah walaupun soal yang mereka berikan sangat susah bagi murid lain. Tak bisa dipungkiri kalau Taehyung anak yang pintar tapi tak ditunjukkan kepintarannya disemua pelajaran dan itu sangat disayangkan. Entah apa motifnya, hanya Taehyung yang tahu kenapa ia melakukan itu."Yaudah silahkan Taehyung kamu berdiri dibelakang kelas."

"Ssaem saya mau ke toilet." Izin Taehyung dengan wajah yang menahan sesuatu.

"Silahkan, tapi nanti ada kuis kalau kamu ingin ikut harus balik ke kelas dalam waktu lima menit."

Anak murid lainnya yang mendengar itu berseru kecil, merasa dirugikan disini karena mereka tidak bisa menjawab kuis tersebut kalau ada yang susah. Guru muda itu tidak peduli, saat ini ia hanya fokus dengan Taehyung saja. Agar murid bandelnya bisa mengikuti pelajarannya walau sesekali.

Taehyung terdiam dengan ucapan guru itu. Ia ingin kabur dan wanita didepanya bilang akan ada kuis, Taehyung tidak akan melewatkan kuis yang ia ikuti disetiap pelajaran. Taehyung menghela napasnya pelan, dirinya akan pergi keluar dan kembali dengan cepat dalam waktu lima menit. Dengan mengikuti kuis mudah atau susah dirinya pasti akan mendapat nilai dengan tinggi tanpa susah-susah membuat tugas. Itulah motif kenapa ia tidak mau mengerjakan tugas.

"Ne Ssaem."

Guru didepannya tersenyum senang, dirinya sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan dijawab anak muridnya itu. Dirinya tidak akan membiarkan Taehyung kabur untuk pelajarannya kali ini. Cukup tidak mengerjakan PR tapi anak itu tidak boleh kabur, dia harus mengikuti pelajarannya hingga akhir barulah ia akan memberi kuis kepada anak itu. Dengan begitu Taehyung akan terus menunggu kuisnya dikeluarkan hingga akhir.

"Yasudah kamu boleh keluar harus tepat waktu ya nanti Ssaem tinggal." Ucap guru itu dengan nada yang makin meninggi melihat Taehyung berjalan keluar saat dirinya berbicara. Takut gak denger.

Taehyung bergumam sebagai jawaban, ia akan pergi ke kantin menemui yang lain sebentar dan kembali ke dalam kelas selama lima menit. Saat sampai dirinya melihat satu orang temannya yang duduk dengan kepala diatas tangan yang terlipat dimeja.

Dahinya tertaut heran, 'kesambet apa udah dikantin aja, yang lain padahal masih dikelas.' Taehyung menghela napasnya lalu memasuki kantin dan duduk disamping orang yang terlihat lesu dimeja kantin. Taehyung terdiam beberapa saat sambil menatap orang didepannya yang diam saat dirinya datang.

#=#

Tuh orang kayak permasalahan hidupnya terasa lebih berat dari orang lain yak. Wkwkwk (abaikan)

Yeay, udah masuk tahun 2022 !! 🎉🎊

Vote dan komen

___
Hyung : panggilan anak laki-laki kepada kakak laki-laki
Eomma : Ibu
Annyeong : hallo
Yeorobun : semuanya
Ssaem : guru
Ne : iya

Publikasi
10 January 2022

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang